Share

BAB 41.

"Bukan, Ma." Kemal menjawab pelan sambil menunduk. "Itu Mehru," lanjutnya masih di posisi yang sama.

Kamala menepuk lembut bahu Kemal dua kali sebelum berlalu pergi. Dia paham mengapa anak itu bersikap demikian. Penyebabnya adalah cinta dan pemujaan.

Kemal membiarkan Kamala pergi. Dia kagum pada wanita ini, di usia senjanya masih sangat bugar dan cantik. Beliau juga sabar menghadapi Kayshan.

Tapi, satu hal yang mengganjal batin Kemal. Beliau belum bersedia menutup aurat. "Ma, hijrah, yuk," lirihnya menatap sayu punggung Kamala yang menjauh.

"Mama tahu nggak, kalau watak anak-anak mama itu hanya setia pada satu wanita. Seperti mama ... begitupun kedua abangku," gumam sang pria muda. Dia lalu berbalik badan melanjutkan menuju section di sana.

Kemal bergelut dengan berbagai jenis pekerjaan yang mulai membuatnya penat. Pria muda itu bahkan sering lupa minum sehingga menyebabkan pinggangnya sakit.

Dia baru sadar, bekerja di balik meja membutuhkan tenaga dan konsentrasi penuh. Sesuatu yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Chaira Fajira
awas jngan nganuh.. ehhh
goodnovel comment avatar
QIEV
Qobiltu nyampe Edinburg, Mak. Dari Mekah langsung trip Turkey lanjut Skotlandia. aamiin sing banter
goodnovel comment avatar
Siti Chotijah
ngebayangin suasana dsna.....koyo....koyo...akuu seng jln2.....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status