Share

Bab 221

Dimas menepis tangan Yunita sambil berkata, "Sarapan ini bukan aku siapkan untukmu. Ini adalah makanan favorit kakak iparmu. Kalau kamu mau makan, beli sendiri sana."

Dimas langsung membawa sarapan di atas meja ke dapur. Melihat itu, Yunita merasa sangat marah hingga dia menggertakkan giginya. Namun, sejak masih kecil, Yunita belum pernah melihat kakaknya yang dingin ini begitu peduli pada seorang wanita. Sepertinya kakaknya dan kakak iparnya ini adalah cinta sejati!

Di sisi lain, Dimas membuka pintu kamar tidur dengan lembut, lalu melihat bahwa Amel masih tertidur. Karena merasa istrinya sudah bekerja sangat keras dalam dua hari terakhir ini, dia pun diam-diam mematikan alarm. Dia berharap Amel bisa tidur nyenyak.

Amel tidur sampai pukul sepuluh pagi. Dia duduk dari tempat tidur sambil meregangkan tubuh dengan puas. Saat secara tidak sengaja melirik jam yang ada di meja samping tempat tidur, dia melihat bahwa sekarang sudah pukul sepuluh. Amel pikir dia belum sepenuhnya terbangun, jad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status