Share

Bab 110. Akhir Bahagia

Pagi ini sesuai rencana Fania untuk berpindah di kediaman ayahnya. Ia dan Elfina sudah bersiap-siap untuk pergi ke rumah Alnando.

“Bi Darmi, titip rumah ini, ya,” ucap Fania saat sudah di depan pintu apartemen.

“Iya, Nyonya. Hati-hati di jalan,” kata Darmi dengan rasa haru. Sebab, setelah menginap di rumah Alnando. Fania dan Devan akan langsung berpindah ke Paris.

“Kalo ada apa-apa atau butuh apa pun. Jangan sungkan hubungi aku atau ke istriku, ya, Bi,” pesan Devan.

“Baik, Tuan.”

“Kami pamit dulu, Bi Darmi.” Elfina ikut bersuara kali ini.

Darmi hanya mengangguk dan tersenyum.

Devan mengajak istri dan ibu mertuanya untuk berjalan ke arah lobi apartemen. Sementara di sana pak Aris sudah menunggu sedari tadi.

Setelah masuk ke dalam mobil. Pak Aris melajukan mobilnya mengarah ke kediaman Alnando.

Sesampainya di rumah Alnando. Mereka langsung di sambut oleh bi Iyas dan pak Joko yang sudah menunggu.

“Selamat datang nyonya Elfina, non Fania dan den Devan,” kata Iyas dan Joko secara bersamaa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
DLaksana
terima kasih sudah membaca sampai tamat kak ♡
goodnovel comment avatar
Endah Spy
wahh ikut bahagia, selamat atas kelahiran putri pertamanya Fania dan Devan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status