Rania baru saja menapaki kakinya di halaman dari Wijaya Group. Melangkahkan kakinya dengan santai, namun sedetik kemudian langkah kaki itu dia hentikan saat tiba-tiba saja ada seseorang yang mencekal tangannya. Berbalik, dan betapa kagetnya Rania--saat mendapati adanya Andra. "Lepaskan!" hardik Rania, seraya menghempaskan kuat cekalan tangan Andra dan itu berhasil, "Bisa nggak, kamu nggak ganggu hidup aku lagi!" tambah Rania dengan nada penuh emosi. Wajahnya mengeras, bara terlihat jelas pada sepasang iris hitamnya. Andra berusaha untuk tenang menghadapi sikap Rania, dia tidak ingin sang mantan semakin menjauh darinya jika dia bersikap kasar, dirinya harus bersikap lembut,"Oke, maafkan aku. Tapi, bisakah kita berbicara sebentar? Ada hal penting yang ingin aku bicarakan denganmu," pinta Andra, memelas--kedua mata pria itu menatap Rania dengan penuh harap. "Tapi, sayangnya aku nggak punya waktu untuk bicara sama kamu!" sahut Rania acuh, dan kembali melanjutkan langkah kakinya--na
Read more