Dinda tidak segera menjawab pertanyaan Dermawan, melainkan melirik ke arah Arya. Dengan cepat, Arya menggelengkan kepalanya, meminta Dinda untuk tidak mengatakan jika ia akan menghadiri sidang besok lusa."Tidak ada apa-apa, Pa. Kita berdua berencana ke rumah Mita"."Benar kamu sudah sehat? Benar-benar sehat?" Dermawan tidak mengalihkan tatapannya dari wajah Dinda, yang menurutnya masih terlihat pucat."Iya, Pa. Istirahat di rumah, pasti lebih cepat lagi sembuhnya." Dinda berharap dapat keluar malam ini juga. Toh dirinya sudah tidak kenapa-kenapa lagi."Besok. Sudah tidak bisa ditawar lagi!" Arya langsung membungkam Dinda,memutus harapan Dinda yang ingin segera meninggalkan rumah sakit. Anggun mengeluarkan satu kotak kue kesukaan Dinda. "Mama dengar kamu sangat suka dengan ini. Jadi, Mama langsung beli dua. Kalau nanti habis, minta Arya untuk datang ke toko itu lagi.""Iya, Ma." Dinda hanya menjawab singkat. Semangatnya menguap seiring dengan penolakan Arya atas permintaannya yang in
Read more