Share

116. Bertemu Rektor

Hasan mengirim pesan singkat tengah malam, membuat Arya buru-buru bangun, lebih pagi dari yang diinginkannya semula. Dikecupnya kening Dinda begitu lama. Rasanya enggan meninggalkan istri cantiknya sedemikian cepat.

Kecupan Arya yang begitu lama, membangunkan Dinda.

"Mas? Mau kemana?" Suara serak Dinda mengiringi netranya yang terbuka perlahan. Ia merenggangkan badannya sesaat sebelum bangkit dari tidur.

Buru-buru Arya menutupi bagian tubuh Dinda yang terbuka. Ia takut tergoda lagi, lalu mangkir dari janji yang sudah ia buat pada Hasan.

"Aku pergi dulu."

"Kemana?"

"Kampus."

"Kampus? Hah?!! Sidang???" Dinda langsung terjingkat kaget. Ia mengira hari ini adalah hari rabu, jadwalnya maju sidang skripsi.

"Bukan. Ada yang harus aku selesaikan. Ini tentang musuh besarmu. Mega."

"Bu Mega?" Dinda tidak yakin. Apakah perempuan itu membuat ulah lagi?

"Aku belum bertemu dengan rektor. Seharusnya kami bertemu kemarin, tapi karena kamu sakit jadi ditunda dulu."

"Baiklah."

"Baik-baik di rumah. J
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status