Share

121. Sidang 1

Arya meneguk kopi pahit yang baru saja disajikan Dinda. Kemeja lengan panjang sudah begitu rapi melekat di tubuhnya. Angannya melayang ke percakapan antara dirinya dengan Anwar. Kepalanya terkadang menggeleng ke kanan beberapa kali. Netranya terpejam beberapa saat, dan terbuka kembali, kemudian kembali menyesap cairan hitam yang mengepulkan asap putih di depannya.

"Ada masalah di kampus?" Dinda sudah duduk di seberang Arya.

Arya mengangkat kedua bahunya. "Sulit tidak sulit. Mudah tidak mudah. Tergantung bagaimana cara menelaahnya dan merumuskan langkah-langkah yang harus diambil untuk penyelesaiannya."

Dinda berdecak. "Ribet amat. Tinggal diketok aja palunya. Selesai."

"Maunya begitu, tapi ..." Arya mengusap wajahnya dengan gusar. "Aku lebih memilih untuk memecatnya secepat mungkin. Tidak usah bertele-tele."

"Ya sudah. Pecat saja. Betewe, kakek sudah tahu?"

Arya mengangguk. "Papa yang cerita. Baru tahu tadi malam."

Dinda manggut-manggut. "Terus? Masalahnya dimana?"

"Kakek menyerahkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
etik supanti
ya elah Thor setelah menunggu sekian lama updatenya gantung🫠🫠 dikit banget sih sedih gue🥹 koq bisa Mega masih jadi tim penguji aneh sekali...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status