"Jangan pergi kemana-mana lagi, Bang," lirih Kemal yang baru usai menggantikan Farhan mengisi kajian. "Jaga sendiri istrimu, aku belum tentu sanggup menyenangkan hatinya," sambung sang pria muda sembari memakai sandalnya. Kemal berjalan pelan menghampiri kerumunan pria di halaman rumah pribadi sang Yai. Dia menyalimi guru sekaligus pemilik Tazkiya tour tempatnya bernaung sebagai muthowif.Pandangan pun beralih pada Kayshan yang memberikan senyum lesu saat melihat Kemal meminta salim. Adiknya ini selalu saja santun meski dia kerap menyakitinya."Lagi di sini, Dek," tanya Kay lemah disela isakan halus Hana yang masih mendekapnya."Iya. Pulang tiap weekend, Bang," jawab Kemal pelan. Dia ikut pilu mendengar rintihan Hana sekaligus cemas melihat rupa pucat kakak beda ibunya ini. "Ke rumah sakit, Bang, ayo," ajak Kemal sangat lirih.Kayshan mengangguk, tubuhnya setengah melayang, jika tidak didekap erat Farhana, mungkin dia sudah pingsan.Ambulance khusus milik Tazkiya sudah siap terparkir
Read more