Fania membelalak saat tahu Devan menunjuk dirinya.“Nak Devan, kamu tidak lagi becanda, ‘kan?” tanya Angela yang sangat terkejut.“Tidak. Aku serius!” sahut Devan tegas.“Tapi, Dev. Shanum yang akan bersanding denganmu, bukan Fania!” Sam kini bersuara.Shanum sendiri langsung memucat mendengar perkataan calon suaminya. Sedangkan, Fania dia menatap Devan dengan tatapan kesal.“Aku menginginkan dia! Ehm, Fania.” Yakin Devan. Bahkan, ia berani menyebut nama Fania di depan semua orang.Fania menutup matanya, lalu menatap ke arah Devan yang tersenyum mengejek padanya.“Emang nggak waras tuh orang. Sial banget gue di kambing hitamkan kaya gini! Awas aja, gue bakal balas,” gerutu fania dalam hati.Shanum memegang tangan ibunya. Ia tidak menyangka acara yang seharusnya dia bahagia, tetapi malah seperti ini.Alnando akhirnya bersuara. Ia berkata,”Nak Dev, kamu tidak salah memilih Fania. Dia bahkan belum lulus kuliah? Apa tidak akan dipertimbangkan kembali?”“Tidak, Om. Kalo Fania tidak mau. Ak
Baca selengkapnya