"Heh, Gina! Aku gak peduli, pokoknya, aku minta lima juta buat ngurus bapakmu yang sakit-sakitan!" Gina Ashila hanya bisa menghela napas panjang saat ibu tirinya tiba-tiba datang, dan langsung bergegas ke lemari tempatnya menyimpan uang.Wanita itu menggigit bagian dalam bibirnya, ingin mengatakan sesuatu, namun hanya bisa menelan kering di tenggorokannya. Pasalnya, sang ibu tiri sudah sering mengambil uangnya, bahkan, di saat Gina tak ada, dia kerap kali menemukan uang yang disimpannya hilang begitu saja dalam keadaan rumah yang porak poranda. “T-tapi, bu, itu buat makan anak–” Belum sempat Gina menyelesaikan ucapannya, ibu tirinya sudah memelototinya dengan manik gelapnya. “Halah, kamu kan dapat uang kiriman banyak dari suami letnan mu itu, gak usah pelit! Lagian ini juga untuk bapakmu sendiri, Gina!” Mendengar nama ayahnya, Gina seketika tak bisa berkutik. Ada rasa bersalah di dalam hatinya, karena memang beberapa waktu belakangan, Gina belum sempat berkunjung ke rumah ayahnya
Read more