Shanum yang mendengar nada bicara Riko gelagapan. Ia sedikit tidak percaya dengan ucapannya. Bukan mau menuduh yang tidak-tidak. Akan tetapi, bagi Shanum di usia yang mulai matang. Ia tidak mau menjalin hubungan dengan seseorang untuk bermain-main saja. Ia butuh sosok lelaki untuk mau menjalin hubungan ke jenjang yang lebih serius.“Oh, baguslah.” Hanya dua kata itu yang Shanum katakan kepada Riko.Riko akhirnya mengalihkan pembicaraannya ke hal yang lain. Dan tidak terasa mereka berdua berbincang cukup lama. Bahkan sampai habis waktu istirahat Shanum selesai.“Ya, sudah. Aku balik kerja dulu, ya. Terima kasih atas waktunya, Rik,” ucap Shanum saat hendak berdiri dari kursinya.“Iya, Sha, sama-sama. Makasih juga, ya, kamu sudah mau menerima ajakkanku. Hem, aku boleh menunggu kamu sampai selesai pemotretan?” tawar Riko kepada Shanum.Shanum seketika langsung menggeleng. “Tidak usah, Rik. Karena aku juga belum tahu akan selesai jam berapa, daripada kamu menunggu kelamaan!” tolak Shanum
Read more