Share

127. Kartu Debit

Arya menaikkan kecepatan mobilnya. "Kalau seperti ini, kapan nyampe-nya." Lama kelamaan ia merasa gemas melihat kendaraan Fahri seolah jalan di tempat.

Mobil sedan putih milik Broto yang malam itu dikendarai Arya, melesat menyalip mobil Fahri. Pujasera yang dituju sudah berada seratus meter di depan mereka.

*Lu dimana?

Suara di ujung sana membuat Mita terpaku. Ia tidak yakin. Benarkah itu suara Dinda?

*Lu sariawan? Ato ini yang jawab kakak ipar?

Dinda semakin kesal karena Mita tidak kunjung menjawab pertanyaannya.

"I-Iya-Iya. Lu berisik banget. Kenapa emang?" Hati Mita menjadi hangat. Rasa galau dan gelisah yang ia rasakan sebelumnya, menguap begitu saja.

*Ikutin mobil yang baru aja ngelewatin mobil kalian."

Mita sibuk mengamati mobil yang berjalan di depannya. "Itu mobil siapa?"

"Papa." Fahri mengamati Mita yang keheranan menatap mobil yang baru saja mendahului mereka. "Emang kenapa?"

"Papa? Papa ngajakin kita jalan-jalan? Papa ikut kita jalan-jalan?" Mita tidak dapat menyembunyikan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rahman Nita
gemes bngt sm 2 pasutri ini... next thor 1 bab lg...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status