All Chapters of Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder: Chapter 221 - Chapter 230

541 Chapters

Bab 221

Dimas menepis tangan Yunita sambil berkata, "Sarapan ini bukan aku siapkan untukmu. Ini adalah makanan favorit kakak iparmu. Kalau kamu mau makan, beli sendiri sana."Dimas langsung membawa sarapan di atas meja ke dapur. Melihat itu, Yunita merasa sangat marah hingga dia menggertakkan giginya. Namun, sejak masih kecil, Yunita belum pernah melihat kakaknya yang dingin ini begitu peduli pada seorang wanita. Sepertinya kakaknya dan kakak iparnya ini adalah cinta sejati!Di sisi lain, Dimas membuka pintu kamar tidur dengan lembut, lalu melihat bahwa Amel masih tertidur. Karena merasa istrinya sudah bekerja sangat keras dalam dua hari terakhir ini, dia pun diam-diam mematikan alarm. Dia berharap Amel bisa tidur nyenyak.Amel tidur sampai pukul sepuluh pagi. Dia duduk dari tempat tidur sambil meregangkan tubuh dengan puas. Saat secara tidak sengaja melirik jam yang ada di meja samping tempat tidur, dia melihat bahwa sekarang sudah pukul sepuluh. Amel pikir dia belum sepenuhnya terbangun, jad
last updateLast Updated : 2024-01-04
Read more

Bab 222

"Kalau begitu aku berterima kasih dulu pada Kak Amel," kata Clara sambil tertawa ringan.Saat ini, ponsel Amel tiba-tiba berbunyi. Amel pun segera menjawab panggilan itu."Sayang, apa kamu sudah pulang kerja?" Suara Dimas terdengar dari ujung lain telepon."Sebentar lagi.""Baiklah. Kalau begitu, aku akan datang langsung ke toko makanan penutup untuk menjemputmu."Tidak lama setelah menutup telepon, mobil Dimas sudah berhenti di luar toko makanan penutup. Dia membuka pintu, lalu masuk ke toko makanan penutup. Clara yang sedang menghitung uang di meja depan langsung mengangkat kepala saat mendengar suara seseorang masuk. Ketika melihat Dimas, dia terpaku selama beberapa saat.Kemudian, dia dengan cepat kembali menundukkan kepalanya."Sayang, bukankah kita masih harus pergi ke rumah sakit malam ini untuk menjenguk Ibu? Kamu cepatlah berkemas, lalu kita pergi ke sana," kata Dimas sambil duduk di kursi.Clara dengan cepat menuangkan segelas air, lalu menyodorkannya kepada Dimas sambil berk
last updateLast Updated : 2024-01-04
Read more

Bab 223

"Bu, sinyalku di sini agak buruk, aku tutup teleponnya dulu." Lidya tidak mau mendengarkan omelan ibunya tentang masalah pernikahan lagi. Jadi, dia pun langsung menutup telepon.Jika ibunya tahu bahwa dia dan Andi menjalin hubungan, dia pasti akan dihukum berat. Lidya tidak berani mengatakan tentang hal ini."Ayah, pulang dan istirahatlah. Aku dan Dimas akan menjaga Ibu di rumah sakit malam ini." Amel baru saja menyelesaikan pekerjaannya di toko makanan penutup. Setelah pulang kerja, dia langsung mulai berbenah lagi begitu sampai di rumah sakit.Amel selalu sangat suka bersih-bersih. Setelah keluar sebentar, dia merasa bangsal ibunya agak berantakan.Setelah tinggal di rumah sakit selama dua hari, Lili akhirnya menerima kabar bahwa dia bisa keluar dari rumah sakit. Lili merasa jauh lebih baik setelah keluar dari rumah sakit. Selama beberapa hari dia berada di rumah sakit, dia merasa seperti burung yang terperangkap di dalam sangkar. Dia hanya bisa melihat dunia luar melalui jendela. Ra
last updateLast Updated : 2024-01-04
Read more

Bab 224

"Jangan khawatir, Bibi. Aku nggak akan sungkan," kata Yunita sambil tersenyum lebar.Saat Lili melihat bahwa Yunita sepertinya seumuran dengan Andi, dia tiba-tiba terpikir akan sesuatu. Yunita cantik, anggun, juga memiliki kepribadian yang ceria. Selain itu, gadis itu juga adalah sepupunya Dimas. Jadi, Lili punya ide untuk menjodohkan Yunita dengan putranya."Yunita, berapa umurmu?""Bibi, tahun ini aku berumur 23 tahun.""Oh, apakah kamu sudah lulus kuliah?""Bibi, aku kuliah di universitas luar negeri dan sudah lulus tahun lalu. Aku mengambil jurusan desain, jadi aku bekerja di bidang desain sekarang." Yunita menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Lili dengan patuh.Amel menjulurkan kepalanya keluar dari dapur, lalu berkata tanpa daya, "Bu, apa kamu sedang melakukan sensus kependudukan?""Nggak, nggak, menurutku Yunita adalah anak yang cukup baik. Aku hanya bertanya saja. Yunita, kamu seumuran dengan putraku, Andi. Dia sedang bekerja di Grup Angkasa saat ini." Entah sengaja atau tida
last updateLast Updated : 2024-01-05
Read more

Bab 225

Setelah menerima balasan seperti itu dari Andi, Lidya merasa jantungnya seperti hampir meledak. Dia berkata, "Bibi Lili bukan hanya menyukai Yunita. Dia jelas ingin menjodohkanmu dengan adiknya Dimas itu."Melihat ekspresi marah Lidya, Andi tertawa terbahak-bahak sambil bertanya, "Kenapa? Kamu cemburu?""Dasar bocah nakal, bagaimana menurutmu? Bibi Lili secara terang-terangan mau menjodohkanmu di depanku, sang pemilik sahnya. Bagaimana mungkin aku nggak cemburu? Awas saja kamu, kalau sampai kamu berani memiliki pikiran yang macam-macam, aku nggak akan menyukaimu lagi." Setelah Lidya mengatakan itu, dia berjalan cepat ke depan.Andi buru-buru menyusul Lidya, lalu berkata, "Jangan khawatir, aku nggak akan punya pikiran yang macam-macam. Cintaku padamu sudah terbukti sejak lama. Hatiku nggak bisa lagi menampung orang kedua. Ketika saatnya tiba nanti, aku akan menolak ibuku dengan alasan pekerjaan. Tenang saja."Andi dengan cepat mengungkapkan tekadnya, membuat Lidya langsung tersenyum pua
last updateLast Updated : 2024-01-05
Read more

Bab 226

Dengan kehadiran Yunita, rumah Keluarga Santoso menjadi lebih ramai.Setelah makan malam, Lili menyeret Amel ke kamar, lalu menutup pintu secara misterius."Bu, kenapa kamu bersikap misterius sekali? Apa yang ingin kamu katakan padaku?""Amel, sepupu Dimas ini lumayan baik. Aku dan ayahmu sangat menyukainya. Bagaimana kalau kamu menjadi perantara untuk menjodohkannya dengan adikmu?" Lili menyatakan niatnya tanpa menutupi apa-apa.Amel tertegun sejenak, lalu bertanya sambil tertawa, "Bu, apakah kamu nggak merasa adikku itu masih muda? Agak nggak pantas untuk mulai memperkenalkan calon pasangan padanya sekarang. Lagi pula, dia baru saja mulai bekerja. Bukankah seharusnya seorang pria membangun karier terlebih dahulu sebelum membangun keluarga?"Meskipun menurutnya Yunita adalah gadis yang baik, Amel merasa bahwa adiknya masih terlalu muda. Sekarang adalah waktu bagi adiknya untuk meniti dan mengutamakan kariernya.Saat mendengar itu, Lili mengerutkan keningnya dan berujar, "Memang benar
last updateLast Updated : 2024-01-05
Read more

Bab 227

"Hati-hati dalam perjalanan pulang. Yunita, kamu harus datang ke sini untuk main-main kalau ada waktu. Paman dan Bibi akan selalu menyambutmu.""Oke, Bibi!"Sesampainya di rumah, Amel masuk ke kamar. Sementara itu, Dimas menyeret Yunita ke ruang kerja. Dia berujar, "Kamu sudah tinggal di sini selama dua hari. Kapan kamu akan pergi?""Kak, tolong biarkan aku tinggal di sini beberapa hari lagi. Begitu kemarahan ayahku mereda, aku akan segera pergi," kata Yunita dengan tatapan menyedihkan. Dia menatap Dimas dengan raut memohon.Namun, Dimas tetap berkata dengan ekspresi dingin, "Nggak bisa, kamu harus pergi malam ini juga. Kalau kamu nggak pergi juga, aku harus terus tidur di sofa. Kamu sudah benar-benar mengganggu duniaku dan Amel. Aku harap kamu sadar diri."Setelah berkata demikian, Dimas mengeluarkan sebuah kunci dari sakunya."Apa ini?""Aku sudah membelikanmu sebuah apartemen kecil di bagian timur kota. Suruh Irfan mengantarmu ke sana." Dimas yang selalu bertindak cepat, menjawab ta
last updateLast Updated : 2024-01-05
Read more

Bab 228

Amel menjulurkan kepala dari selimut dengan malu-malu, lalu berujar, "Aku sedikit lelah, jadi aku tidur dulu."Amel berbalik menghadap ke sisi lain dengan perasaan malu, tidak bisa menahan diri untuk mengingat perasaan saat dia berciuman dengan Dimas.Dimas mematikan lampu dengan sedikit kecewa. Kemudian, dia memeluk Amel dari belakang. Semua ini salah Yunita yang tiba-tiba masuk. Gadis itu sudah merusak momen indah mereka.Setelah Lili keluar dari rumah sakit, Amel akhirnya bisa pergi bekerja dengan tenang. Sejak adanya Clara, setiap kali Amel datang ke toko makanan penutup, toko selalu sudah dalam keadaan bersih.Clara adalah orang pertama yang datang setiap harinya. Bahkan meski Amel datang lebih awal, Clara tidak akan bersantai saja. Pertama-tama, Clara akan membersihkan toko. Kemudian, dia akan mulai menyiapkan bahan-bahan untuk digunakan di hari itu. Pekerjaan Amel jelas menjadi jauh lebih mudah dengan adanya Clara.Ketika toko baru saja dibuka, seorang wanita dengan rambut kerit
last updateLast Updated : 2024-01-06
Read more

Bab 229

Meski begitu, Amel tetap mempertahankan senyuman di wajahnya. Dia berkata, "Kak, semua makanan penutup yang kami miliki di sini sudah memenuhi standar kebersihan makanan. Kalau kamu nggak yakin, kita bisa meminta orang dari Biro Kesehatan untuk datang memeriksanya.""Sudahlah, kamu nggak perlu melakukan trik ini padaku. Awalnya anakku baik-baik saja. Dia mendapat reaksi alergi setelah memakan segigit kue nanasmu. Kalau dia nggak dirawat tepat waktu, dia pasti akan mati," kata wanita itu terus mengulangi kata-katanya."Kak, apakah anakmu memiliki alergi terhadap makanan tertentu, seperti madu atau kacang-kacangan?""Anakku alergi kacang almond. Aku sudah meminta dokter memeriksa kue nanas kalian. Ada kandungan bahan almond di dalamnya, itulah sebabnya anakku jadi harus masuk rumah sakit. Kalian harus menanggung biaya pengobatan anakku. Kalian harus memberi ganti rugi karena sudah menyebabkan kerugian mental pada kami, juga memberi kami biaya gizi," kata wanita itu dengan marah sambil me
last updateLast Updated : 2024-01-06
Read more

Bab 230

"Awalnya, aku berpikir untuk datang ke toko makanan penutup ini ketika aku punya waktu untuk mencoba membeli kue krim kecil mereka. Tapi sekarang sepertinya aku harus melupakannya. Lebih penting menyelamatkan hidupku."...Para penonton mulai berbisik-bisik. Beberapa dari mereka bahkan mengatakan ucapan yang sangat kasar. Sebagai pemilik toko, Amel tentu saja harus maju."Semuanya, tolong dengarkan aku. Aku pemilik toko makanan penutup ini. Kalian hanya mendengar wanita ini memfitnah toko makanan penutupku, tapi apakah kalian sudah benar-benar memahami kebenaran masalah ini?"Amel mengambil pengeras suara dari toko. Kemudian, dia berkata dengan keras menggunakan pengeras suara.Kerumunan orang yang tadinya masih berceloteh, kini menjadi hening sepenuhnya."Wanita ini membawa putranya ke toko kami untuk membeli kue nanas pagi ini. Sekarang dia datang ke sini untuk membuat keributan. Dia mengatakan bahwa putranya mengalami reaksi alergi terhadap kue nanas di toko kami dan perlu dirawat d
last updateLast Updated : 2024-01-06
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
55
DMCA.com Protection Status