"Ayo duduk, tunggu Daddy masakin dulu," Tian menarik kursi untuk putrinya lalu melanjutkan memasak.Meskipun tidak secekatan chef restoran bintang lima, tapi bolehlah seorang Ardiya Tiandra memasak di dapur. Setelah selesai, ia memindahkan nasi ke piring lalu duduk di antara anak dan istrinya. "Bubamu lagi manja Sayang, jangan cemburu ya." Tian menegakkan tubuh Ressa, menepuk-nepuknya di pipi. "Sayang, ayo makan."Ressa membuka makan sedikit, menyandarkan kepala di bahu suaminya. Tian menyuapi Dea lebih dulu. Sambil memberikan usapan di kepala."Wah, wah. Lagi manja dua-duanya nih," seloroh Denis yang mencium aroma nasi goreng di dapur."Buka mulutnya Sayang," Tian tidak menanggapi ucapan Denis, sibuk mengurus istrinya. Ressa membuka mulut sedikit, lelaki itu berdecak menyuapkan nasi goreng dengan pelan ke mulut istrinya."Lagi," gumam Ressa masih dengan mata terpejam. Tian menyuapi sampai habis setengah piring baru Ressa minta berhenti. Lelaki itu kembali menyandarkan Ressa ke bahun
Baca selengkapnya