Share

Bab 192

Penulis: Chestnut
Julius berdiri di samping dan berkata, "Aku hanya sedikit penasaran."

Julia pun mendekat, lalu berkata, "Aku juga penasaran."

Yasmin menjawab, "Di Grup Naga."

Dia berpikir hanya memberi tahu mereka alamat ayah kandung mereka. Jadi, tidak ada yang perlu disembunyikan.

Namun, Yasmin tidak tahu kalau dari awal anak-anaknya sudah punya rencana.

Besok harinya, mereka naik bus pulang ke apartemen.

Mereka tidak melihat Bibi di pintu masuk. Jadi, mereka saling bertatapan seakan-akan ada sesuatu di benak mereka. Setelah itu, mereka berbalik dan berlari ke arah yang berlawanan.

Kaki mereka yang pendek berlari dengan sangat cepat.

Ketiga anak itu mengikuti kerumunan. Mereka yang mungil melihat orang-orang dewasa yang tinggi. Mata mereka mengobservasi dengan penasaran.

Di tepi jalan berhenti sebuah taksi, kemudian seorang pelanggan keluar.

Sebelum pelanggan itu sempat menutup pintu mobil, anak-anak masuk.

Pelanggan itu melihat mereka dengan terkejut, terutama dia melihat tidak ada orang dewasa. Na
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 193

    Dua resepsionis lainnya masih mengelilingi anak-anak. Resepsionis yang terakhir berbisik, "Woi!"Namun, mereka tidak mendengarnya. Ketika Daniel sudah mendekat dan mereka merasakan aura kuat, mereka baru merasakan ada yang tidak beres.Saat mereka menoleh, mereka terkejut dan buru-buru berdiri dengan tegak. Setelah itu, mereka membungkuk.Karena para resepsionis sudah menyingkir, Daniel pun melihat ketiga anak itu.Anak-anak juga telah melihat ayah mereka. Meskipun mereka tidak pernah berpikir Daniel akan mengenali mereka, ketika mereka berhadapan, anak-anak tampak sedikit emosional dan tubuh mungil mereka menegang.Mereka seperti penguin-penguin kecil yang berdiri tegak.Daniel langsung berhenti dan tercengang. Lalu, dia menghampiri anak-anak.Ketiga anak itu mendongakkan kepala mereka. Sambil menatap Daniel, mereka menyapa dengan serentak, "Halo!""Kenapa kalian kemari?" tanya Daniel dengan ekspresi datar."Kami tersesat!" ucap Julian."Bisakah kamu mengantar kami pulang?" tanya Juli

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 194

    Mobil Rolls Royce itu berhenti di depan pintu masuk apartemen."Sudah sampai!""Ini rumah kami!""Terima kasih, Paman!"Daniel menoleh ke luar jendela mobil untuk melihat gedung apartemen tersebut. Orang kaya baru dapat tinggal di tempat seperti itu.Dengan wajah yang datar, dia berkata, "Seingatku, kalian bukan tinggal di sini."Pertama kali Daniel bertemu mereka bertiga adalah di kompleks kelas bawah Yasmin.Kedua tempat tinggal itu sangat berbeda."Itu adalah rumah kami!" ujar Julian."Waktu itu kami mencari pengasuh kami!" ucap Julia."Apa kami boleh keluar dari mobil?" tanya Julius.Pintu mobil pun terbuka. Seperti ketika mereka naik mobil, mereka juga perlu bantuan pengawal untuk turun dari mobil.Daniel terus menatap mereka.Dia sendiri juga terkejut karena bisa-bisanya dia menemani ketiga anak itu untuk waktu yang lama. Menurut kesabarannya yang setipis tisu, itu merupakan hal yang tidak mungkin bisa terjadi.Sebelum pintu mobil tertutup, tubuh pendek Julia mendekat, lalu berka

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 195

    Ketika Yasmin melihat anak-anaknya yang menggemaskan, amarahnya menghilang. Dia hanya bisa melihat mereka dengan tak berdaya.Dia menarik satu per satu anaknya yang memeluk kakinya. "Baris. Baris yang rapi."Ketiga anak itu pun berbaris menjadi satu baris."Katakan. Kenapa kalian berkeliaran?" tanya Yasmin. Dia tidak marah, tapi bukan berarti dia tidak akan menegur mereka. "Bukankah Mama sudah bilang kalian nggak boleh berkeliaran? Kenapa nggak menuruti kata-kata Mama?"Anak-anak menunjukkan raut wajah sedih, tapi juga menggemaskan."Nggak boleh berlagak lucu!" ujar Yasmin dengan tegas.Ketiga anak itu pun tertegun."Sudah, sudah." Raymond mendekat, kemudian mengusap kepala anak-anak. "Nggak apa-apa. Pergi minum susu. Setelah itu tidur, ya.""Tunggu. Aku belum menanyakan mereka kenapa mereka pergi ke Grup Naga ..." kata Yasmin sambil mengikuti Raymond.Raymond malah melindungi anak-anak. Dia menyuruh mereka minum susu, lalu meminta Bibi memandikan dan meniduri mereka.Yasmin sama sekal

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 196

    Yasmin tercengang. Raut wajahnya pun menjadi canggung.Raymond bahkan tidak memberi Yasmin kesempatan untuk menolaknya. Raymond langsung berdiri, kemudian kembali ke ruang tamu.Yasmin memegang kopinya sambil meringkuk di kursi.Ini adalah undangan pertama Raymond.Yasmin tahu Raymond tidak punya maksud lain, tapi Yasmin masih merasa segan.Karena malam ini Yasmin menginap, anak-anak pun merasa sangat senang.Mereka sudah lama tidak tidur bersama Mama.Padahal tempat tidurnya sangat luas, tapi mereka masih berdempetan dengan Yasmin. Mereka ingin tidur sambil memeluk Yasmin.Yasmin sangat senang meskipun dia ditekan anak-anak.Perasaan canggungnya pun menghilang.Pagi hari, dua orang dewasa dan tiga anak kecil sedang makan sarapan di meja makan. Orang yang tidak tahu apa-apa akan mengira mereka adalah satu keluarga.Namun, ketika mereka keluar, mereka berpisah.Anak-anak keluar bersama Bibi, sedangkan Yasmin duduk di mobil Raymond.Raymond hanya mengantar Yasmin sampai stasiun kereta ba

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 197

    Akan tetapi, suara dering ponselnya sudah mengganggu rekan kerja lainnya.Yasmin terpaksa keluar untuk menjawab panggilan. "Aku sedang bekerja. Bisakah kamu jangan menggangguku?""Turunlah. Aku menunggumu di luar," kata Martin."Ngapain?""Kita akan pergi ke pesta. Aku perlu seorang pendamping wanita.""Aku nggak percaya kamu nggak bisa mendapatkan satu pun wanita. Kalau kamu memang nggak ada, aku bisa membantumu mencari wanita lain.""Pria nggak suka ditolak," kata Martin sambil tersenyum mengejek."..."Yasmin sama sekali tidak mau pergi. Pada saat yang sama, dia tahu dia akan diancam kalau dia tidak pergi.Perasaan ini sangat menyebalkan.Yasmin mengira setelah terakhir kali dia bertengkar dengan Martin, hubungan mereka akan memburuk.Ternyata pria ini menganggap tidak terjadi apa-apa di antara mereka berdua.Yasmin keluar dari perusahaan, lalu berdiri di pinggir jalan. Sebuah mobil Audi A8 muncul dari arah timur.Dia membuka pintu belakang. Dia tidak ingin duduk di kursi penumpang

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 198

    Setelah mereka tiba di depan Daniel dan Irene, Yasmin menarik tangannya dengan kuat.Aura kuat Daniel membuat wajah Yasmin memucat sedikit dan napasnya berat."Kak, maaf aku terlambat. Nona Irene, selamat atas pertunjukanmu yang lancar," ucap Martin sambil tersenyum dengan ramah."Terima kasih." Irene menatap Yasmin dan bertanya, "Dia adalah pendampingmu?""Ya. Kamu nggak akan mengusirnya, 'kan?" tanya Martin sambil tertawa."Bagaimana mungkin? Aku sudah mengundangmu, jadi wajar saja kalau kamu membawa pacarmu," balas Irene dengan ramah.Yasmin ingin membantah, tapi mulutnya tidak bisa mengeluarkan suara.Dia terus merasakan tatapan Daniel yang sangat tajam dan menusuk,Dia merasa sangat tertekan ....Martin tertawa sebelum berkata, "Pacar? Mau, sih. Tapi, sayangnya pacarnya bukan aku. Benar 'kan, Yasmin?"Pupil Yasmin bergetar hebat. Kata-kata Martin mengandung makna yang terlalu dalam.Yasmin ingin sekali pergi dari tempat ini."Baiklah, aku nggak akan mengganggu kalian lagi. Aku mau

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 199

    Kemudian, Irene menjerit kesakitan.Yasmin kaget. Dia buru-buru mengangkat kakinya, lalu melangkah mundur.Pada saat yang sama, seseorang melewati Yasmin.Daniel langsung menggendong Irene. Dengan suara yang kalem dan membujuk, Daniel bertanya, "Apa cederamu serius?"Irene mengangkat tangannya yang gemetar.Jemarinya terlihat merah dan bengkak.Sambil menahan rasa sakit, Irene masih menjelaskan dengan baik hati, "Tadi aku dan Nona Yasmin sama-sama terjatuh. Aku rasa dia pasti nggak sengaja menginjak tanganku."Daniel mengalihkan tatapannya yang tajam. Kalau itu adalah pisau sungguhan, sekarang Yasmin sudah tercabik-cabik.Yasmin pun ketakutan dan melangkah mundur."Apa kamu nggak tahu tangannya sangat penting baginya?" kata Daniel dengan sangat sinis.Saking takutnya, napas Yasmin menjadi terengah-engah.Dia juga tidak tahu apa yang telah terjadi.Tadi ketika dia berdiri, sepertinya tangan Irene jauh darinya. Akan tetapi, kakinya malah tidak sengaja menginjak tangan Irene."Dia yang me

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 200

    Yasmin kaget dan segera membalikkan tubuhnya.Dia melihat Daniel yang mendadak muncul. Hawa dingin dan aura kuat yang disebarkan Daniel membuat orang merasa tercekik."Keluar!" kata Daniel dengan nada mengancam.Mata Daniel tertuju pada Yasmin, tapi dia tahu perintah itu untuk siapa.Klara tahu Daniel sedang memerintahnya.Selama ini dia sangat takut pada Daniel. Dia selalu merasa Daniel memancarkan aura membunuh.Selain itu, begitu Klara melihat Daniel muncul dengan tampang garang, dia tahu pasti akan terjadi hal buruk.Akan tetapi, bagaimana dia bisa meninggalkan putrinya?Meskipun dia ingin sekali pergi ...."Keluar. Aku ... akan baik-baik saja," kata Yasmin dengan susah payah.Meskipun Yasmin sangat ketakutan sehingga sekujur tubuhnya lemas, dia tetap tidak mau Klara terlibat.Meskipun semua ini terjadi karena Klara menikah dengan Jason Guntur ....Klara bimbang sejenak, lalu akhirnya dia pergi dan menutup pintu.Yasmin mencengkeram ujung roknya erat-erat. Saking kencangnya genggam

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1181

    "Lauren yang nggak tahu malu dan bersikeras melengket dengan Evan! Tante nggak perlu khawatir. Aku bisa menanganinya." Sofia terlihat sombong. Bagaimana mungkin dia merasa terancam oleh wanita yang berasal dari daerah kumuh? "Tapi, bagaimana Tante bisa tahu?"Melihat Sofia masih belum mengetahui apa-apa, Jessy pun berkata, "Lauren ini sedang hamil.""Apa?" Raut wajah Sofia berubah drastis. Suaranya menjadi tinggi.Saat Jessy melihat Sofia mau naik darah, dia berkata, "Ketika aku berada di toilet, aku mendengar istri Daniel mengatakannya. Aku merasa kamu pasti nggak tahu, jadi aku memberitahumu.""Aku mau membunuh Lauren si wanita jalang itu! Dasar nggak tahu diri! Bisa-bisanya sampah sepertinya ingin berebutan denganku. Aku akan bertanya pada Evan ....""Tunggu." Jessy menahannya."Tante, aku nggak bisa berpura-pura nggak tahu tentang hal ini!""Apa yang bisa kamu lakukan setelah mengetahuinya? Kalau kamu membuat keributan, kamu yang malu. Sekarang yang paling penting adalah kamu harus

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1180

    "Iya, aku meneleponnya. Nanti malam aku ingin pergi menemuinya," kata Yasmin."Nggak perlu," tolak Evan.Alis Yasmin pun berkerut. "Kenapa? Paman, kamu seperti ini salah. Kamu sudah melukai dua orang.""Aku tahu apa yang sedang kulakukan." Evan tidak ingin membicarakan ini lagi.Sofia datang. Dia bersandar pada Evan, lalu bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa wajah Yasmin terlihat sangat serius?"Yasmin berkata, "Wajahku menjadi terlihat serius karena aku memakai masker. Hebat."Sofia sengaja tertawa.Evan merangkul Sofia. "Ayo cari tempat untuk makan. Apa kamu lapar?""Lapar. Evan, kamu sangat baik padaku.""Selamat menikmati, Yasmin." Setelah Evan mengatakan itu, dia pergi bersama Sofia.Yasmin melihat tampang mereka berdua yang tampak mesra. Ini benar-benar tidak pantas bagi Lauren.Dia pun berbalik dan pergi ke toilet.Dia tiba di depan toilet wanita dan baru saja ingin membuka pintu."Yasmin." Daniel muncul dari belakang. "Jangan berkeliaran."Jessy yang hendak menar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1179

    Anak-anak berlari keluar untuk bermain. Yasmin berdiri, lalu mengingatkan mereka, "Jangan nakal, ya!"Jessy tertawa. "Ketiga anak kecil itu benar-benar menggemaskan. Aku sangat suka melihat mereka."Juan berkata, "Kalau begitu, minta James cepat mencari istri agar dia juga dapat melahirkan anak."James mengerutkan alisnya. "Bukankah itu terlalu cepat untukku? Bukankah sekarang sudah ada yang lebih modern? Setelah bertunangan, kamu bisa melewatkan pernikahan dan langsung mempunyai anak!"Sofia melihat Evan dengan senang, kemudian mengulurkan tangan untuk memeluk lengan Evan.Meskipun Evan diam saja, Sofia tetap sangat senang.Hari ini adalah hari pertunangannya. Akhirnya hari ini tiba juga.Ketika mereka tidur bersama malam ini, Sofia tentu bisa hamil.Jessy memelototi James. Walaupun apa yang dikatakan James benar, dia tidak boleh mengatakan hal yang begitu memalukan!Lalu, dia sengaja mengatai putranya, "Kamu juga sudah nggak muda. Jangan membuat keluargamu cemas. Kapan kamu akan memb

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1178

    "Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yasmin."Nggak tahu. Yasmin ... aku hamil." Lauren memberitahunya. "Jalan keluarku semuanya sudah diblokir Evan."Yasmin terkejut. "Hamil ....""Dia mengganti pil KB-ku dan membuatku hamil. Evan ... benar-benar membuatku jijik!"Yasmin dapat merasakan keputusasaan Lauren.Di keputusasaannya Lauren, apa yang bisa dilakukan tentang pertunangan Evan?Evan tahu Lauren sedang hamil anaknya, tapi dia tetap pergi bertunangan dengan wanita lain. Dia benar-benar parah.Lauren menghibur dirinya sendiri, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Manusia tetap harus berpikiran terbuka, 'kan?"Pada hari pertunangan Evan, Yasmin dan Daniel membawa anak-anak ke Kota Greya.Saat melihat daftar nama tamu, tidak ada yang menyangka Daniel, penguasa Kota Imperial, akan muncul.Hubungan itu tentu membuat Keluarga Darsono puas.Mereka mengadakan pestanya di hotel termewah Kota Greya. Mereka memesan seluruh gedung.Helikopter mendarah di atap. Setelah mereka tiba di lantai satu

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1177

    Lauren sendiri tidak tahu siapa ibu kandungnya.Ayah tirinya bukanlah orang baik, sementara ibu angkatnya berpura-pura tidak melihatnya. Mereka menjalani hidup yang susah setiap hari.Dia selalu berpikir kenapa orang tua kandungnya tidak menginginkannya? Apa dia diculik orang seperti kakak kandung James?Kalau seperti itu, Lauren akan merasa sedikit lebih baik.Setidaknya dia bukan dibuang ...."Omong-omong, kakakku sangat hebat. Apa kamu tahu apa yang dia ambil pada pesta ulang tahunnya yang pertama?""Kalkulator? Pulpen? Makanan? Uang?" Lagi pula, tidak ada yang perlu dilakukan Lauren, lebih baik mengobrol dengan James."Semuanya salah. Dia memegang tangan kakekku.""Ha?" Itu benar-benar di luar sangka Lauren."Makanya, kakekku sangat senang. Dia langsung mengumumkan kalau kakakku akan menjadi penerus Keluarga Darsono." Setelah James berbicara dengan penuh semangat, suaranya berubah menjadi kecewa ketika dia berkata, "Tapi, kakakku nggak mempunyai takdir itu ....""Takdir setiap oran

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1176

    Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1175

    "Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1174

    "Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1173

    "Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status