Share

Bab 46. Aku Bukan Ibumu

Wanita paruh baya itu langsung membuang muka dari hadapan Fania. Ia bahkan ingin masuk ke ruang sebelah tepatnya samping toilet, namun dengan cepat tangan Fania memegang lengannya dengan kuat.

“Apa kamu Ibu?” tanya Fania sekali lagi. Kedua matanya mengembun seketika. Karena postur tubuh wanita yang ada di hadapannya sama persis seperti postur tubuh wanita yang ia lihat dua hari yang lalu.

Wanita itu masih saja terbungkam, tanpa melihat ke arah Fania.

“Maaf, aku bukan ibumu,” ucap suara wanita itu. Membuat Fania melepaskan cengkeraman jemarinya di lengannya.

“Siapa namamu? Jika namamu Elfina, berarti kamu adalah ibuku. Aku masih paham bentuk tubuh ibuku. Aku sangat hafal dengan suara ibuku. Kamu pasti ibu ‘kan?” tanya Fania kembali memastikan.

Wanita paruh baya dengan berambut pendek lurus masih saja tak bergeming menanggapi ucapan Fania. Ia pun menyeka air matanya yang kini berjatuhan.

‘Takdir macam apa ini, Tuhan?’ gumamnya dalam hati.

Namun, tidak lama kepala pelayan ketring acara k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status