Semua Bab Menantu Pahlawan Negara: Bab 2261 - Bab 2265

2265 Bab

Bab 2261 Menendang Bola

"Bam ....""Kamu adalah dalang di balik pemfitnahanku, 'kan? Kamu masih berani maju dengan percaya diri?""Bam ....""Keluarga Gunardi bahkan masih belum masuk dalam kategori keluarga kaya, siapa yang memberimu nyali bersikap begitu arogan?""Bam ....""Masih ingin memintaku untuk berlutut dan bersujud atau nggak?""Bam ...."Kali ini, Ardika bahkan sudah malas untuk melayangkan tamparan. Dia langsung memainkan tendangan.Akibat tendangan Ardika, Werdi terpental ke sana kemari di permukaan lantai ruangan tersebut sambil mengeluarkan teriakan menyedihkan tanpa henti.Sepanjang proses ini berlangsung, bahkan sudah ada kursi, meja dan yang lainnya yang hancur. Namun, Ardika sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.Melihat sosok Tuan Muda Keluarga Gunardi saat ini ditendang ke sana kemari oleh Ardika seperti bola, raut wajah para nona itu pun mulai memucat. Mereka mulai diliputi perasaan takut.Bibir Kalris juga gemetaran, raut wajahnya mulai memucat.Awalnya dia juga ingin
Baca selengkapnya

Bab 2262 Merobohkan Hainiken

Ardika mencibir dan berkata, "Kalau berlian itu benar-benar ditemukan di tubuhku, kamu pasti sudah mengambil pisau dan memotong jariku secara pribadi, 'kan?""Tuan Ardika, kamu ini hanya cari ribut saja!"Mitha tetap bersikeras mempertahankan opininya. "Sudah kubilang, hal ini perlu diselidiki dengan saksama. Bahkan kalau pihak yang berwenang menyelidiki sebuah kasus, juga butuh waktu, apalagi Hainiken.""Sepertinya bukan ini yang kamu katakan tadi."Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Bukankah tadi kamu bilang aturan Hainiken adalah hukum?""Sebelumnya saat kamu baru masuk dengan membawa anak buahmu dan memintaku untuk menyerahkan berliannya, apa kamu ada bilang butuh waktu untuk menyelidikinya?""Kamu langsung meyakini aku yang telah mencuri berlian itu. Bagi orang yang nggak tahu, mungkin akan mengira orang-orang Hainiken adalah detektif andal.""Sekarang di saat diri sendiri yang berada di posisi yang nggak menguntungkan, kamu mulai berbicara tentang hukum denganku? Menuntut adan
Baca selengkapnya

Bab 2263 Lisman

Ardika tahu jelas.Hainiken bisa berdiri kokoh selama bertahun-tahun, kekuatan pengamanan internal tempat ini pasti bukan hanya sekadar puluhan orang petugas keamanan pecundang ini.Dalam kondisi linglung, Mitha mengeluarkan walkie-talkie, lalu berteriak dengan suara melengking, "Lisman, cepat kemari sekarang juga! Ada orang luar kota yang menghantam kepalaku dengan botol anggur! Dia bahkan mengatakan ingin merobohkan Hainiken!""Kamu bawa orang-orangmu kemari sekarang juga.""Habisi dia! Kamu harus habisi dia!"Setelah meneriakkan beberapa patah kata itu, Mitha juga tidak bisa bertahan lagi. Dia langsung terjatuh ke lantai dan jatuh pingsan.Dua menit kemudian.Pintu ruangan ditendang hingga terbuka dari luar.Belasan orang pria bersetelan jas langsung menerjang masuk.Penampilan fisik orang-orang ini tidak terlihat terlalu meyakinkan. Kalau dibandingkan dengan puluhan orang pria kekar sebelumnya, orang-orang ini adalah tipe orang yang akan terabaikan.Namun, hanya dengan melihat peli
Baca selengkapnya

Bab 2264 Jiwa yang Menarik

"Dengar-dengar, dia pernah terlibat dalam kasus pembantaian keluarga yang mengenaskan. Dalam satu malam, dia menghabisi musuhnya keluarga yang berjumlah 36 orang, lalu kabur ke luar negeri, bahkan masuk dalam daftar orang yang dicari pihak pemerintahan Negara Nusantara.""Siapa sangka ternyata dia bersembunyi di Hainiken, menjalani hidup dengan tenang tepat di bawah pengawasan pihak kepolisian!"Saat ini, bahkan orang-orang yang masih asing mendengar nama Lisman, begitu mendengar ini, ekspresi mereka saat menatap Lisman langsung berubah.Kasus pembantaian keluarga dengan mengenaskan yang terjadi beberapa tahun yang lalu, sangatlah terkenal di ibu kota provinsi.Sejak kejadian itu pula, nama Lisman ini mengguncang seluruh ibu kota provinsi. Bahkan sampai orang-orang kalangan atas membicarakannya pun, ekspresi mereka akan berubah.Selama ini, sosok yang luar biasa ganas ini tidak melarikan diri ke luar negeri, melainkan bersembunyi di Hainiken. Hal ini benar-benar di luar bayangan semua
Baca selengkapnya

Bab 2265 Sampah Negara Jepara

"Bagaimana kalau begini saja ...."Saat berbicara, Lisman langsung melangkah maju, lalu mengangkat lengannya dan membalikkan sebuah meja panjang.Saat itu juga, meja panjang yang dipenuhi dengan botol anggur itu langsung terjatuh ke lantai dan hancur berkeping-keping.Dalam sekejap, berbagai aroma alkohol bergabung menjadi satu dan menyelimuti seluruh ruangan.Pecahan-pecahan botol yang berserakan di lantai, membuat orang bergidik ngeri hanya dengan melihatnya saja.Lisman mengalihkan pandangannya ke arah Ardika. Sambil menyipitkan matanya, dia berkata dengan tersenyum palsu, "Bocah, dengan mempertimbangkan Nona Rosa, kalau kamu merangkak di atas ini, lalu bersujud sebanyak 49 kali di hadapanku, aku akan menganggap masalah ini berakhir sampai di sini.""Adapun mengenai kamu bilang kamu ingin merobohkan Hainiken, aku juga akan berpura-pura nggak mendengarnya.""Bagaimana?"Mendengar kata-katanya, suara orang-orang tersentak langsung memenuhi ruangan tersebut.Merangkak di lantai yang su
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
222223224225226227
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status