All Chapters of Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder: Chapter 151 - Chapter 160

541 Chapters

Bab 151

Amel dan Lidya pun saling memandang."Ibuku ada di sana, jadi aku nggak bisa menemanimu ke sana atau dia akan mengomeliku tanpa henti lagi," tandas Lidya seraya mengerutkan kening diiringi dengan ekspresi tidak suka saat menyebut Mirna.Amel mengetahui kesulitan Lidya, ditambah lagi Lidya baru saja mentransfer uang itu kepadanya. Begitu Lidya bertemu dengan Bibi Mirna, mungkin rasa bersalahnya akan semakin besar."Baiklah, kalau begitu apakah kamu berencana untuk kembali ke daerah utara?""Ya, di sana lebih nyaman. Kalau ibuku menyusahkanmu, telepon saja aku. Aku selalu geram padanya karena nggak punya batasan."Lidya tidak bisa menahan diri untuk tidak memutar bola matanya sambil mengeluh. Ibu dan anak perempuannya itu selalu bertengkar secara diam-diam.Amel sudah lama terbiasa dengan pemandangan seperti ini."Aku tahu, kalau begitu berhati-hatilah di jalan. Aku pergi ke toko dulu. Kamu harus berada di sana saat pembukaan tokonya.""Tentu saja."Lidya mengedipkan matanya, bergumam ke
last updateLast Updated : 2023-12-12
Read more

Bab 152

"Amel, bicaralah!" desak Mirna.Amel kembali sadar. Saat ini, dia merasa bingung, jadi dia pun berkata, "Aku ... aku juga nggak tahu. Biar aku menelepon Dimas dulu.""Tunggu."Mirna menarik Amel ke samping, menahan gadis itu untuk melakukan panggilan telepon, lalu berbisik, "Jangan bilang padanya aku ada di sini. Menurutku mungkin ada sesuatu yang mencurigakan tentang toko ini. Mungkin Dimas sebenarnya nggak menyewa toko ini, mungkin juga Dimas bekerja sama dengan orang lain untuk menipumu.""Bibi Mirna, kenapa Bibi selalu berpikiran buruk tentang Dimas ...."Amel menundukkan kepalanya, merasa sangat tidak nyaman saat mendengarkan ucapan orang yang lebih tua darinya itu.Amel tidak pernah meragukan apakah toko itu bohongan atau bukan. Lagi pula, Amel sudah mulai memasang dekorasinya. Sejauh ini, Dimas juga sama sekali tidak menipunya. Di sisi lain, memangnya apa yang Amel punya sampai harus ditipu?"Dasar anak bodoh!" seru Mirna sambil mendorong Amel dengan kesal, kemudian berkata, "Bu
last updateLast Updated : 2023-12-12
Read more

Bab 153

Namun, ekspresi penuh perhatian yang ditunjukkan oleh Dimas ditafsirkan sebagai makna lain di mata Amel.Seolah-olah sorot mata Dimas berkata, "Aku sangat memercayaimu dan sudah membantumu sedemikian rupa, tapi justru begini caramu membantu orang luar untuk menyangkalku?"Memikirkan hal ini, Amel tidak bisa menahan perasaan sedih dan getir dalam lubuk hatinya.Amel bergumam sejenak sambil menatap jari kakinya, kemudian mulai berkata, "Dimas, aku percaya padamu, tapi aku juga ingin kamu menjelaskan semuanya padaku. Sebenarnya apa yang terjadi?"Begitu Amel selesai berbicara, Bernard yang tampak kebingungan hanya bisa menggaruk kepalanya sembari menatap Dimas dengan curiga."Aku masih ingat orang yang membeli tokoku nggak bertampang seperti ini."Dimas melirik ke arah Bernard yang sedang menatapnya dengan hati-hati, kemudian menjawab dengan tenang, "Aku sama sekali nggak kenal dengan Pak Bernard, toko ini juga bukan disewa darinya, melainkan dari temanku."Bernard merasakan hawa dingin d
last updateLast Updated : 2023-12-12
Read more

Bab 154

Setelah berteman selama bertahun-tahun, kapan Jimmy pernah mendengar Dimas mengatakan perkataan seperti ini?Toko sekecil ini tidak ada apa-apanya bagi Dimas. Mana mungkin ini berlebihan?Tampaknya rumor bahwa Dimas sedang jatuh cinta tidaklah salah.Jimmy tertawa sambil berkata, "Anggap saja ini sebagai investasi untukmu. Kamu juga tahu kalau Keluarga Sudirwo nggak akan peduli dengan uang kecil ini. Baiklah, kalau nggak ada urusan lainnya, aku mau pergi mengurus yang lain dulu. Dimas, aku bisa menghasilkan miliaran setiap menitnya, kamu jangan menundaku menghasilkan uang."Jimmy ini sungguh hebat dalam berpura-pura menjadi keren.Dimas terkekeh sembari berkata, "Baiklah, aku akan mentraktirmu makan malam di lain hari."Setelah mengatakan ini, Dimas pun menutup telepon.Dia melirik ke arah Bernard, lalu menyodorkan ponselnya sambil bertanya, "Kamu Pak Bernard, 'kan? Apakah ini nomor orang yang membeli tokomu?"Bernard melihat nomor telepon itu dengan hati-hati, lalu segera mengangguk,
last updateLast Updated : 2023-12-12
Read more

Bab 155

"Kalau Bibi Mirna nggak memercayainya, kamu bisa pergi ke kampusku untuk memeriksanya. Tapi menurutku, ayah mertuaku seharusnya mengetahui hal ini lebih baik daripadamu."Dimas menjawab dengan tenang. Dia tidak seperti orang yang sedang melakukan penipuan sama sekali. Mirna tidak bisa menemukan celah bagaimanapun caranya. Hal ini membuatnya merasa sedikit frustrasi.Bocah menyebalkan ini sungguh sulit diatasi!"Tapi ...."Tepat ketika Mirna ingin membuat masalah lagi, Amel akhirnya angkat bicara.Amel berkata dengan tersipu, "Bibi Mirna, apa pun yang terjadi, aku yakin Dimas melakukannya demi kebaikanku sendiri. Sekarang, kamu sudah menanyakan semua pertanyaan yang ingin kamu tanyakan. Kamu juga sudah mendapat jawabannya. Bisakah kamu berhenti bertanya?"Maksud Amel sangat jelas. Lakukan saja apa yang kamu mau, tapi jangan ganggu aku.Mirna tiba-tiba merasa kesal. Matanya hampir keluar dari rongganya karena marah. Dia berkata, "Kalau bukan karena ibumu, aku nggak akan peduli padamu! Ja
last updateLast Updated : 2023-12-12
Read more

Bab 156

"Kompensasi apa?" Amel menatap Dimas dengan kesungguhan di matanya.Amel juga ingin melakukan sesuatu untuk menebus kesalahannya, tapi dia tidak tahu apa yang diinginkan Dimas.Dimas menatap bibir Amel dengan lembut. Kemudian, dia menunjuk ke pipinya sendiri sambil berkata dengan suara rendah yang menggoda, "Ayo cium aku."Amel tertegun, lalu langsung tersipu. Dia membeku di tempat dan menatap jari kakinya sembari berjuang untuk memikirkan apa yang harus dia lakukan.Meski Dimas sudah memperkirakan hasil ini, dia masih merasa sedikit kecewa. Bagaimanapun juga, dia sudah melakukan semua yang dia bisa, tapi Amel sepertinya selalu memiliki simpul di hatinya yang tidak bisa Dimas buka."Lupakan saja. Aku hanya bercanda," kata Dimas sambil menyentuh kepala kecil Amel. Dia melanjutkan sambil tersenyum, "Aku hanya ...."Sebelum Dimas selesai berbicara, pipinya tiba-tiba merasakan sebuah ciuman lembut.Dimas pun terpaku, jantungnya juga seakan berhenti sejenak.Apakah wanita itu baru saja menc
last updateLast Updated : 2023-12-12
Read more

Bab 157

Amel memikirkan kembali setiap detail yang terjadi belakangan ini. Dimas sudah melakukan semua yang pria ini bisa untuk membantunya. Tidak peduli seberapa keras Bibi Mirna membuat masalah dan memarahinya, pria itu tidak pernah memasukkannya ke dalam hati. Menghadapi kejadian hari ini, Dimas juga bertindak dengan sikap yang sangat rasional serta penuh pengertian.Jika memikirkannya dari sudut pandang lain, Amel mungkin tidak bisa melakukan semua ini.Justru karena sikap Dimas yang seperti ini, Amel merasa bersalah. Hatinya tergerak lagi dan lagi. Amel bisa melihat rasa hormat serta kasih sayang pria itu di matanya. Harus diakui bahwa hatinya sangat tersentuh karena serangan berulang kali dari pria itu."Dimas ..." panggil Amel dengan suara gemetar. Pipinya terasa panas.Wajah Amel yang menawan dan suaranya yang lembut itu, selalu berhasil menarik hati Dimas.Dimas merasa senang, tapi berpura-pura serius saat merespons, "Hm?""Aku .... Sepertinya aku sedikit menyukaimu."Amel menarik nap
last updateLast Updated : 2023-12-12
Read more

Bab 158

Dimas dan Amel tinggal di toko untuk waktu yang lama. Hingga ahli dekorasi masuk, mereka baru berpisah dengan enggan.Karena area yang perlu direnovasi di toko hanya melibatkan ruang ibu dan bayi serta area bermain anak-anak, jadi area yang direnovasi tidak terlalu besar. Amel memberikan sedikit arahan pada ahli dekorasi tentang renovasi toko, lalu pulang bersama Dimas.Dalam perjalanan, Dimas menerima panggilan telepon.Namun, dia hanya mengatakan beberapa patah kata sebelum menutup telepon.Amel ingat bahwa hari ini Dimas seharusnya mengawasi pekerjaan di lokasi konstruksi, tapi malah datang setelah Amel meneleponnya. Mungkin Dimas perlu mengurus sesuatu di perusahaan, jadi dia pun bertanya, "Apakah ada masalah yang terjadi di perusahaan? Bagaimana kalau kamu kembali ke perusahaan dulu?"Dimas memegang tangan Amel sambil tersenyum lembut dan berkata, "Nggak apa-apa. Aku sudah membereskan masalah ini. Aku juga nggak berada di lokasi konstruksi setiap harinya. Selain itu, hari ini adal
last updateLast Updated : 2023-12-12
Read more

Bab 159

Saat dia menoleh ke belakang, dia melihat Amel masih melihat mesin tiket.Amel berjinjit sedikit, ingin melihat film apa saja yang tersedia. Namun, ada terlalu banyak orang yang membeli tiket, membuat Amel tidak bisa masuk.Penampilan Amel yang kebingungan itu tampak sangat lucu.Sementara itu, Dimas yang memegang popcorn dan kola juga entah kenapa tampak sedikit lucu.Dia menghampiri Amel, lalu bertanya, "Film mana yang ingin kamu tonton?"Amel dengan cepat mengambil popcorn di tangan Dimas, lalu menjawab sambil tersenyum, "Aku juga nggak tahu. Ada begitu banyak orang di sini, aku belum memilih.""Genre apa yang ingin kamu lihat?""Hmm .... Film literatur atau film horor?""Film horor?" Dimas mengerutkan kening, merasa sedikit terkejut.Meski gadis kecil itu terlihat sangat pemberani, sebenarnya dia paling takut pada kegelapan. Inilah sebabnya Amel selalu tertidur sebelum Dimas, karena dengan lampu di samping tempat tidur yang menyala, dia baru bisa tidur nyenyak.Tak disangka, Amel t
last updateLast Updated : 2023-12-12
Read more

Bab 160

Perasaan ini seperti berada dalam mimpi. Dulu, Amel juga selalu membayangkan bahwa dia akan memiliki pacar yang lembut dan perhatian, seseorang yang akan menemaninya menonton film serta menenangkannya ketika dia ketakutan.Saat ini, semuanya sudah menjadi kenyataan.Namun, dia masih merasa semua ini tidak nyata."Ada apa? Apakah kamu takut?"Saat melihat Amel terus menatapnya, Dimas bertanya dengan perhatian sambil memiringkan kepalanya."Nggak, aku nggak takut."Amel mengerutkan bibirnya, lalu menyandarkan kepala kecilnya di bahu lebar Dimas.Kepala kecil itu memberikan sedikit beban dalam hati Dimas.Wanita itu tampaknya mulai memercayai dirinya.Hal ini bukan lagi tentang menonton film, melainkan penyerahan kepercayaan.Pada akhir film, hiu putih besar itu tentu saja berhasil diusir. Adegan pemeran utama pria dan wanita saling berciuman pun ikut muncul.Di saat yang sama, di dalam bioskop yang gelap, tampak ada beberapa pasangan muda yang diam-diam juga berciuman.Hati Amel menegang
last updateLast Updated : 2023-12-12
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
55
DMCA.com Protection Status