Share

BAB 43.

"Morning, Sayang," suara Kayshan terdengar malas saat menarik pinggang istrinya yang menjauh.

"Pagi ... Abang, alarm ponselku nggak bunyi, telat subuhan, nih." Farhana menyingkirkan lengan Kayshan yang melingkari pinggangnya lalu gegas bangun.

"Bukan nggak bunyi, kita tidur pules banget," bisik Kayshan ikut beringsut saat Hana hendak turun. Wanita itu mengelak ketika Kay akan menjamahnya lagi. Dia buru-buru menuju kamar mandi.

Saat melepas lingerie hijau tua yang dia kenakan. Hana melihat kulit putih mulusnya kini dihiasi bercak pink di beberapa titik.

Dia menggigit bibir, baru tahu wujud jejak kecupan di permukaan kulitnya. Jemari lentik itu meraba pelan, kuatir menimbulkan rasa nyeri ketika disentuh. Tapi, ternyata tidak.

Justru ingatan panas semalam kembali melintas saat dia menelusuri satu per satu jejak tersebut. Farhana buru-buru menggelengkan kepala, meski senyum malu-malunya muncul.

Dia gegas membersihkan tubuh dan bersuci lalu keluar dari sana.

Ketika hendak menghampar saja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status