Share

Kemarahan Rasty

Devan berpaling. Tamparan keras yang Dion--berikan membuat wajahnya menoleh, terasa kaku dan juga kebas. Amarah telah memenuhi wajahnya. Rahangnya mengeras, giginya gemerlatuk--menahan emosi yang benar-benar telah membakar di dalam dirinya.

Namun, Devan berusaha untuk membendung amarah--dan mengerti dengan keadaan Dion saat ini. Menyeringai, sorot mata Devan laksana pisau yang baru saja di asa. Sekian lama membiarkan keheningan melanda, dengan suasana yang begitu tegang, Devan akhirnya bersuara.

"Aku akan mengembalikkan apa yang telah kakekku ambil!" Devan dingin Devan bersuara, berusaha menunjukkan sikap biasanya walaupun saat ini dadanya tengah bergejolak.

Seringai rendah tercetak sempurna disudut bibir Dion--rahangnya mengeras, amarah itu semakin terlihat nyata di wajahnya pria itu, "Anda memang kehilangan kedua orangtua anda, namun anda tidak pernah merasakan penderitaan seperti yang saya dan adik saya lewati. Tidur di jalanan, menahan lapar, bahkan--." Dion menjeda ucapanny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status