Share

BAB 44.

"No? Kenapa?" Suara Farhan ikut terdengar panik di seberang.

Farhana memindahkan ponselnya ke telinga kiri agar lebih leluasa.

"Pa-aarr, A-abang demam. Aku dah ngompres, pasang selang oksigen dan minumin obat dari ibu ... ta-tappi kok, A-abang nggak mau buka mata," jelas Hana terbata, sambil berjalan mondar mandir dan menggigiti kuku tangannya.

Farhan menarik napas panjang. Ibunya telah berpesan bahwa Kayshan kini ada dalam pengawasan Dewiq langsung.

Obat yang diberikan saat ini hanya sebagai penunda sakit dan pereda nyeri karena permintaan khusus Kayshan pada Dewiq sebelum pergi ke Skotlandia dengan Hana.

Farhan tak dapat jujur tentang kondisi iparnya itu sebab Farhana pasti kebingungan di sana. Dewiq pun tidak mengatakan secara rinci sehingga dia terbatas menyampaikan informasi untuk kembarannya.

"No, Abang masih napas, nggak?" tanyanya konyol.

Farhana mengerutkan keningnya yang mulus. Sekilas menilik dari balkon, pergerakan dada Kayshan apakah masih turun naik. "Ya masih, lah."

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Chaira Fajira
piro yaa... mau pinjam dulu seratus kan kata hana jga wkwkw
goodnovel comment avatar
QIEV
Dibilangin, wani Piro? wakakakakaka
goodnovel comment avatar
Chaira Fajira
mommy jan bikin abang kay ikut sama el... huwaaa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status