Pria itu menggenggam pergelangan tangannya. "Aku memperlakukanmu dengan sangat, sangat baik. Aku akan memberikan apa pun yang kamu inginkan, bahkan aku bisa memberikan nyawaku untukmu. Oke?"Akan tetapi, Alya seolah-olah tidak mendengar perkataannya dan mengulurkan tangan untuk menyentuh keningnya. Demamnya perlahan sudah turun, tetapi masih cukup panas hingga Rizki masih bisa mengatakan omong kosong seperti memberikan nyawanya."Nggak," tolak Alya dengan wajah datar, dia terus mengelapnya dengan alkohol.Ketika mencapai bagian belakang lengannya, Alya berpikir sejenak dan berkata, "Angkat lenganmu dan berbaliklah, aku akan mengelap punggungmu."Jika Rizki masih belum bangun, dia akan melakukannya sendiri.Namun, karena Rizki sudah bangun, dia suruh saja pria ini berbalik sendiri untuk menghemat tenaga.Akan tetapi, Rizki masih saja tidak bergerak. Alya pun mendesaknya, "Ayo cepat."Rizki yang berbaring tidak bergerak, akhirnya mengangkat tangannya. Alya menunggunya berbalik, tetapi te
Last Updated : 2024-09-01 Read more