Share

Menyelamatkan Rania

Devan terkekeh pelan--ucapan sang kakek menggelitik untuknya sebab itu sangat jauh dari kenyataan yang ada. Setelah sekian detik dirinya mengabaikan apa yang sang kakek ucapkan Devan akhirnya kembali bersuara, "He-he-he, aku hanya meminta apa yang menjadi haknya." Rendah, terkesan datar-namun menusuk, dan mampu melunturkan senyuman di wajah kakek Darma.

Airmuka kakek Darma mendadak kaku. Sorot matanya tajam, seolah tengah mencari rasa penasaran yang seketika timbul, "Hak? Apa maksud, mu?!" tanya kakek Darma, ucapan Devan mampu menyalahkan emosi di dalam diri. Nada suara kakek Darma telah meninggi dari sebelumnya.

Devan tak langsung menyambut pertanyaan yang kakek Darma layangkan. Airmuka itu tak lagi sama. Berat, sesekali pria itu terlihat ragu menatap kakek Darma yang menatapnya dengan resah.

"Dion, adalah anak dari Marlina!" Devan bersuara dengan datar, berat mengatakan namun dia harus mengatakan kenyataan itu.

Kian menegang wajah kakek Darma. Ucapan Devan yang diluar nalar.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status