Share

Bab 192

Penulis: Chestnut
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-04 18:00:00
Julius berdiri di samping dan berkata, "Aku hanya sedikit penasaran."

Julia pun mendekat, lalu berkata, "Aku juga penasaran."

Yasmin menjawab, "Di Grup Naga."

Dia berpikir hanya memberi tahu mereka alamat ayah kandung mereka. Jadi, tidak ada yang perlu disembunyikan.

Namun, Yasmin tidak tahu kalau dari awal anak-anaknya sudah punya rencana.

Besok harinya, mereka naik bus pulang ke apartemen.

Mereka tidak melihat Bibi di pintu masuk. Jadi, mereka saling bertatapan seakan-akan ada sesuatu di benak mereka. Setelah itu, mereka berbalik dan berlari ke arah yang berlawanan.

Kaki mereka yang pendek berlari dengan sangat cepat.

Ketiga anak itu mengikuti kerumunan. Mereka yang mungil melihat orang-orang dewasa yang tinggi. Mata mereka mengobservasi dengan penasaran.

Di tepi jalan berhenti sebuah taksi, kemudian seorang pelanggan keluar.

Sebelum pelanggan itu sempat menutup pintu mobil, anak-anak masuk.

Pelanggan itu melihat mereka dengan terkejut, terutama dia melihat tidak ada orang dewasa. Na
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 193

    Dua resepsionis lainnya masih mengelilingi anak-anak. Resepsionis yang terakhir berbisik, "Woi!"Namun, mereka tidak mendengarnya. Ketika Daniel sudah mendekat dan mereka merasakan aura kuat, mereka baru merasakan ada yang tidak beres.Saat mereka menoleh, mereka terkejut dan buru-buru berdiri dengan tegak. Setelah itu, mereka membungkuk.Karena para resepsionis sudah menyingkir, Daniel pun melihat ketiga anak itu.Anak-anak juga telah melihat ayah mereka. Meskipun mereka tidak pernah berpikir Daniel akan mengenali mereka, ketika mereka berhadapan, anak-anak tampak sedikit emosional dan tubuh mungil mereka menegang.Mereka seperti penguin-penguin kecil yang berdiri tegak.Daniel langsung berhenti dan tercengang. Lalu, dia menghampiri anak-anak.Ketiga anak itu mendongakkan kepala mereka. Sambil menatap Daniel, mereka menyapa dengan serentak, "Halo!""Kenapa kalian kemari?" tanya Daniel dengan ekspresi datar."Kami tersesat!" ucap Julian."Bisakah kamu mengantar kami pulang?" tanya Juli

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-05
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 194

    Mobil Rolls Royce itu berhenti di depan pintu masuk apartemen."Sudah sampai!""Ini rumah kami!""Terima kasih, Paman!"Daniel menoleh ke luar jendela mobil untuk melihat gedung apartemen tersebut. Orang kaya baru dapat tinggal di tempat seperti itu.Dengan wajah yang datar, dia berkata, "Seingatku, kalian bukan tinggal di sini."Pertama kali Daniel bertemu mereka bertiga adalah di kompleks kelas bawah Yasmin.Kedua tempat tinggal itu sangat berbeda."Itu adalah rumah kami!" ujar Julian."Waktu itu kami mencari pengasuh kami!" ucap Julia."Apa kami boleh keluar dari mobil?" tanya Julius.Pintu mobil pun terbuka. Seperti ketika mereka naik mobil, mereka juga perlu bantuan pengawal untuk turun dari mobil.Daniel terus menatap mereka.Dia sendiri juga terkejut karena bisa-bisanya dia menemani ketiga anak itu untuk waktu yang lama. Menurut kesabarannya yang setipis tisu, itu merupakan hal yang tidak mungkin bisa terjadi.Sebelum pintu mobil tertutup, tubuh pendek Julia mendekat, lalu berka

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-05
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 195

    Ketika Yasmin melihat anak-anaknya yang menggemaskan, amarahnya menghilang. Dia hanya bisa melihat mereka dengan tak berdaya.Dia menarik satu per satu anaknya yang memeluk kakinya. "Baris. Baris yang rapi."Ketiga anak itu pun berbaris menjadi satu baris."Katakan. Kenapa kalian berkeliaran?" tanya Yasmin. Dia tidak marah, tapi bukan berarti dia tidak akan menegur mereka. "Bukankah Mama sudah bilang kalian nggak boleh berkeliaran? Kenapa nggak menuruti kata-kata Mama?"Anak-anak menunjukkan raut wajah sedih, tapi juga menggemaskan."Nggak boleh berlagak lucu!" ujar Yasmin dengan tegas.Ketiga anak itu pun tertegun."Sudah, sudah." Raymond mendekat, kemudian mengusap kepala anak-anak. "Nggak apa-apa. Pergi minum susu. Setelah itu tidur, ya.""Tunggu. Aku belum menanyakan mereka kenapa mereka pergi ke Grup Naga ..." kata Yasmin sambil mengikuti Raymond.Raymond malah melindungi anak-anak. Dia menyuruh mereka minum susu, lalu meminta Bibi memandikan dan meniduri mereka.Yasmin sama sekal

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-05
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 196

    Yasmin tercengang. Raut wajahnya pun menjadi canggung.Raymond bahkan tidak memberi Yasmin kesempatan untuk menolaknya. Raymond langsung berdiri, kemudian kembali ke ruang tamu.Yasmin memegang kopinya sambil meringkuk di kursi.Ini adalah undangan pertama Raymond.Yasmin tahu Raymond tidak punya maksud lain, tapi Yasmin masih merasa segan.Karena malam ini Yasmin menginap, anak-anak pun merasa sangat senang.Mereka sudah lama tidak tidur bersama Mama.Padahal tempat tidurnya sangat luas, tapi mereka masih berdempetan dengan Yasmin. Mereka ingin tidur sambil memeluk Yasmin.Yasmin sangat senang meskipun dia ditekan anak-anak.Perasaan canggungnya pun menghilang.Pagi hari, dua orang dewasa dan tiga anak kecil sedang makan sarapan di meja makan. Orang yang tidak tahu apa-apa akan mengira mereka adalah satu keluarga.Namun, ketika mereka keluar, mereka berpisah.Anak-anak keluar bersama Bibi, sedangkan Yasmin duduk di mobil Raymond.Raymond hanya mengantar Yasmin sampai stasiun kereta ba

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-05
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 197

    Akan tetapi, suara dering ponselnya sudah mengganggu rekan kerja lainnya.Yasmin terpaksa keluar untuk menjawab panggilan. "Aku sedang bekerja. Bisakah kamu jangan menggangguku?""Turunlah. Aku menunggumu di luar," kata Martin."Ngapain?""Kita akan pergi ke pesta. Aku perlu seorang pendamping wanita.""Aku nggak percaya kamu nggak bisa mendapatkan satu pun wanita. Kalau kamu memang nggak ada, aku bisa membantumu mencari wanita lain.""Pria nggak suka ditolak," kata Martin sambil tersenyum mengejek."..."Yasmin sama sekali tidak mau pergi. Pada saat yang sama, dia tahu dia akan diancam kalau dia tidak pergi.Perasaan ini sangat menyebalkan.Yasmin mengira setelah terakhir kali dia bertengkar dengan Martin, hubungan mereka akan memburuk.Ternyata pria ini menganggap tidak terjadi apa-apa di antara mereka berdua.Yasmin keluar dari perusahaan, lalu berdiri di pinggir jalan. Sebuah mobil Audi A8 muncul dari arah timur.Dia membuka pintu belakang. Dia tidak ingin duduk di kursi penumpang

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 198

    Setelah mereka tiba di depan Daniel dan Irene, Yasmin menarik tangannya dengan kuat.Aura kuat Daniel membuat wajah Yasmin memucat sedikit dan napasnya berat."Kak, maaf aku terlambat. Nona Irene, selamat atas pertunjukanmu yang lancar," ucap Martin sambil tersenyum dengan ramah."Terima kasih." Irene menatap Yasmin dan bertanya, "Dia adalah pendampingmu?""Ya. Kamu nggak akan mengusirnya, 'kan?" tanya Martin sambil tertawa."Bagaimana mungkin? Aku sudah mengundangmu, jadi wajar saja kalau kamu membawa pacarmu," balas Irene dengan ramah.Yasmin ingin membantah, tapi mulutnya tidak bisa mengeluarkan suara.Dia terus merasakan tatapan Daniel yang sangat tajam dan menusuk,Dia merasa sangat tertekan ....Martin tertawa sebelum berkata, "Pacar? Mau, sih. Tapi, sayangnya pacarnya bukan aku. Benar 'kan, Yasmin?"Pupil Yasmin bergetar hebat. Kata-kata Martin mengandung makna yang terlalu dalam.Yasmin ingin sekali pergi dari tempat ini."Baiklah, aku nggak akan mengganggu kalian lagi. Aku mau

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 199

    Kemudian, Irene menjerit kesakitan.Yasmin kaget. Dia buru-buru mengangkat kakinya, lalu melangkah mundur.Pada saat yang sama, seseorang melewati Yasmin.Daniel langsung menggendong Irene. Dengan suara yang kalem dan membujuk, Daniel bertanya, "Apa cederamu serius?"Irene mengangkat tangannya yang gemetar.Jemarinya terlihat merah dan bengkak.Sambil menahan rasa sakit, Irene masih menjelaskan dengan baik hati, "Tadi aku dan Nona Yasmin sama-sama terjatuh. Aku rasa dia pasti nggak sengaja menginjak tanganku."Daniel mengalihkan tatapannya yang tajam. Kalau itu adalah pisau sungguhan, sekarang Yasmin sudah tercabik-cabik.Yasmin pun ketakutan dan melangkah mundur."Apa kamu nggak tahu tangannya sangat penting baginya?" kata Daniel dengan sangat sinis.Saking takutnya, napas Yasmin menjadi terengah-engah.Dia juga tidak tahu apa yang telah terjadi.Tadi ketika dia berdiri, sepertinya tangan Irene jauh darinya. Akan tetapi, kakinya malah tidak sengaja menginjak tangan Irene."Dia yang me

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 200

    Yasmin kaget dan segera membalikkan tubuhnya.Dia melihat Daniel yang mendadak muncul. Hawa dingin dan aura kuat yang disebarkan Daniel membuat orang merasa tercekik."Keluar!" kata Daniel dengan nada mengancam.Mata Daniel tertuju pada Yasmin, tapi dia tahu perintah itu untuk siapa.Klara tahu Daniel sedang memerintahnya.Selama ini dia sangat takut pada Daniel. Dia selalu merasa Daniel memancarkan aura membunuh.Selain itu, begitu Klara melihat Daniel muncul dengan tampang garang, dia tahu pasti akan terjadi hal buruk.Akan tetapi, bagaimana dia bisa meninggalkan putrinya?Meskipun dia ingin sekali pergi ...."Keluar. Aku ... akan baik-baik saja," kata Yasmin dengan susah payah.Meskipun Yasmin sangat ketakutan sehingga sekujur tubuhnya lemas, dia tetap tidak mau Klara terlibat.Meskipun semua ini terjadi karena Klara menikah dengan Jason Guntur ....Klara bimbang sejenak, lalu akhirnya dia pergi dan menutup pintu.Yasmin mencengkeram ujung roknya erat-erat. Saking kencangnya genggam

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1150

    "Jangan mendekat!" Bilah pisau di tangan Rachel berkilau. Ujung pisau langsung diletakkan di dekat leher Yasmin. "Jangan mendekat atau aku akan membunuh mama kalian!"Susan langsung menahan anak-anak dan tidak mengizinkan mereka mendekat.Anak-anak menatap pisau di leher Yasmin dengan ketakutan. "Ma ... Mama ....""Aku mau menolong Mama. Lepaskan aku!"Anak-anak meronta saat ditahan Susan dan Susan hampir melepaskan mereka."Nggak apa-apa. Jangan takut. Kalian jangan mendekat. Semuanya baik-baik saja .... Susan, jangan biarkan mereka mendekat ...." Tubuh Yasmin ditahan dan dia kesulitan bernapas. "Rachel, kamu benar-benar belum mati!""Aku tetap hidup untuk membunuhmu!""Jangan melukai anak-anak." Yasmin melihat ketiga anaknya yang sedang menangis. Hatinya terasa perih, tapi dia tidak mau menakuti mereka.Dia tidak bisa membiarkan mereka terluka!"Tenang saja. Aku hanya ingin membunuhmu!" Rachel barusan selesai bicara.Lalu, beberapa pengawal langsung muncul. Ada pengawal yang melindun

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1149

    "Tinggalkan dulu pekerjaan Mama. Santai saja," ucap Julian."Kami ingin bermain bersama Mama," ucap Julius.Yasmin tahu kalau mereka sudah lama tidak keluar, lalu Daniel meminta mereka mengerjakan berbagai pekerjaan rumah di Taman Royal. Sepertinya Daniel juga telah berencana mencari guru les untuk mengajar mereka.Yasmin merasa itu terlalu cepat. Setelah dia memikirkannya, anak-anak masih kecil dan seharusnya mereka tidak diberikan tekanan yang terlalu berat.Namun, dia setuju untuk keluar bersama mereka.Mereka mengunjungi jalan sebelumnya.Yasmin bisa melihat sekarang, jadi dia merasa jauh lebih aman. Dia dapat mengawasi anak-anak kapan saja.Ini tidak seperti terakhir kali mereka berada di mal di mana dia benar-benar tidak berdaya."Mama, ikan!" Anak-anak berhenti di depan sebuah toko.Mereka melihat ikan-ikan di dalam dengan penasaran.Pemilik toko berkata, "Kalian bisa menangkapnya seharga 60 ribu. Kalau kalian berhasil, ikannya menjadi milik kalian.""Seru sekali!" Julia langsun

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1148

    Yasmin tanpa sadar menjauh. Sorot matanya tampak ketakutan. "Jangan ...."Daniel menarik Yasmin ke pelukannya dengan kuat. "Jangan apa?"Yasmin menggigit bibirnya yang gemetar."Apa kamu nggak menyukainya?""Bukan ...." jawab Yasmin dengan sangat lemah."Aku nggak akan menyentuhmu. Tidurlah." Daniel menempelkan kepala Yasmin ke dadanya sambil memeluknya.Yasmin berada di pelukan Daniel dan mendengar suara detak jantungnya yang kuat.Dia menyadari Daniel menjadi mudah marah, terutama kalau itu berkaitan dengannya.Yasmin tidak berani bertanya apa itu karena Raymond. Dia bahkan tidak berani mengungkit nama Raymond.Begitu Daniel marah, Yasmin akan mengalami akhir yang mengenaskan.Kalau begitu, bagaimana dengan Irene?Apa Yasmin tidak boleh memiliki pemikirannya sendiri? Dia hanya boleh dikontrol Daniel ...?Setelah Irene tahu kalau Yasmin dan Daniel sedang bertengkar, dia pergi ke Grup Naga.Dia menghampiri resepsionis, lalu bertanya, "Apa Daniel ada di sini?"Semua orang tahu hubungan

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1147

    Yasmin bahkan tidak berani membuat Daniel menunggunya di dalam mobil.Setelah dia menenangkan kegugupannya dan tubuhnya yang dingin, dia naik mobil.Mobil meninggalkan alun-alun dan melaju pergi.Jalan itu awalnya sangat ramai, tapi ketika orang-orang melihat mobil Rolls Royce, mereka berinisiatif memberi jalan seolah-olah mereka takut akan menjadi miskin kalau mereka menyentuhnya sedikit pun saja."Wajahmu tampak pucat. Apa kamu nggak enak badan?" tanya Daniel."Nggak ...." Setelah Yasmin menjawab, tangan besar Daniel menggenggam tangan kecil Yasmin.Daniel mengerutkan alisnya. "Kenapa kamu dingin sekali? Pergi ke rumah sakit."Sebelum Yasmin sempat menjawab, dia telah mendengar perintah Daniel.Sopir segera menuju ke rumah sakit.Awalnya Yasmin ingin mengatakan sesuatu, tapi dia membatalkan niatnya.Kalau dia tidak enak badan, mungkin Daniel akan melepaskannya malam ini ....Setelah mereka tiba di rumah sakit, Helen memeriksa Yasmin.Tak peduli pemeriksaan apa itu, karena Helen adala

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1146

    "Kenapa kamu banyak bertanya? Lanjut awasi dia."Setelah panggilan dimatikan, Susan tampak tidak senang. "Apaan, sih? Nanti setelah aku menjadi Nyonya Guntur, aku mau melihat apa kamu masih berani memerintahku?"Yasmin sedang bekerja dengan serius di kantor ketika dia mendengar suara ketukan pintu.Intan masuk, lalu berkata, "Bu Yasmin, apa Anda ingin memakan kue?"Yasmin mengangkat kepalanya, lalu dia melihat ada jus, kue dan aneka kacang-kacangan kesukaannya.Dia langsung tahu kalau itu bukan kue yang dibeli di luar."Kamu yang membuatnya?" tanya Yasmin."Bukan. Orang dari Taman Royal yang mengantarnya. Mereka bilang mereka langsung mengantarnya setelah ini selesai dibuat." Intan berkata, "Tuan Daniel sangat baik pada Anda. Ketika makanan ini dibawa ke sini, resepsionis sangat iri."Yasmin mengalihkan pandangannya dan lanjut melihat laptop di depannya.Intan merasa sedikit canggung melihat Yasmin tidak membalasnya dan bahkan menunjukkan sedikit pun ekspresi, jadi dia berinisiatif kel

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1145

    Yasmin tidak menyangka reaksi Daniel akan sebesar ini."Kemari. Buat aku tenang." Daniel duduk di tempat tidur, lalu memiringkan kepala sambil menatap Yasmin.Yasmin mengerti apa maksud Daniel. Wajahnya pun memucat. "Nggak bisa ....""Kenapa nggak bisa? Apa alasannya?""Dokter Helen sudah bilang aku harus beristirahat selama seminggu," kata Yasmin."Lima hari sudah berlalu. Itu sudah cukup."Yasmin menggelengkan kepalanya dengan panik sambil melangkah mundur. "Nggak bisa. Aku nggak sanggup ....""Kamu nggak sanggup atau nggak mau?""Tung ... tunggu beberapa hari lagi, ya?""Sekarang! Sini!"Yasmin sudah mau gila. Kenapa Daniel harus begini kejam?Apa Daniel tidak tahu kalau lukanya belum sembuh?Dulu Daniel masih bisa bertahan, sekarang dia sudah tidak bisa bertahan sama sekali. Kenapa?Apakah perbuatan Yasmin sudah membuatnya marah? Namun, itu hanya hal sepele!"Apa kamu nggak mendengarku?""Kamu tenangkan dirimu sendiri! Aku nggak mau!" Yasmin tidak hanya tidak menuruti Daniel, melai

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1144

    Yasmin menatap Susan. "Aku barusan mau masuk. Kamu sedang bertugas?""Iya. Setelah Tuan Daniel keluar dari ruang kerja, dia kembali ke kamar," kata Susan."Jam berapa dia kembali ke kamar?" Yasmin membuka pintu kamar, lalu melangkah masuk."Jam delapan."Yasmin berpikir berarti Daniel sudah menunggu satu jam lebih.Yasmin memberanikan diri dan masuk.Susan melihat pintu ditutup, kemudian rasa hormat di sorot matanya menghilang.Dia bisa melihat kalau hubungan Daniel dan Yasmin sedang tidak baik.Kalau tidak, kenapa Yasmin berdiri di depan pintu begitu lama dan tidak masuk? Dia juga terlihat gugup.Setelah Yasmin memasuki kamar tidur, dia melihat Daniel sedang duduk di sofa dan telah mengenakan piama. Jelas kalau Daniel sudah selesai mandi.Satu tangan memegang kening dan kedua matanya terpejam. Daniel seolah-olah tidak tahu kalau Yasmin sudah masuk kamar.Yasmin berjalan mendekat. "Tidurlah di ranjang."Daniel membuka mata dan menunjukkan matanya yang jernih. Dia tidak terlihat mengant

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1143

    Sekujur tubuh Daniel penuh dengan aura menyeramkan. "Jadi, kamu ingin mencari pria lain?""Aku sudah menjawabmu, nggak." Yasmin merasa pria ini sangat posesif sehingga sudah tidak bisa ditolong. Pada saat ini, suasana berubah menjadi makin mengerikan. "Aku sudah bilang aku nggak sengaja berpapasan dengannya di rumah sakit. Apa yang harus kulakukan baru kamu memercayaiku?"Daniel menatap Yasmin lekat-lekat.Yasmin bahkan merasa bulu kuduknya berdiri.Daniel tidak menjadi tenang karena penjelasannya. Aura mengerikannya masih menyebar ke sekeliling.Saat Yasmin merasa jantungnya berdetak dengan cepat dan hampir kehabisan oksigen, dia mendengar suara sinis Daniel berkata, "Pergi temani anak-anak bermain bola."Setelah Yasmin mendengar itu, bulu matanya bergetar dan tubuhnya menjadi rileks.Kemudian, tangannya dipegang yang membuat Yasmin terkejut dan tanpa sadar ingin menariknya.Namun, dia tidak berhasil.Daniel sangat kuat. Ketika dia memegang tangan Yasmin, selama dia tidak ingin melepa

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1142

    Julius sudah memakannya, tapi dia tidak pergi dan lanjut berdiri di sana. Kemudian, dia bertanya, "Mama, apa terjadi sesuatu di sekolah Papi?"Yasmin tercengang. Setelah Julius bertanya itu, Julian juga berjalan mendekat. Tiga pasang mata tertuju pada Yasmin dan menunggunya menjawab.Meskipun mereka baru berusia dua tahun, mereka dapat bermain laptop dan ponsel. Selain itu, mereka pintar dan dapat mengetahuinya dengan mudah."Sedang ada sedikit masalah, tapi Pak Raymond akan menanganinya. Kalian nggak perlu khawatir." Yasmin tidak menyembunyikannya dari mereka. Karena ada masalah, maka mereka harus berkomunikasi."Internet mengatakan masalahnya sangat serius. Keracunan makanan, 'kan? Apa ada yang meninggal?" tanya Julian."Di sana ada banyak kakak-kakak yang kami kenal ...." Julia tampak cemas."Mama sudah pergi ke rumah sakit hari ini. Dokter bilang kondisi mereka sudah stabil," kata Yasmin."Apa Papi baik-baik saja?" tanya Julius."Ya," jawab Yasmin."Bagaimana kamu bisa tahu?" Suara

DMCA.com Protection Status