Share

Bab 226

Dengan kehadiran Yunita, rumah Keluarga Santoso menjadi lebih ramai.

Setelah makan malam, Lili menyeret Amel ke kamar, lalu menutup pintu secara misterius.

"Bu, kenapa kamu bersikap misterius sekali? Apa yang ingin kamu katakan padaku?"

"Amel, sepupu Dimas ini lumayan baik. Aku dan ayahmu sangat menyukainya. Bagaimana kalau kamu menjadi perantara untuk menjodohkannya dengan adikmu?" Lili menyatakan niatnya tanpa menutupi apa-apa.

Amel tertegun sejenak, lalu bertanya sambil tertawa, "Bu, apakah kamu nggak merasa adikku itu masih muda? Agak nggak pantas untuk mulai memperkenalkan calon pasangan padanya sekarang. Lagi pula, dia baru saja mulai bekerja. Bukankah seharusnya seorang pria membangun karier terlebih dahulu sebelum membangun keluarga?"

Meskipun menurutnya Yunita adalah gadis yang baik, Amel merasa bahwa adiknya masih terlalu muda. Sekarang adalah waktu bagi adiknya untuk meniti dan mengutamakan kariernya.

Saat mendengar itu, Lili mengerutkan keningnya dan berujar, "Memang benar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status