Share

115. Nyonya Arya

Dinda mengerjapkan kedua matanya. Sesuatu yang berat tengah memeluknya. Sangat erat. Hendak berteriak namun ia langsung mengurungkan niatnya saat ia sadar milik siapa lengan ramping yang berotot itu. Wajahnya tiba-tiba kembali memerah saat ia teringat sebab ia berakhir dalam keadaan seperti sekarang.

Ciuman hangat Arya masih sangat melekat di kepalanya, dan rasanya pun masih membekas. Ia, secara tidak sengaja menyentuh bibirnya yang terasa bengkak. Bagaimana tidak, pria yang tengah memeluknya sekarang, terus menghujani bibirnya dan hampir seluruh wajahnya, dengan ciuman, seakan mereka tidak akan bertemu lagi.

"Kenapa baru sekarang? Seharusnya sudah kita mulai dari setelah ijab itu..." gumam Arya tidak jelas sambil menghujani wajah Dinda dengan ciuman. Arya kembali ke bibir Dinda. Ia ternyata tidak bisa jauh dari sini.

Dinda hanya memejamkan matanya karena tidak tahu harus berbuat apa. Kata menikmati mungkin bisa mewakili semua.

Tangan Arya mulai bergerilya kemana-mana membuat Dinda ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status