"Ghazi ayo bangun, biar Mamah obati!" titah Gina dengan nada lembut.Ghazi masih tidak mendengarkan apa yang Gina katakan, anak itu tetap dalam posisinya sambil terus menangis. Gina menghela nafas berat, duduk di tepi tempat tidur, tepat di samping tubuh Ghazi yang meringkuk. Lengan Gina terulur, mengelus pucuk kepala putranya dengan lembut."Sst, Sayang, sini, kalau enggak di obati nanti makin sakit," ujar Gina membujuk."Sakit, huhuhu." Anak itu menggelengkan kepalanya, menolak bujukan Gina.melihat Ghazi yang tidak mau beranjak, Gina lalu menarik ke atas celana yang anak itu ke akan, dan benar saja dia melihat memar keunguan di betis Ghazi. Gina mengeluarkan salep Oparin Gel, mengoleskannya dengan pelan pada memar Ghazi."Ayo, sini. Coba Mamah liat yang lain."Mengangguk, Ghazi akhirnya mendekat pada sang ibu, membuka pakaiannya, membiarkan Gina melihat memar di tubuhnya akibat pukulan Bagas. Gina menemukan satu di pinggang, lengan atas dan paha Ghazi."Sakit, Mah," rengek anak itu
Read more