Home / Romansa / Ayah Beranak Tiga yang Hebat / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Ayah Beranak Tiga yang Hebat: Chapter 191 - Chapter 200

1158 Chapters

Bab 191

Julia tertawa sampai matanya menghilang."Mama, cepat kemari dan lihat kami mengalahkan Papi!" kata Julian dengan semangat."Mama, ke sini!" kata Julius dengan wajah merah.Mereka bahkan tidak berani mengalihkan mata dari layar televisi. Dapat dilihat seberapa berusaha mereka.Sedangkan Raymond bersandar di sofa dengan kaki disilang. Dia bahkan masih bisa melihat Yasmin sambil berkata, "Ini terakhir."Yasmin tertawa. "Mainlah. Aku akan menjadi penonton."Kemudian, dia duduk di sofa sambil menonton pertandingan tinju sengit mereka di televisi.Julia menusuk buah-buahan dengan garpunya, kemudian menyuap kedua kakakknya dan Raymond.Setelah dia menyuap mereka, dia menyuap mamanya.Pada akhirnya, Julian dan Julius menang.Raymond kalah telak.Yasmin membuatkan kopi untuk Raymond. Kemudian, Raymond berdiri dan berkata, "Ayo ke balkon. Kalian lanjutlah bermain."Di balkon adalah meja dan kursi. Mereka berdua duduk sambil menikmati pemandangan malam kota."Biasanya aku nggak menemani mereka b
Read more

Bab 192

Julius berdiri di samping dan berkata, "Aku hanya sedikit penasaran."Julia pun mendekat, lalu berkata, "Aku juga penasaran."Yasmin menjawab, "Di Grup Naga."Dia berpikir hanya memberi tahu mereka alamat ayah kandung mereka. Jadi, tidak ada yang perlu disembunyikan.Namun, Yasmin tidak tahu kalau dari awal anak-anaknya sudah punya rencana.Besok harinya, mereka naik bus pulang ke apartemen.Mereka tidak melihat Bibi di pintu masuk. Jadi, mereka saling bertatapan seakan-akan ada sesuatu di benak mereka. Setelah itu, mereka berbalik dan berlari ke arah yang berlawanan.Kaki mereka yang pendek berlari dengan sangat cepat.Ketiga anak itu mengikuti kerumunan. Mereka yang mungil melihat orang-orang dewasa yang tinggi. Mata mereka mengobservasi dengan penasaran.Di tepi jalan berhenti sebuah taksi, kemudian seorang pelanggan keluar.Sebelum pelanggan itu sempat menutup pintu mobil, anak-anak masuk.Pelanggan itu melihat mereka dengan terkejut, terutama dia melihat tidak ada orang dewasa. Na
Read more

Bab 193

Dua resepsionis lainnya masih mengelilingi anak-anak. Resepsionis yang terakhir berbisik, "Woi!"Namun, mereka tidak mendengarnya. Ketika Daniel sudah mendekat dan mereka merasakan aura kuat, mereka baru merasakan ada yang tidak beres.Saat mereka menoleh, mereka terkejut dan buru-buru berdiri dengan tegak. Setelah itu, mereka membungkuk.Karena para resepsionis sudah menyingkir, Daniel pun melihat ketiga anak itu.Anak-anak juga telah melihat ayah mereka. Meskipun mereka tidak pernah berpikir Daniel akan mengenali mereka, ketika mereka berhadapan, anak-anak tampak sedikit emosional dan tubuh mungil mereka menegang.Mereka seperti penguin-penguin kecil yang berdiri tegak.Daniel langsung berhenti dan tercengang. Lalu, dia menghampiri anak-anak.Ketiga anak itu mendongakkan kepala mereka. Sambil menatap Daniel, mereka menyapa dengan serentak, "Halo!""Kenapa kalian kemari?" tanya Daniel dengan ekspresi datar."Kami tersesat!" ucap Julian."Bisakah kamu mengantar kami pulang?" tanya Juli
Read more

Bab 194

Mobil Rolls Royce itu berhenti di depan pintu masuk apartemen."Sudah sampai!""Ini rumah kami!""Terima kasih, Paman!"Daniel menoleh ke luar jendela mobil untuk melihat gedung apartemen tersebut. Orang kaya baru dapat tinggal di tempat seperti itu.Dengan wajah yang datar, dia berkata, "Seingatku, kalian bukan tinggal di sini."Pertama kali Daniel bertemu mereka bertiga adalah di kompleks kelas bawah Yasmin.Kedua tempat tinggal itu sangat berbeda."Itu adalah rumah kami!" ujar Julian."Waktu itu kami mencari pengasuh kami!" ucap Julia."Apa kami boleh keluar dari mobil?" tanya Julius.Pintu mobil pun terbuka. Seperti ketika mereka naik mobil, mereka juga perlu bantuan pengawal untuk turun dari mobil.Daniel terus menatap mereka.Dia sendiri juga terkejut karena bisa-bisanya dia menemani ketiga anak itu untuk waktu yang lama. Menurut kesabarannya yang setipis tisu, itu merupakan hal yang tidak mungkin bisa terjadi.Sebelum pintu mobil tertutup, tubuh pendek Julia mendekat, lalu berka
Read more

Bab 195

Ketika Yasmin melihat anak-anaknya yang menggemaskan, amarahnya menghilang. Dia hanya bisa melihat mereka dengan tak berdaya.Dia menarik satu per satu anaknya yang memeluk kakinya. "Baris. Baris yang rapi."Ketiga anak itu pun berbaris menjadi satu baris."Katakan. Kenapa kalian berkeliaran?" tanya Yasmin. Dia tidak marah, tapi bukan berarti dia tidak akan menegur mereka. "Bukankah Mama sudah bilang kalian nggak boleh berkeliaran? Kenapa nggak menuruti kata-kata Mama?"Anak-anak menunjukkan raut wajah sedih, tapi juga menggemaskan."Nggak boleh berlagak lucu!" ujar Yasmin dengan tegas.Ketiga anak itu pun tertegun."Sudah, sudah." Raymond mendekat, kemudian mengusap kepala anak-anak. "Nggak apa-apa. Pergi minum susu. Setelah itu tidur, ya.""Tunggu. Aku belum menanyakan mereka kenapa mereka pergi ke Grup Naga ..." kata Yasmin sambil mengikuti Raymond.Raymond malah melindungi anak-anak. Dia menyuruh mereka minum susu, lalu meminta Bibi memandikan dan meniduri mereka.Yasmin sama sekal
Read more

Bab 196

Yasmin tercengang. Raut wajahnya pun menjadi canggung.Raymond bahkan tidak memberi Yasmin kesempatan untuk menolaknya. Raymond langsung berdiri, kemudian kembali ke ruang tamu.Yasmin memegang kopinya sambil meringkuk di kursi.Ini adalah undangan pertama Raymond.Yasmin tahu Raymond tidak punya maksud lain, tapi Yasmin masih merasa segan.Karena malam ini Yasmin menginap, anak-anak pun merasa sangat senang.Mereka sudah lama tidak tidur bersama Mama.Padahal tempat tidurnya sangat luas, tapi mereka masih berdempetan dengan Yasmin. Mereka ingin tidur sambil memeluk Yasmin.Yasmin sangat senang meskipun dia ditekan anak-anak.Perasaan canggungnya pun menghilang.Pagi hari, dua orang dewasa dan tiga anak kecil sedang makan sarapan di meja makan. Orang yang tidak tahu apa-apa akan mengira mereka adalah satu keluarga.Namun, ketika mereka keluar, mereka berpisah.Anak-anak keluar bersama Bibi, sedangkan Yasmin duduk di mobil Raymond.Raymond hanya mengantar Yasmin sampai stasiun kereta ba
Read more

Bab 197

Akan tetapi, suara dering ponselnya sudah mengganggu rekan kerja lainnya.Yasmin terpaksa keluar untuk menjawab panggilan. "Aku sedang bekerja. Bisakah kamu jangan menggangguku?""Turunlah. Aku menunggumu di luar," kata Martin."Ngapain?""Kita akan pergi ke pesta. Aku perlu seorang pendamping wanita.""Aku nggak percaya kamu nggak bisa mendapatkan satu pun wanita. Kalau kamu memang nggak ada, aku bisa membantumu mencari wanita lain.""Pria nggak suka ditolak," kata Martin sambil tersenyum mengejek."..."Yasmin sama sekali tidak mau pergi. Pada saat yang sama, dia tahu dia akan diancam kalau dia tidak pergi.Perasaan ini sangat menyebalkan.Yasmin mengira setelah terakhir kali dia bertengkar dengan Martin, hubungan mereka akan memburuk.Ternyata pria ini menganggap tidak terjadi apa-apa di antara mereka berdua.Yasmin keluar dari perusahaan, lalu berdiri di pinggir jalan. Sebuah mobil Audi A8 muncul dari arah timur.Dia membuka pintu belakang. Dia tidak ingin duduk di kursi penumpang
Read more

Bab 198

Setelah mereka tiba di depan Daniel dan Irene, Yasmin menarik tangannya dengan kuat.Aura kuat Daniel membuat wajah Yasmin memucat sedikit dan napasnya berat."Kak, maaf aku terlambat. Nona Irene, selamat atas pertunjukanmu yang lancar," ucap Martin sambil tersenyum dengan ramah."Terima kasih." Irene menatap Yasmin dan bertanya, "Dia adalah pendampingmu?""Ya. Kamu nggak akan mengusirnya, 'kan?" tanya Martin sambil tertawa."Bagaimana mungkin? Aku sudah mengundangmu, jadi wajar saja kalau kamu membawa pacarmu," balas Irene dengan ramah.Yasmin ingin membantah, tapi mulutnya tidak bisa mengeluarkan suara.Dia terus merasakan tatapan Daniel yang sangat tajam dan menusuk,Dia merasa sangat tertekan ....Martin tertawa sebelum berkata, "Pacar? Mau, sih. Tapi, sayangnya pacarnya bukan aku. Benar 'kan, Yasmin?"Pupil Yasmin bergetar hebat. Kata-kata Martin mengandung makna yang terlalu dalam.Yasmin ingin sekali pergi dari tempat ini."Baiklah, aku nggak akan mengganggu kalian lagi. Aku mau
Read more

Bab 199

Kemudian, Irene menjerit kesakitan.Yasmin kaget. Dia buru-buru mengangkat kakinya, lalu melangkah mundur.Pada saat yang sama, seseorang melewati Yasmin.Daniel langsung menggendong Irene. Dengan suara yang kalem dan membujuk, Daniel bertanya, "Apa cederamu serius?"Irene mengangkat tangannya yang gemetar.Jemarinya terlihat merah dan bengkak.Sambil menahan rasa sakit, Irene masih menjelaskan dengan baik hati, "Tadi aku dan Nona Yasmin sama-sama terjatuh. Aku rasa dia pasti nggak sengaja menginjak tanganku."Daniel mengalihkan tatapannya yang tajam. Kalau itu adalah pisau sungguhan, sekarang Yasmin sudah tercabik-cabik.Yasmin pun ketakutan dan melangkah mundur."Apa kamu nggak tahu tangannya sangat penting baginya?" kata Daniel dengan sangat sinis.Saking takutnya, napas Yasmin menjadi terengah-engah.Dia juga tidak tahu apa yang telah terjadi.Tadi ketika dia berdiri, sepertinya tangan Irene jauh darinya. Akan tetapi, kakinya malah tidak sengaja menginjak tangan Irene."Dia yang me
Read more

Bab 200

Yasmin kaget dan segera membalikkan tubuhnya.Dia melihat Daniel yang mendadak muncul. Hawa dingin dan aura kuat yang disebarkan Daniel membuat orang merasa tercekik."Keluar!" kata Daniel dengan nada mengancam.Mata Daniel tertuju pada Yasmin, tapi dia tahu perintah itu untuk siapa.Klara tahu Daniel sedang memerintahnya.Selama ini dia sangat takut pada Daniel. Dia selalu merasa Daniel memancarkan aura membunuh.Selain itu, begitu Klara melihat Daniel muncul dengan tampang garang, dia tahu pasti akan terjadi hal buruk.Akan tetapi, bagaimana dia bisa meninggalkan putrinya?Meskipun dia ingin sekali pergi ...."Keluar. Aku ... akan baik-baik saja," kata Yasmin dengan susah payah.Meskipun Yasmin sangat ketakutan sehingga sekujur tubuhnya lemas, dia tetap tidak mau Klara terlibat.Meskipun semua ini terjadi karena Klara menikah dengan Jason Guntur ....Klara bimbang sejenak, lalu akhirnya dia pergi dan menutup pintu.Yasmin mencengkeram ujung roknya erat-erat. Saking kencangnya genggam
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
116
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status