Share

Aku Mundur

“Aww sakit.” Aku meringis setelah mencubit pipi.

Jadi tadi benar-benar bukan mimpi? Bang Samudra melamarku? Kenapa harus aku?

Tadi aku dan dia tidak banyak bicara karena hujan turun dengan derasnya, aku yang basah kuyup langsung diantar pulang olehnya.

“Kak, ini minum dulu.”

Aku terlonjak saat pintu dibuka oleh Bunda dari luar.

Bunda mengernyit. “Kenapa kaget begitu?”

“Nggak kok, Bun.”

“Jangan bohong.”

Apa aku bicara saja pada Bunda soal lamaran Bang Samudra tadi ya. Sebenarnya aku masih tidak percaya.

“Bun, tadi aku dilamar.”

Mata Bunda langsung berbinar. “Benarka? Siapa yang melamar? Apa Bunda kenal cowoknya?”

Aku mengangguk.

“Terus kenapa wajahnya murung begini? Nggak suka sama dia? Kalau nggak suka ya tolak, jangan merasa nggak enak hati.”

“Bukan begitu.”

“Jadi kamu suka sama dia.”

Aku terdiam? Apa iya aku punya perasaan pada Bang Samudra? Sejak kapan dan kenapa bisa?

Haish! Aku malah tidak tahu perasaanku sendiri. Selama beberapa bulan ini memang dia yang selalu ada untukku, bahk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ning Wahy
semoga alin bahagia selalu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status