Semua Bab Kehamilan yang Kusembunyikan: Bab 711 - Bab 720

750 Bab

Bab 711

Setelah menyadari bahwa tubuh Rizki begitu panas meskipun tidak mabuk dan tidak demam ....Alya menelan ludahnya.Mungkin karena kaget, mulutnya setengah terbuka. Namun, beberapa saat kemudian, dia perlahan menggigit bibirnya."Jadi? Kamu sendiri sudah tahu kondisimu, kenapa kamu malah datang menemuiku?"Orang yang memeluknya itu terdiam cukup lama sebelum akhirnya menjawab, "Aku ... nggak tahu."Dia terdengar agak bingung."Selain kamu .... Aku nggak tahu harus menemui siapa lagi."Setelah mengatakan itu, dia mengeratkan pelukannya, memejamkan matanya dan menenggelamkan wajahnya di leher Alya.Rizki sangat menderita, tetapi pelukan dan aroma tubuh wanita ini dapat membuatnya lebih tenang.Setidaknya dia tahu, bahwa orang di sisinya adalah Alya dan bukan orang lain."Kamu nggak tahu harus menemui siapa, jadi kamu datang menemuiku?""Nggak ...."Dia terdengar seperti mengigau, dia berbicara dengan terbata-bata, "Aku ... hanya ingin ... menemuimu."Alya sedikit marah, tetapi juga sedikit
Baca selengkapnya

Bab 712

Dia sudah berbicara panjang lebar, tetapi Rizki masih memasang ekspresi dan sikap yang sama, entah apakah pria ini benar-benar mendengarkan ucapannya atau tidak."Kamu dengar nggak?"Rizki mengangkat matanya."Hmm."Alya tak bisa berkata-kata.Ya sudahlah, kelihatannya pria ini tidak mendengar apa yang dia katakan. Mungkin Rizki sudah hampir kehilangan kesadarannya, untuk apa Alya masih berbicara padanya?"Ayo masuk."Alya hanya bisa melangkah mundur dan memberi ruang untuk Rizki masuk.Rizki menatap ke dalam rumah, tetapi dia ragu untuk melangkah."Kenapa? Kamu nggak mau masuk? Kalau begitu aku akan pergi ...."Sebelum dia bisa menyelesaikan perkataannya, Rizki langsung melangkah masuk ke rumah.Brak!Setelah Rizki masuk, Alya menariknya ke sofa di ruang tengah dan menyuruhnya untuk duduk diam di sana sementara dia mengambilkannya segelas air."Air es," ujar Rizki tiba-tiba."Apa?" Alya kira dia sudah salah dengar. "Kamu mau air es?""Air paling enak ... kalau ada es. Kalau nggak ada
Baca selengkapnya

Bab 713

Namun, siapa sangka, ketika tangan Alya menyentuh kancing baju Rizki, pergelangan tangannya tiba-tiba ditangkap oleh pria itu.Rizki menggenggamnya dengan kuat.Alya mendongak, matanya bertemu dengan mata yang gelap dan dalam itu. Di ruangan yang remang ini, Rizki menatapnya dengan begitu intens, bagaikan seekor serigala.Seolah-olah di saat berikutnya, Rizki akan melompat dan menerkamnya.Alya kaget, tidak tahu sejak kapan pria ini bangun.Baguslah kalau Rizki sudah bangun, dengan begitu dia bisa mengelapkan alkohol itu sendiri. Akan tetapi ... dia tampak tidak beres.Mungkinkah dia kehilangan kesadarannya?Meskipun Alya tidak pernah mencobanya, dia pernah mendengar bahwa bila seseorang terpengaruh oleh obat tertentu, mereka mungkin akan kehilangan kendali. Jika ....Karena cengkeraman pada pergelangan tangannya mengencang, Alya tidak bisa berpikir lagi. Napas Rizki tampaknya menjadi makin berat.Raut wajah Alya berubah, sambil berusaha membebaskan tangannya, dia berkata, "Alkohol dan
Baca selengkapnya

Bab 714

"Jangan masuk."Kedengarannya dia sangat berusaha keras untuk menahan dirinya, tetapi suaranya dipenuhi dengan napas yang berat. Selain itu ....Dia sedang dipengaruhi oleh obat itu, jadi sepertinya saat ini dia sedang melakukan hal yang tidak dapat dijelaskan oleh Alya.Alya menggigit bibirnya, dia benar-benar ingin menerobos masuk dan menyeret pria itu keluar.Dia menahan dirinya untuk sejenak, tetapi dia tidak dapat menahan diri untuk berkata, "Kamu ... gunakan saja air dingin, jangan lakukan hal aneh di dalam sana."Namun, yang menjawabnya adalah suara desahan yang tercampur dengan suara air.Alya tercengang."Rizki, kamu dengar perkataanku nggak?""Rizki!"Mau dipanggil seperti apa pun, pria itu tetap tidak meresponsnya. Sepertinya dia telah memutuskan untuk tidak memedulikannya. Atau mungkin, dia sekarang sedang terlalu sibuk untuk memedulikannya.Alya sangat marah, tetapi dia tahu bahwa tidak ada gunanya memanggilnya terus. Akhirnya, dia hanya bisa menyerah.Dia berbalik dan per
Baca selengkapnya

Bab 715

"Apa?"Karena suara percikan air dan suara Rizki yang sangat kecil, Alya untuk sesaat tidak mendengar apa yang Rizki katakan.Dia harus berjongkok dan bertanya lagi, "Tadi kamu bilang apa?"Mata hitam Rizki terpaku padanya."Itu baju dari mana?"Di rumah Alya tidak ada pria dewasa, jadi dari mana Alya mendapatkan baju pria ini?Kali ini Alya mendengarnya dengan jelas. Dia terdiam, sebelum dia sempat menjawab, dia mendengar Rizki berkata dengan nada merajuk, "Kalau itu punya orang lain, aku nggak mau."Alya tak bisa berkata-kata.Dari ekspresi dan nada bicaranya, sepertinya Rizki mengira baju ini milik orang lain.Karena itulah Rizki tidak mau mengenakannya?Mendengar ini, Alya langsung mencibir di depannya, "Oke, kalau kamu nggak mau memakainya, kamu terus duduk saja di sana. Aku nggak bisa melayanimu. Sekarang aku akan menelepon asistenmu dan menyuruhnya ke sini untuk menjemputmu."Malam-malam begini dia harus terus-terusan berurusan dengannya. Dia bahkan tidak bisa tidur dengan nyeny
Baca selengkapnya

Bab 716

Satu pertanyaan terus berputar di dalam pikirannya.Sebenarnya baju ini milik siapa??Alya tidak mungkin menebak dia akan datang dan menyiapkan baju ini untuknya, 'kan?Sambil berpegangan pada secercah harapan terakhirnya, Rizki pun mengganti bajunya. Kemudian ekspresinya seketika menjadi suram.Baju dan celana ini kebesaran dan menggantung longgar di tubuhnya.Satu-satunya hal yang dapat menghiburnya adalah, baju ini tidak memiliki aroma apa pun. Sepertinya baju ini tidak pernah dipakai dan hanya dicuci.Namun, begitu memikirkan bagaimana Alya telah menyiapkan baju ganti untuk pria lain, wajah Rizki seketika menggelap.Irfan ....Mungkinkah baju ini disiapkan untuknya?Apakah hubungan mereka sudah sampai sejauh itu?Api kecemburuan pun bergejolak di dada Rizki."Ngapain kamu lama-lama di dalam?"Suara Alya terdengar dari pintu dan membangunkan Rizki dari lamunannya, dia pun membuka pintu dan keluar.Ketika dia keluar, Alya meliriknya dan tampak mengerti.Sesuai dugaannya, bajunya masi
Baca selengkapnya

Bab 717

Setelah kembali ke kamarnya sendiri, suasana akhirnya menjadi tenang.Dia sampai ketiduran saat menunggu Rizki tadi. Namun, sekarang setelah pria itu baik-baik saja, dia malah tidak bisa tenang sedikit pun.Alya berbaring di tempat tidur. Sekarang sudah jamnya untuk tidur, tetapi dia tidak dapat menahan dirinya untuk mengingat kembali kejadian hari ini.Rizki telah terpengaruh oleh suatu obat yang diberikan Hana, lalu datang berlari ke rumahnya. Artinya, Rizki tidak mau sampai terjadi apa-apa di antara dirinya dan Hana.Dulu Alya tidak akan memercayai hal ini. Lagi pula, yang dulu sampai menawarkan cerai demi wanita itu adalah Rizki. Meskipun sejak awal mereka menjalani pernikahan palsu, waktu itu perasaan Rizki padanya sudah sangat jelas.Akan tetapi, kenapa tidak ada yang terjadi di antara Rizki dan Hana?Alya sampai berpikir seperti ini karena bila memang ada sesuatu di antara mereka, maka Hana tidak akan sampai mengambil tindakan sedrastis ini terhadap Rizki.Dia tadinya ingin meny
Baca selengkapnya

Bab 718

Alya membalas, "Aku ....""Apa kamu akan membantahku dengan alasan bahwa dia adalah ayah dari anak-anakmu, makanya kamu membiarkannya masuk?"Untuk sejenak Alya tidak bisa berkata-kata, tidak menyangka bahwa sahabatnya dapat menebak apa yang akan dia katakan.Dia pun merapatkan bibirnya dan tidak menjawab."Kalau kamu nggak menjawab, artinya kamu mengakuinya, 'kan? Kalau karena dia adalah ayah dari anak-anakmu, seharusnya kamu nggak menolongnya, 'kan? Bukankah kamu selalu takut dia akan merebut anak-anakmu? Kalau dia benar-benar jatuh ke dalam perangkap Hana, maka dia dan Hana akan menjadi sepasang kekasih. Kemudian kalau Hana melahirkan, maka mereka akan memiliki anak sendiri. Saat itu, apa Rizki masih akan memperebutkan anak-anakmu?"Alya masih terdiam dan menyadari bahwa perkataan Citra benar.Jika malam ini Rizki jatuh ke dalam perangkap itu, maka di antara Rizki dan Hana ....Begitu mereka punya anak sendiri, mereka mungkin tidak akan memikirkan Maya dan Satya lagi.Akan tetapi ..
Baca selengkapnya

Bab 719

Alya kira dia sudah salah dengar.Tidak ada yang salah dengan pertanyaannya yang pertama, tetapi apa yang pria ini pikirkan ketika mengatakan pertanyaan yang kedua?"Tidur di kamarku? Apa kamu tahu apa yang baru saja kamu katakan?"Alya menatapnya, tak bisa berkata-kata. "Apa kamu kira setelah aku menandatangani kontrak itu, hubungan kita jadi kembali seperti dulu lagi?""Nggak." Rizki menurunkan pandangannya, bergumam, "Hanya saja aku terlalu lama basah kuyup, suhu di luar juga dingin.""Kalau dingin, bukankah kamu bisa pakai selimut saja?"Setelah mengatakan itu, Alya berbalik dan membuka lemari, bermaksud untuk mengambilkannya selimut. Namun, begitu lemarinya dibuka, di dalamnya ternyata kosong.Dia hanya menyiapkan satu selimut ekstra untuk mencegah situasi tak terduga dan selimut itu sudah dia berikan pada Rizki. Jika selimut itu masih tidak cukup untuknya ....Alya berbalik dengan marah dan mengambil selimutnya sendiri untuk Rizki."Nih, dua selimut seharusnya cukup, 'kan? Sekara
Baca selengkapnya

Bab 720

Pria itu menggenggam pergelangan tangannya. "Aku memperlakukanmu dengan sangat, sangat baik. Aku akan memberikan apa pun yang kamu inginkan, bahkan aku bisa memberikan nyawaku untukmu. Oke?"Akan tetapi, Alya seolah-olah tidak mendengar perkataannya dan mengulurkan tangan untuk menyentuh keningnya. Demamnya perlahan sudah turun, tetapi masih cukup panas hingga Rizki masih bisa mengatakan omong kosong seperti memberikan nyawanya."Nggak," tolak Alya dengan wajah datar, dia terus mengelapnya dengan alkohol.Ketika mencapai bagian belakang lengannya, Alya berpikir sejenak dan berkata, "Angkat lenganmu dan berbaliklah, aku akan mengelap punggungmu."Jika Rizki masih belum bangun, dia akan melakukannya sendiri.Namun, karena Rizki sudah bangun, dia suruh saja pria ini berbalik sendiri untuk menghemat tenaga.Akan tetapi, Rizki masih saja tidak bergerak. Alya pun mendesaknya, "Ayo cepat."Rizki yang berbaring tidak bergerak, akhirnya mengangkat tangannya. Alya menunggunya berbalik, tetapi te
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
707172737475
DMCA.com Protection Status