Tiba di rumah, Bagas memindahkan barang-barang ke dalam. Di susul Gina yang membantu anak-anaknya keluar dari mobil."Vin, kamu istirahat ke kamar!" titah Gina.Gavin mengangguk, masuk ke dalam kamar di ikuti oleh adik-adiknya. Gina sendiri mulai membereskan dan memisahkan pakaian kotor dan pakaian bersih, menaruhnya pada tempat masing-masing."Nanti baju kotornya di laundry aja, Gin," ujar Bagas saat melihat tumpukan baju kotor di keranjang."Enggak usah, biar aku cuci sendiri aja." Gina menolak saran Bagas."Tapi baju kotornya banyak banget. Atau, ayo beli mesin cuci?"Gina menoleh pada Bagas, lagi-lagi menolak. "Jangan, ngabisin uang.""Gin-""Mas, aku enggak perlu mesin cuci. Aku bisa cuci sendiri!" Kesal Gina.Bagas mengalah, tidak lagi mengatakan apa pun. Pria itu hanya memperhatikan Gina yang terus-menerus menyibukkan dirinya dengan hal-hal kecil."Aku udah ngumpulin bukti penyerangan yang adik tiri kami lakuin terhadap Gavin," ujar Bagas tiba-tiba. "Semua buktinya udah lengkap
Baca selengkapnya