POV Tania“Pulanglah, kamu jangan terus bohongi Alin cuman buat datang ke sini.”“Sebentar lagi, Tan.” Mas Langit malah semakin mengeratkan pelukannya.Aku menghela napas panjang. “Mas ....”“Sayang, ayolah. Aku loh susah banget dapat waktu biar bisa lama-lama sama kamu.”“Iya, tapi nanti. Kita ‘kan ada jadwal keluar kota satu bulan, Mas. Alin juga sendirian di rumah ‘kan, kasihan loh dia lagi sakit.”“Dia udah bisa jalan kok, ditinggal sebentar nggak masalah. Aku masih kangen tahu.”Dia langsung melepaskan pelukannya. Kecupan mendarat di kening. “Aku jadi nggak sabar.”“Sana pulang, keburu Keenan bangun nanti dia malah nangis kejer kalo lihat kamu pulang.”“Iya, iya. Cerewet banget sih istriku ini.” Mas Langit mencubit gemas pipiku.Aku dan dia memang sudah menikah, satu bulan setelah aku melahirkan. Jahat, ya, aku memang jahat karena menikah dengan suami orang. Tapi aku mencintainya, aku tidak mau kehilangan Mas Langit. Kami sama-sama saling mencintai. Tapi untuk sekarang aku mengal
Last Updated : 2024-02-25 Read more