"Baiklah, Ardika, aku akui aku sudah meremehkanmu. Hari ini kamu berhasil lolos.""Tapi lain kali, kamu nggak akan seberuntung ini lagi.""Kita lihat saja nanti!"Selesai berbicara, Werdi langsung berbalik, hendak meninggalkan tempat tersebut.Dia sudah malu setengah mati, tidak ingin berlama-lama di tempat itu lagi.Melihat pemandangan itu, Kalris dan Raina juga ingin ikut pergi."Eh, tunggu dulu, apa aku sudah mengizinkan kalian pergi?"Tiba-tiba, Ardika melontarkan kalimat itu dengan acuh tak acuh.Gagal memfitnahnya, mereka ingin pergi begitu saja?Oh, tidak bisa.Lihat nanti? Kenapa harus menunggu nanti?Malam ini dia akan menangani beberapa orang itu."Eh, Ardika, apa maksudmu? Kami ingin pergi, membutuhkan persetujuan darimu?""Memangnya kamu pikir kamu siapa?!"Werdi dan yang lainnya berbalik, menatap Ardika dengan tatapan dingin, tampak diliputi amarah.Malam ini mereka benar-benar malu setengah mati.Ardika tidak memedulikan mereka. Dia melirik Mitha sekilas, lalu berkata, "B
Read more