"Ah, nggak. Tentu saja aku nggak keberatan. Mobil itu adalah milik Handoko!"Saat mengucapkan beberapa patah kata ini, hati Wisnu seolah-olah tercabik-cabik.Saat ini, Ardika berkata, "Tarno, aku ingin membelikan mobil Maserati Quattroporte untuk istriku.""Tentu saja, nggak masalah."Tarno langsung mengeluarkan ponselnya dan menelepon manajer yang bertanggung jawab atas mobil Masarati, Tasya Yendia.Tasya bergegas menghampiri mereka. Begitu mendengar ucapan Tarno, Tasya memasang ekspresi kesulitan. Dia berkata, "Pak Tarno, Maserati Quattroporte hanya tersisa satu. Nona Wulan sudah memesannya. Hari ini dia akan datang mengambil mobil .... Eh, ternyata Nona Wulan berada di sini."Saat inilah Tasya baru menyadari keberadaan Wulan.Wulan baru saja hendak berbicara, Ardika angkat bicara terlebih dahulu."Aku nggak peduli siapa yang memesan, sekarang mobil itu sudah menjadi milikku. Nanti aku akan membawa mobil itu pergi," ujar Ardika dengan tegas.Wulan berkata dengan marah, "Ardika, beran
Baca selengkapnya