Lalu Komandan Youjung sebagai komandan tertinggi yang bertugas untuk menjaga gudang istana sebagai jalan penghubung untuk melarikan diri para penghuni istana Kerajaan Souling dan Diofu masih berlangsung.
"Cepat panggil prajurit istana Kerajaan Rowa." ucap Komandan Johen.Butuh sekitar 10 menit lamanya para aliansi prajurit kerajaan masih melakukan serangan dan bertahan terhadap Komandan Youjung.Para prajurit terus berjatuhan dan tergeletak di tanah karena kuatnya kekuatan bertarung dan besarnya tubuh Komandan Youjung."Mundur semua, biar prajurit khusus ini yang akan menyelesaikan ini semua." ucap Komandan Johen memberi perintah untuk mundur kepada prajurit aliansi."Tingg...."Sebanyak 30 rantai besi telah melilit seorang Komandan Youjung dengan sangat kuat sekali hingga seluruh tubuhnya yang besar dan berotot tidak bisa bergerak lagi."Mereka telah tiba, para prajurit Kerajaan RowaLalu dua komandan masuk ke kamar Diofu dengan sangat hati-hati dan santai."Diofu anda sudah sadar." ucap Komandan Johen duduk samping kiri ranjang Diofu. Lalu Komandan Houri menutup pintu kamar Diofu dengan pelan dan mengambil kursi untuk duduk di samping Komandan Johen.Lalu Diofu membuka matanya dengan perlahan dan melihat wajah Komandan Johen dan Houri dengan penglihatan penuh samar-samar dengan wajah yang masih lemas."Itu kamu Johen." ucap Diofu memanggil dengan suara halus."Benar Diofu itu saya Komandan Johen dan Houri." ucap Komandan Johen mendekati Diofu dengan wajah sedih."Johen terimakasih atas upaya anda semuanya." ucap Diofu dengan suara halus dengan wajah lemas dengan terbaring di tempat tidur dengan selimut."Anda tidak perlu bicara banyak Diofu, sebaiknya anda pulihkan diri dulu. Kami kesini hanya ingin melihat keadaan Diofu saja." ucap Komandan Johen."Kami keluar ya
"Kami ingin melakukan negosiasi, isi negosiasi adalah gencatan senjata. Kemudian kami ingin mempertanyakan kepada raja semua sebab terjadinya pertempuran melawan Kerajaan Souling. Itu saja." ucap Komandan Johen membantu Diofu untuk berbicara.Raja Qiou dan Raja Gouci diam mendengar hal itu. Lalu para petinggi yang mendengar juga heran."Kenapa mereka semua diam. Apa yang mereka pikirkan." ucap Komandan Johen.""Baik, biar saya luruskan sebagai raja dari Kerajaan Rowa. Begini karena ini adalah permintaan langsung dari Kerajaan Souling utusan bernama Diofu. Maka saya akan jelaskan secara singkat saja." ucap Raja Gouci."Gouci, apa kamu akan membocorkan semuanya." ucap Raja Qiou bertanya."Tidak apa-apa Qiou, saya akan baca isi kertas ini dengan baik. Oh ini ya, Diofu ya. Coba berdiri yang bernama Diofu." ucap Raja Gouci dengan memegang kertas melihat siapa Diofu."Saya raja, saya adalah Diofu." ucap Di
Para raja dari kerajaan besar mulai menentang kebijakan Diofu. Karena para raja memang sudah menginginkan pertempuran yang sudah ada sejak dulu."Kami dari kerajaan besar tidak ingin mengikuti kebijakan perdamaian dengan negara mu." ucap Raja Qiow."Saya juga menentang kebijakan perdamaian Diofu." ucap Raja Gouci.Diofu tetap berdiri di meja perundingan mendengar keputusan para raja.Walaupun begitu para raja tetap di kawal ketat oleh para prajurit di dalam ruangan dengan berdiri di setiap sudut ruangan termasuk di pintu keluar ruangan diskusi di Kerajaan Souling."Diofu sebaiknya keadaan kerajaan harus kamu kembalikan seperti semula!" tegas Raja Dioyung."Maaf, saya tidak bisa menentang kebijakan demi pertempuran yang sia-sia." ucap Diofu."Dengar, para raja dan perwakilan petinggi kerajaan. Coba pikirkan kembali mengenai gencatan senjata ini." ucap Diofu berharap."Diofu
"Saya belum pernah menyelidiki kemampuan para musuh di seberang lautan jauh sana, apa kalian punya bukti bahwa kerajaan punya kekuatan militer yang lebih kuat?" tanya Raja Gouci."Hasil analisa saya tidak pernah salah." ucap Raja Dioyung."Kalau begitu, saya harus menerima gencatan senjata dengan kalian dan harus membentuk aliansi kerajaan ini." ucap Raja Gouci."Baik, bagaimana dengan Raja Qiow, apa kamu menerima aliansi ini." tanya Raja Dioyung."Sebaiknya kita harus membahas ini dengan petinggi kerajaan dan saling memberikan bukti kuat agar bisa menerima gencatan senjata, jika keadaan kerajaan kita sangat berbahaya." ucap Raja Qiow."Baik, saya dan petinggi saya akan memberikan informasi akurat kepada petinggi kalian. Artinya aliansi ini dapat diterima dengan baik bukan." tanya Raja Dioyung."Baik." ucap Raja Gouci."Karena aliansi ini apa kita akan melakukan negosiasi dengan kerajaa
"Baik, saya akan melakukan yang terbaik." ucap Diofu."Diofu saya punya tugas untuk kamu." ucap Raja Dioyung."Tugas apa, pak." tanya Diofu."Saya ingin kamu menyusup melalui lautan ke kerajaan yang belum mengirim balasan surat." ucap Raja Dioyung."Setahu saya unit komunikasi sudah mengirim surat lagi." ucap Diofu."Benar, saya ingin kamu menyusup saja, karena kerajaan itu langsung berseberangan dengan lautan lepas. Dimana benua lain pasti banyak sekali kerajaan musuh yang belum beraliansi dengan kita." ucap Raja Dioyung."Baik, saya mengerti maksud anda, karena anda telah mengantongi 30 pesan resmi yang. Jadi menurut anda kekuatan tempur prajurit aliansi kerajaan yang akan terbentuk semakin bertambah besar." ucap Diofu."Bukan, Diofu." ucap Raja Dioyung."Jadi apa yang anda maksud." tanya Diofu."Saya ingin kamu melaporkan kepada saya situasi disana." ucap
"Artinya kita sudah dekat dengan kerajaan ini. Tapi kita sebagai warga bisa harus melihat situasi dan tetap waspada." ucap Komandan Houri."Benar, kita dikirim oleh Raja Kerajaan Souling untuk menerima perintah untuk datang melakukan negosiasi. ucap Diofu."Kalian akan pergi ke kerajaan itu menemui raja." tanya pria tua."Benar, kita mau ketemu raja, pak." ucap Diofu."Saya tidak pernah kesana. Jadi saya hanya melakukan yang terbaik saja." ucap pria tua."Terimakasih sudah melayani saya dan teman saya dengan baik." ucap Diofu."Sama-sama."Diofu dan para prajuritnya akan melanjutkan perjalanan pada sore hari. Setelah mengisi perbekalan dan persiapan sebagai warga biasa."Semuanya sudah siap, kita akan berangkat." ucap Diofu."Baik, kami berangkat." ucap Komandan Houri berpamitan kepada pria tua di di depan pintu rumah."Hati-hati di jalan ya." u
Pagi hari Diofu sudah bersiap dengan pakaian rapi khas Kerajaan Souling dengan berdiri di cermin panjang di kamarnya dengan rambut rapi tebal belah pinggir."Sebaiknya saya bergegas ke pintu depan." ucap Diofu hendak keluar kamar.Tepat pada jam 9 pagi, para raja di dampingi oleh keamanan masing-masing kerajaan mulai berbaris memasuki pintu masuk istana Kerajaan Souling."Sudah sampai, kalian bersiap untuk menjabat tangan mereka, kalian juga." ucap Diofu memberikan perintah kepada para prajuritnya dari Kerajaan Souling.Para prajuritnya mulai menjabat tangan para tamu raja dari berbagai kerajaan dengan berbaris dari kiri dan kanan.Dari halaman kerajaan banyak prajurit melihat para tamu raja, termasuk dari atap istana dengan menggunakan teropong."Situasi aman, mohon kalian semua melakukan keamanan tingkat tinggi dan terus pantau kerajaan termasuk istana." ucap Komandan Johen."Bai
Diofu langsung melihat pertarungan pria tidak dikenal itu."Pria ini sepertinya sangat ahli dalam pertarungan jenis apapun. Bahkan para komandan aliansi kerajaan tidak dapat menghentikannya." ucap Diofu melihat dari depan tubuh Komandan Youjung.Para komandan aliansi kerajaan belum mampu melumpuhkan pria itu.Sudah lamanya para komandan bertarung dengan pria tidak dikenal itu para komandan aliansi kerajaan mulai kelelahan. Namun pria tidak dikenal itu tidak lelah sedikitpun."Siapa pria orang itu, sampai sekarang, para komandan aliansi kerajaan belum bisa menghentikan pria itu." ucap Komandan Youjung.Prajurit Kerajaan Souling dari satuan aliansi petarung jarak jauh dan dekat mulai berdatangan membantu para komandan aliansi kerajaan itu yang sudah mulai kelelahan bertarung melawan seorang pria tidak dikenal itu."Semuanya, lumpuhkan mereka, jangan lakukan serangan langsung." ucap Komandan Youjung mem
"Begitu ya, kalau begitu besok aliansi raja akan tiba untuk mendengar isi dari yang disampaikan oleh raja Holi dari Kerajaan Sotou." ucap Raja Dioyung."Baik raja saya akan hadir besok." ucap Diofu."Sebaiknya kamu lihat markas prajurit, karena setelah pertempuran kamu tidak melihat mereka semua yang sudah berjuang." ucap Raja Dioyung."Baik raja." ucap Diofu meninggalkan ruang tahta menuju markas prajurit Kerajaan Souling.Diofu masuk ke markas utama, disana ada Youjung dan Johen mengurus prajurit Kerajaan Souling yang terluka setelah pertempuran."Lapor, Diofu. Prajurit Kerajaan Souling berjumlah seribu prajurit sedang dirawat." ucap Youjung."Komandan, apakah tidak ada korban jiwa?" tanya Diofu."Tidak ada, Diofu semua mengalami luka ringan hingga berat. Sekarang mereka sudah di rawat dengan baik setelah mereka sampai di Kerajaan Souling." ucap Diofu."Baik, kamu harus
"Siapa nama kamu?" tanya Holi."Diofu, nama saya raja." ucap Diofu jawab dengan suara santai."Kamu adalah utusan raja." ucap Holi."Benar raja." ucap Diofu."Kamu datang kesini untuk menawarkan diri oleh Kerajaan Souling untuk melakukan kerjasama antar kerajaan dan pembentukan aliansi. Namun untuk tujuan apa?" tanya Holi."Mencegah pertempuran, menjalin kerjasama antar kerajaan di semua bidang." ucap Diofu."Baik, saya menerima surat utusan ini. Namun saya akan menulis surat balasan ini untuk raja kamu, Diofu." ucap Holi.Raja Holi menulis surat balasan di meja dengan waktu yang cukup lama. Diofu hanya melihat raja di depannya dengan duduk di kursi dikelilingi oleh banyak prajurit Kerajaan Jinwou dan prajurit Kerajaan Sotou serta kendaraan mewah istana raja yang berbaris di jalan setapak hutan."Saya sudah menulis surat ini, Diofu. Sekarang kamu bisa kembali ke Kerajaan S
Semua prajurit Kerajaan Sotou kalah dalam pertempuran melawan kendaraan mesin Diofu dan prajurit aliansi."Semuanya, kita akan masuk ke dalam Istana Kerajaan Sotou. Bagi yang tidak bisa masuk karena kendaraan besi sudah rusak kerena serangan musuh dapat bertahan disini. Sisanya ikuti saya." ucap Diofu memberitahu semua unit kendaraan mesin yang dapat bertempur.Sebanyak 100 kendaraan mesin bergerak ke dalam istana Kerajaan Sotou. Terlihat ratusan prajurit Kerajaan Sotou masih ada di dalam istana. Namun kendaraan mesin melewati kerumunan prajurit Kerajaan Sotou dengan menabrak mereka semua. Walaupun prajurit Kerajaan Sotou tetap menyerang dengan panah api namun Diofu dan prajurit aliansi lainnya tetap menembak ratusan prajurit Kerajaan Sotou dengan meriam ledak skala sedang dan tembakan api."Ini ruang tahta, dimana raja mereka?" ucap Diofu panik. Ratusan kendaraan mesin berhenti di ruang tahta yang besar dan beberapa puluhan kendaraan mesin
Ratusan prajurit Kerajaan Sotou langsung pingsan akibat pukulan yang mereka lakukan secara berkelompok. Hingga membuat ratusan prajurit Kerajaan Sotou dibawa dan dikumpulkan dihutan dalam kondisi terikat."Kita sudah menghajar prajurit Kerajaan Sotou." ucap Diofu."Sekarang tembak." ucap Diofu."Duaaaaar...... Duuuuaaaar.... Duaaaar...." Tiga tembakan meriam di arahkan ke Kerajaan Sotou oleh puluhan prajurit Kerajaan Souling, Rowa dan Jinwou."Tembok besar Kerajaan Sotou hancur komandan." ucap seorang prajurit Kerajaan Souling melapor."Segera mundur." ucap Komandan Youjung menyuruh mundur.Semua prajurit aliansi mundur, Diofu, Youjung dan Johen tetap memperhatikan kondisi Kerajaan Sotou yang hancur dengan teropong jarak jauh dengan berdiri di dalam hutan."Mereka keluar semua, prajurit keluar dengan menggunakan kendaraan mesin. Namun tidak banyak." ucap Diofu."Benar, par
"Kita akan turun, bersiap semuanya." ucap seorang prajurit Kerajaan Jinwou menurunkan balon udara dari ketinggian."Baik."Setelah menempuh jarak yang cukup lama, balon udara Diofu, Johen, Youjung dan prajurit aliansi kerajaan semuanya sudah turun di hutan yang jauh dari area penduduk bahkan jauh dari Kerajaan Sotou. Mereka semua selamat untuk sampai di benua Kerajaan Sotou."Semuanya kita akan berjalan kaki menelusuri hutan ini. Kalian semua tetap waspada akan keberadaan prajurit Kerajaan Sotou. Karena kita datang kesini dengan persenjataan yang ada." ucap Diofu menyampaikan kepada semua prajurit aliansi kerajaan berbaris di hutan."Diofu, kita punya prajurit Kerajaan Jinwou yang jumlahnya lebih banyak. Kita juga punya prajurit khusus Kerajaan Rowa yang sempat kita lawan sebelumnya dan juga kita juga punya sedikit prajurit Kerajaan Souling." ucap Youjung."Benar untuk persenjataan Kerajaan Jinwou punya peran pent
"Saya sudah menduga kalau prajurit musuh akan menyerang dengan skala besar." ucap Diofu berdiri di hutan jauh sekali dari pantai."Benar, mereka sudah membakar habis pantai Kerajaan Souling dan area hutan tempat kita bersembunyi tadi." ucap Youjung."Selanjutnya saya akan mengadakan pertemuan dengan aliansi prajurit dan raja." ucap Diofu kembali ke istana Kerajaan Souling."Lalu kami bagaimana?" tanya Youjung."Beberapa orang prajurit tetap pantau area pantai, jika mereka kembali dan masuk ke dalam hutan segera kembali Kerajaan Souling. Prajurit akan membawa logistik untuk kalian selama berjaga." ucap Diofu."Baik.""Semuanya, kita kembali." ucap Diofu memberikan perintah untuk kembali ke Kerajaan Souling.Setelah menempuh jarak yang lama Diofu tiba di gerbang utama dan dibuka kembali oleh prajurit Kerajaan Souling dan menuju istana Kerajaan Souling."Lapor, raja saya suda
"Lapor raja." ucap seorang prajurit Kerajaan Souling melapor di ruang makan."Ada apa?" tanya Raja Dioyung duduk di meja makan menikmati sarapan pagi."Pantai diserang?" ucap seorang prajurit Kerajaan Souling."Apa, bunyikan sirine kerajaan." ucap Raja Dioyung wajah kaget sambil mengunyah sepotong roti isi.Di pantai Kerajaan Souling, beberapa prajurit bertahan dari serangan musuh. Ledakan besar ditembak musuh berulang kali."Kita harus bertahan, dari serangan mereka. Saya lihat mereka gunakan meriam ledak skala besar." ucap seorang prajurit melapor kepada kapten pos perbatasan pantai."Untuk sementara kita hanya bertahan di hutan dan terus melihat pergerakan prajurit. Karena mereka menyerang dengan ledakan jarak jauh." ucap kapten pos perbatasan pantai."Kita tinggal tunggu bantuan dari Kerajaan Souling, kapten. Saya sudah mengirim pesan ke kerajaan." ucap seorang prajurit Kerajaan Sou
"Komandan Youjung, kamu adalah komandan tertinggi disini. Lalu saya adalah penasihat prajurit Kerajaan Souling. Silahkan kamu jelaskan tentang situasi yang sulit ini." ucap Diofu."Diofu kamu menyerahkan ini kepada saya. Ini termasuk tugas yang berat buat saya." ucap Youjung."Lihat situasi diluar sana, penuh dengan prajurit Kerajaan Sotou yang menutup lautan dengan kapal tempur mereka sepanjang benua." ucap Diofu."Kita memang tidak bisa melakukan sesuatu lagi Diofu. Karena kondisi Kerajaan Sotou terlalu banyak dan kuat dibandingkan kekuatan tempur mereka. Namun anda dari awal tidak ingin minta bantuan dari Kerajaan Jinwou dengan alasan menjaga keamanan aliansi." ucap Youjung."Gawat mereka sudah mulai melakukan pertempuran terbuka dengan kita." ucap prajurit Kerajaan Souling melapor di ruang setir kapal."Kibarkan bendera putih diatas tiang." ucap Diofu."Tiga kapal tempur Kerajaan Souling telah me
"Kita harus menginap, Johen." ucap Diofu."Apa sebaiknya kita harus kembali ke Kapal saja?" tanya Johen."Kalau semua prajurit yang mencari informasi di pulau ini harus kembali ke kapal tempur." ucap Diofu."Baik, Diofu. Saya akan pesan kamar dulu." ucap Johen meninggalkan mereka berdua di kedai minum."Youjung ikut saya." ucap Diofu beranjak dari kedai dan meninggalkan bayar minum di meja.Diofu dan Youjung berjalan kaki ke tempat dituju oleh Diofu disebuah pinggir pulau yang sunyi."Kita mau kemana Diofu?" tanya Youjung berjalan agak cepat mengikuti dari belakang.Lalu Diofu bersembunyi dibalik kedai."Lihat itu." ucap Diofu menyuruh Youjung melihat seorang pria mencurigakan berbicara sendiri dengan alat komunikasi."Kami menemukan sesuatu yang mencurigakan kapten." ucap seorang pria berpakaian biasa berdiri di belakang kedai yang cukup gelap dan sunyi dari