“Bukan urusan kamu.”“Mas, dia siapa sih? Kenapa juga kamu ngurusin dia?” Si rambut jagung itu menarik tangan Mas Langit dan langsung dihempaskan lelaki itu sampai tubuhnya terhuyung.“Nggak usah ikut campur, sana pergi!”Dia yang tadi lembut sekarang berubah kasar.“Eh, pelakor. Kamu yang harusnya pergi, nggak usah goda laki orang.”Mendengar itu tawaku langsung pecah. “Pelakor kok teriak pelakor, nggak malu ente?”“Dia mantan istriku, jaga ucapanmu itu!” bentak Mas Langit, sorot matanya begitu tajam menghunus.Aku menggeleng melihat itu dan berniat pergi, saat berbalik malah berpapasan dengan Tania. Dia tampak kerepotan seperti tadi, menggendong bayi, menuntun anak dan menenteng belanjaan.“Aku cuman mau balikin dompet kamu yang jatuh,” kataku lalu melangkah menjauh.“Makasih.”Masih sempat kudengar dia bicara sebelum masuk ke dalam mobil.Dari sini aku bisa melihat Tania sepertinya sudah biasa, dia bahkan tidak kaget melihat suaminya dengan wanita lain. Mas Langit juga biasa saja,
Last Updated : 2024-03-12 Read more