Share

Bab 41. Menara Eiffel

Saat mobil telah melaju, pandangan Fania menatap ke punggung seseorang yang sedang berjalan di trotoar menuju halte bis yang berada di belakang mobil suaminya. Jantungnya seketika berdebar begitu kencang. Bahkan, Fania sampai menengok ke arah belakang mobil. Menatap punggung wanita paruh baya yang membuat Fania mengingatkan dengan tubuh seseorang.

“Kamu kenapa, Sayang?” tanya Devan saat melihat gelagat istrinya aneh.

Fania tersenyum canggung. “Nggak, kok, Mas.”

“Apa ada yang kamu lihat?” tanya Devan lagi karena ia masih sedikit penasaran dengan tingkah sang istri.

Fania tak bergeming. Namun, jelas sekali dari raut wajahnya seperti sedang memikirkan sesuatu.

Akhirnya, Fania berniat memberitahu suaminya tentang apa yang ia lihat dan ia pikirkan.

“Mas, kamu lihat seorang wanita yang berjalan terburu-buru ke arah halte bis dekat rumahmu?” tanya Fania membuka suara.

“Hmm, yang mana, Sayang? Aku nggak lihat apa pun!” ujar Devan. Karena ia memang tidak memperhatikan sekeliling.

“Itu lho, Mas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status