Kakek Darma telah kembali ke rumahnya, setelah beberapa hari lelaki tua itu dirawat di rumah sakit. Kembali pulang, setelah beberapa hari dirinya dirawat-dan tak menemukan cucu kesayangannya, menimbulkan sesuatu yang asing untuk diri lelaki tua itu. Dia merindukan cucunya itu, sudah beberapa bulan Devan pergi dari rumah. Menelusuri setiap sudut rumah, pandangan kakek Darma berhenti pada sebuah bingkai photo berbahan jati yang menempel pada dinding rumah--tanpa sadar kedua kakinya telah melangkah.Perlahan satu tangan itu-dia angkat-menyentuh kaca bening transparant, seraya membelainya dengam lembut. Dia begitu teramat merinduhkan anak, dan menantunya, yang tewas dalam sebuah kecelakaan beberapa tahun silam. Dalam kecelakaan itu, anak dan menantunya meninggal, dan Devan selamat."Adam, Ana, putra kalian sudah besar--tumbuh menjadi pria yang tampan dan juga kuat. Kalian tahu, kami berdua sering bertengkar. Dan, kalian pernah mengatakan kalau dia menuruni sifatku. Devan, dia memang me
Baca selengkapnya