Share

Bab 712

Dia sudah berbicara panjang lebar, tetapi Rizki masih memasang ekspresi dan sikap yang sama, entah apakah pria ini benar-benar mendengarkan ucapannya atau tidak.

"Kamu dengar nggak?"

Rizki mengangkat matanya.

"Hmm."

Alya tak bisa berkata-kata.

Ya sudahlah, kelihatannya pria ini tidak mendengar apa yang dia katakan. Mungkin Rizki sudah hampir kehilangan kesadarannya, untuk apa Alya masih berbicara padanya?

"Ayo masuk."

Alya hanya bisa melangkah mundur dan memberi ruang untuk Rizki masuk.

Rizki menatap ke dalam rumah, tetapi dia ragu untuk melangkah.

"Kenapa? Kamu nggak mau masuk? Kalau begitu aku akan pergi ...."

Sebelum dia bisa menyelesaikan perkataannya, Rizki langsung melangkah masuk ke rumah.

Brak!

Setelah Rizki masuk, Alya menariknya ke sofa di ruang tengah dan menyuruhnya untuk duduk diam di sana sementara dia mengambilkannya segelas air.

"Air es," ujar Rizki tiba-tiba.

"Apa?" Alya kira dia sudah salah dengar. "Kamu mau air es?"

"Air paling enak ... kalau ada es. Kalau nggak ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status