Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Chapter 2221 - Chapter 2230

All Chapters of Menantu Pahlawan Negara: Chapter 2221 - Chapter 2230

2253 Chapters

Bab 2221 Minta Maaf Ada Gunanya

"Ardika, 'kan? Aku juga nggak ingin banyak omong kosong lagi denganmu. Mulai hari ini, aku harap nggak bertemu lagi denganmu di Hainiken, termasuk di depan pintu utama.""Aku yang membayarkan ongkos taksimu.""Silakan pergi dari sini. Jangan sampai karena kamu, suasana hati semua orang malam ini malah rusak."Saat berbicara, Mitha meminta anak buahnya untuk membawakan selembar kupon taksi Hainiken. Kemudian, dia langsung melemparkannya ke bawah kaki Ardika."Hahaha ...."Menyaksikan pemandangan itu, orang-orang di sekeliling tempat tersebut langsung tertawa terbahak-bahak."Kalau bukan karena takut kamu membuat kami malu, sebenarnya membiarkan bocah sepertimu di sini juga lumayan bagus. Paling nggak, karena ada orang kampungan yang tiba-tiba muncul di kalangan kami, jadi ada banyak pertunjukan menarik untuk kami tonton!""Bukan hanya makan dan minum gratis di Hainiken, bahkan ongkos taksi juga dibayarkan, di mana lagi ada hal baik seperti ini?""Kini temperamen Mitha sudah sangat baik.
Read more

Bab 2222 Apa Lagi yang Kamu Inginkan

Semua orang di tempat tersebut, termasuk Kalris, tampak tercengang.Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, Mitha si manajer Hainiken yang satu ini, biarpun ketua preman yang bertemu dengannya, juga perlu mempertimbangkannya. Selain itu, atasannya adalah Timnu, yang merupakan seorang ketua preman besar di dunia preman.Karena itulah, bahkan mereka yang merupakan orang-orang kalangan kelas atas pun, tidak berani menyinggung orang seperti ini sembarangan.Namun, di bawah tatapan banyak orang, Ardika malah langsung menampar Mitha.Bagaimana dia berani?"Kamu ... berani-beraninya kamu memukulku?!"Sambil menutupi wajahnya, Mitha yang terduduk di lantai menatap Ardika dengan ekspresi tidak percaya. Dia bahkan kesulitan untuk bereaksi."Maaf, aku minta maaf padamu," ujar Ardika dengan "tulus"."Bukankah kamu sendiri yang bilang minta maaf ada gunanya?"Melihat Ardika hanya berpura-pura, sama sekali tidak tulus meminta maaf padanya, sekujur tubuh Mitha sampai gemetaran saking kesalnya."Ahhh
Read more

Bab 2223 Tuan Muda Werdi Sudah Datang

Raina tidak mendengar percakapan antara Mitha dan Ardika sebelumnya, tentu saja dia tidak tahu ucapan Ardika ini dipenuhi dengan sindiran.Melihat ekspresi Mitha makin lama makin muram, Raina berkata, "Bu Mitha, tolong pertimbangkan aku ....""Plak ...."Mitha langsung melayangkan satu tamparan ke wajah Raina dengan punggung tangannya. "Mempertimbangkan kamu? Memangnya aku perlu mempertimbangkan kamu?!""Bocah, berani-beraninya kamu memukulku! Kalau hari ini aku nggak mematahkan satu lenganmu, aku akan mengikuti nama belakangmu!"Mitha menatap Ardika dengan tatapan penuh amarah.Kemudian, dia mengeluarkan ponselnya, mengambil dua lembar foto Ardika. Sangat jelas dia berencana memanggil orang dari luar untuk memberi Ardika pelajaran.Bagaikan induk ayam yang melindungi anak ayam, Futari merentangkan kedua lengannya, melindungi Ardika di belakangnya. Dia memelototi Mitha dengan ekspresi penuh amarah dan berkata, "Eh, wanita tua, jangan kira aku nggak tahu, pasti kamu yang memprovokasi ka
Read more

Bab 2224 Aku Tidak Memukul Wanita

Mitha melemparkan sorot mata memohon bantuan ke arah Kalris. Melihat Kalris tidak menunjukkan ekspresi apa pun, dia segera melangkah maju dengan ketakutan. "Tu ... Tuan Muda Werdi, maaf, aku nggak tahu Nona Futari adalah wanitanya Tuan Muda!""Kalau nggak, biarpun aku diberi 800 nyali, aku juga nggak akan berani mengucapkan kalimat seperti itu!""Saking emosinya karena dipukul orang, aku mengucapkan kalimat itu tanpa berpikir dua kali."Werdi mengangkat alisnya, lalu berkata, "Oh, ternyata Bu Mitha, ya. Sialan! Apa kamu nggak dipuaskan oleh kakakku, sampai-sampai memendam kekesalan dan memprovokasi wanita pilihanku!""Menjualnya ke rumah bordil? Percaya atau nggak, malam ini aku akan mengirimmu ke Negara Jepara untuk menjalani 'syuting' film dewasa!"Werdi sangat arogan. Begitu membuka mulutnya, dia langsung melontarkan kata-kata makian terhadap Mitha.Dia sama sekali tidak menganggap serius Mitha, yang merupakan manajer Hainiken ini.Tidak perlu dipertanyakan lagi, Mitha memang sudah
Read more

Bab 2225 Tidak Bisa Keluar dari Hainiken

Melihat raut wajah Werdi seperti sudah dilapisi oleh selapis es itu, Raina tahu malam ini tamat sudah riwayat Ardika!Dia segera berjalan dari kerumunan, menuju ke sudut ruangan itu, lalu berkata dengan ekspresi dingin, "Futari, apa yang kamu lakukan di sini? Tuan Muda Werdi sudah datang, dia bahkan sudah membantumu menangani masalah.""Bukannya berterima kasih padanya, kamu malah bersembunyi di sini dan bermesraan dengan si Ardika ini?"Dia sengaja tidak mengungkapkan identitas Ardika sebagai kakak ipar Futari, karena ingin memanas-manasi situasi.Tadi saat dia pergi untuk mempermainkan riasan wajahnya, dia sudah mengetahui dari seorang teman, dia bisa ditampar oleh Mitha karena Ardika.Mitha sudah menerima hukumannya, tetapi Ardika masih baik-baik saja.Jadi, dia ingin membalas pria itu!"Oh."Begitu Futari mendongak, dia sudah melihat Werdi berjalan kemari dengan memasang ekspresi dingin. Dia buru-buru berterima kasih pada pria itu. "Terima kasih, Tuan Muda Werdi!""Tuan Muda Werdi,
Read more

Bab 2226 Barang Pribadi

Werdi adalah tipe orang yang sangat arogan. Tidak peduli ke mana pun dirinya pergi, dia menyukai sensasi dikerumuni oleh sekelompok orang bagaikan seorang bintang.Orang-orang ini adalah pengikutnya.Sejak melihat Futari pada pertemuan sebelumnya, Werdi sudah tertarik pada gadis muda itu.Werdi berasal dari Keluarga Gunardi yang merupakan keluarga kelas satu di ibu kota provinsi. Sejak kecil, dia sudah sangat dimanjakan oleh keluarganya, seakan-akan apa pun yang diinginkannya akan dikabulkan.Itulah yang menyebabkan sosok tuan muda yang satu ini menjadi begitu arogan dan semena-mena.Selama itu adalah sesuatu yang diinginkannya, baik barang maupun wanita, harus didapatkannya!Apa pun yang terjadi, Futari adalah wanita yang tidak akan dilepaskannya.Jadi, sebelumnya dia sudah mengeluarkan pernyataan di kalangan mereka.Futari adalah wanitanya. Kalau ada yang berani menargetkan Futari, itu artinya orang tersebut menjadi musuhnya!Di pertemuan hari itu, ada banyak tuan muda yang diam-diam
Read more

Bab 2227 Tidak Berhak

Mendengar ucapan Raina, Futari sudah merasa kecewa sepenuhnya terhadap wanita itu. Saking kesalnya, dia mengentakkan kakinya dan berkata, "Aku nggak melakukan kesalahan apa pun! Atas dasar apa aku harus meminta maaf?!""Satu hal lagi, meminta kakak iparku untuk berlutut dan bersujud padanya? Werdi nggak berhak untuk itu!"Mendengar ucapan ini, Raina langsung membelalak kaget, lalu berkata dengan panik, "Kamu ... dasar gadis bodoh ini, bagaimana kamu bisa berbicara seperti ini?!""Nggak berhak?"Saat ini, Werdi yang baru saja mengetahui identitas Ardika dari seorang pengikutnya, menoleh ke arah Ardika, menatap Ardika dengan lekat, lalu terkekeh dengan dingin. "Aku nggak berhak meminta orang kampungan dari Kota Banyuli untuk berlutut?""Sedang bercanda, ya?"Suara Werdi berubah menjadi sangat dingin.Semua orang tahu ucapan Futari ini sudah menyulut amarah Werdi.Werdi, Tuan Muda Keluarga Gunardi yang kaya dan berkuasa. Ada banyak orang yang bahkan tidak punya kesempatan untuk berlutut d
Read more

Bab 2228 Kamu Ingin Lihat yang Mana

Pengikut itu tertegun sejenak. Kemudian, dia baru menyadari, tadi dia sudah mengucapkan kata-kata bodoh.Raut wajahnya langsung memerah. Dia menunjuk Ardika sambil berteriak dengan marah, "Dasar sialan, kamu ....""Plak ...."Saat itu juga, Werdi menoleh, lalu melayangkan satu tamparan hingga membuat pria itu terjatuh ke lantai."Bodoh! Apa kamu merasa masih belum cukup memalukan?!"Werdi melontarkan satu kalimat itu dengan diliputi amarah, dia bahkan ingin mencekik mati orang bodoh itu.Kemudian, dia mengalihkan pandangannya ke arah Ardika. Nada bicaranya berubah menjadi makin dingin, "Kakak ipar benalu Futari, 'kan? Tempat ini adalah Hainiken, perjamuan kalangan kelas atas, bukan Kota Banyuli, kampungmu itu.""Bersilat lidah di hadapan orang-orang seperti kami, selain menunjukkan kamu sangat bodoh, nggak ada artinya sama sekali.""Bertanding dalam hal kekuatan, pengaruh dan latar belakang, serta relasi dan sumber daya, adalah cara main kami untuk menginjak-injak orang.""Kalau kamu p
Read more

Bab 2229 Akan Segera Kuatur Untukmu

Raina ingin Futari mengerti sosok kakak ipar yang sangat dikagumi dan dekat dengannya itu, lebih memilih untuk berlagak hebat tanpa memedulikan nasib Futari!"Plak!"Ardika melirik Raina dengan sorot mata dingin, lalu langsung melayangkan satu tamparan dengan punggung tangannya.Dalam sekejap, sisi wajah Raina yang satu lagi juga sudah muncul bekas tamparan kemerahan. Dengan begitu, akhirnya kedua sisi wajahnya sudah seimbang."Ahh ...."Sambil menutupi wajahnya, Raina berteriak dengan terkejut. Dia tercengang sejenak, lalu menatap Ardika dengan tatapan tidak percaya dan berteriak dengan suara melengking, "Eh, Ardika, berani-beraninya kamu memukulku?!""Dasar sialan! Hari ini aku akan menghabisimu!"Raina benar-benar tidak menyangka. Ardika yang sejak pertama kali bertemu dengannya selalu patuh padanya, tidak berani melawannya biarpun digurui olehnya, kini malah memukulnya, bahkan tepat di bawah tatapan banyak orang.Tadi Mitha yang memukulnya, dia masih bisa terima. Bagaimanapun juga,
Read more

Bab 2230 Tak Terkalahkan

Nada bicara Ardika sangat tenang, tetapi juga sangat mengintimidasi.Mendengar ucapannya, orang-orang di sekeliling tempat itu sampai berhalusinasi, merasakan seolah-olah dia benar-benar bisa melakukannya.Karena mereka merasa kata-katanya benar-benar meyakinkan."Kamu? Apa kamu pikir kamu pantas?"Werdi tertawa dingin dan berkata, "Bocah, apa kamu pikir kamu sedang berperan sebagai seorang presdir dominan di drama TV? Kamu bilang blokade, maka kamu bisa blokade ....""Dengar baik-baik, dua hal!"Sebelum Werdi bisa menyelesaikan kalimatnya, suaranya sudah diredam oleh suara acuh tak acuh Ardika.Tidak tahu sejak kapan, Ardika sudah mengeluarkan ponselnya dan menghubungi nomor Cahdani. "Pertama, dengar-dengar pengaruh Keluarga Gunardi di dunia seni sangat besar, perusahaan mereka juga sangat besar?""Sekarang aku nggak peduli kamu menggunakan cara apa saja, yang bisa dibeli, dibeli. Yang nggak bisa dibeli, ditekan. Intinya, aku mau lihat bisnis-bisnis Keluarga Gunardi berada di bawah na
Read more
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status