Share

Bab 153

Namun, ekspresi penuh perhatian yang ditunjukkan oleh Dimas ditafsirkan sebagai makna lain di mata Amel.

Seolah-olah sorot mata Dimas berkata, "Aku sangat memercayaimu dan sudah membantumu sedemikian rupa, tapi justru begini caramu membantu orang luar untuk menyangkalku?"

Memikirkan hal ini, Amel tidak bisa menahan perasaan sedih dan getir dalam lubuk hatinya.

Amel bergumam sejenak sambil menatap jari kakinya, kemudian mulai berkata, "Dimas, aku percaya padamu, tapi aku juga ingin kamu menjelaskan semuanya padaku. Sebenarnya apa yang terjadi?"

Begitu Amel selesai berbicara, Bernard yang tampak kebingungan hanya bisa menggaruk kepalanya sembari menatap Dimas dengan curiga.

"Aku masih ingat orang yang membeli tokoku nggak bertampang seperti ini."

Dimas melirik ke arah Bernard yang sedang menatapnya dengan hati-hati, kemudian menjawab dengan tenang, "Aku sama sekali nggak kenal dengan Pak Bernard, toko ini juga bukan disewa darinya, melainkan dari temanku."

Bernard merasakan hawa dingin d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status