Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Chapter 2211 - Chapter 2220

All Chapters of Menantu Pahlawan Negara: Chapter 2211 - Chapter 2220

2249 Chapters

Bab 2211 Raina Jokro

Awalnya Raina masih sedikit menantikan kemunculan Ardika.Menurutnya, orang yang tinggal di Gunung Halfi, pantas menjadi kenalannya.Namun, sekarang setelah mendapati Ardika hanyalah seorang satpam, minatnya itu langsung menghilang tanpa meninggalkan jejak.Dia bahkan malas untuk melirik Ardika."Futari, apa kamu yakin mau membawa kakak iparmu ini ke sana?""Perlu kamu ketahui, pertemuan malam ini adalah pertemuan para nona dan tuan muda, contohnya Tuan Muda Kalris dari Grup Goldis, Nona Rosa, putri wakil ketua Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan dan yang lainnya. Selain itu, juga ada Tuan Muda Werdi yang sangat menyukaimu itu.""Sepertinya kakak iparmu ini nggak cocok untuk ikut acara seperti itu, bukan?"Raina melontarkan kata-kata ini dengan nada bicara datar.Hubungan Keluarga Jokro dengan Futari sekeluarga cukup baik, tetua dari kedua keluarga sering berinteraksi dengan satu sama lain.Tidak lama lagi Futari sudah mulai masuk kuliah, itu juga sudah terbilang sebuah masyarak
Read more

Bab 2212 Penjaga Pintu

Namun, Raina malah tidak menunjukkan ekspresi apa pun. Dia bahkan malas untuk melirik Ardika. Dia hanya bertanya sekali lagi, "Futari, apa kamu yakin mau mengajak kakak iparmu yang kampungan ini?""Kamu harus memikirkannya dengan baik. Orang-orang yang menghadiri pertemuan malam ini adalah para nona dan tuan muda dengan relasi yang luas dan pengaruh yang kuat di ibu kota provinsi. Selama kamu bisa menjalin hubungan baik dengan orang-orang ini, pasti akan sangat membantu di kemudian hari.""Sedangkan kakak iparmu ini sama sekali bukan orang yang satu dunia dengan orang-orang itu. Kalau dia pergi ke Hainiken pun, hanya cocok untuk berinteraksi dengan para penjaga pintu itu!""Kalau dia ikut bersamamu, membuat keributan dan menjadi bahan tertawaan, bahkan kamu juga akan ikut menjadi bahan tertawaan.""Apa kamu benar-benar nggak khawatir?"Ardika hanya mengangkat alisnya, tidak mengucapkan sepatah kata pun.Kalau bukan karena Futari mengatakan hubungan wanita itu dengan keluarga Futari san
Read more

Bab 2213 Hainiken

Namun, Raina berpikir lagi. 'Setelah sampai di Hainiken dan melihat situasi di sana, si Ardika ini pasti nggak akan bisa mengucapkan kata-kata seperti ini lagi.'Hanya seorang kakak ipar penjaga pintu seperti Ardika, pasti tidak akan bisa memengaruhi Werdi dan Futari malam ini.Setelah berpikir demikian, Raina sudah tenang. Setelah Futari masuk ke dalam mobil, dia langsung menyalakan mesin mobil dan melajukan mobilnya.Futari duduk di kursi penumpang samping pengemudi. Sambil berbalik, menyandarkan dadanya pada kursi, dia bertanya dengan penasaran, "Kak Ardika, mengapa kamu berada di kompleks vila Gunung Halfi? Kamu tinggal di vila yang mana? Apa vila itu cukup besar? Bagaimana kalau kamu atur sebuah kamar untukku, agar aku bisa mengawasimu dengan baik?""Yah, kebetulan, ayah dan ibuku, serta pamanku dan yang lainnya terus mengomeliku sepanjang hari. Aku sudah nggak tahan lagi."Tentu saja Futari tahu kemampuan Ardika.Walaupun kakak iparnya itu tidak mungkin begitu sampai di ibu kota
Read more

Bab 2214 Harus Memperhatikan Sikap Makan

Namun, Raina sama sekali tidak menyadari Ardika hanya menanggapinya dengan santai. Dia malah merasa Ardika sudah rendah diri. Dalam sekejap, dia diliputi perasaan unggul sekaligus bangga."Ardika, tahukah kamu biaya konsumsi di Hainiken sangat tinggi. Di dalam sana, bahkan hanya segelas air saja, harganya bisa mencapai ratusan ribu.""Tapi, kamu nggak perlu khawatir, karena biaya konsumsi malam ini akan ditanggung oleh Nona Rosa.""Apa kamu tahu siapa Nona Rosa? Nona Rosa adalah putri Pak Wilgo, wakil ketua Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan. Malam ini adalah pesta ulang tahunnya. Aku adalah teman baiknya, jadi aku juga diundang!""Satu hal lagi, orang-orang yang hadir malam ini adalah para nona dan tuan muda, serta tokoh-tokoh penting dunia seni. Futari sudah masuk ke Fakultas Seni Universitas Denpapan. Kelak, orang-orang ini pasti bisa membantunya.""Jadi, Ardika, saat kamu sudah masuk ke dalam nanti, jaga sikapmu. Jangan bertindak sembarangan, juga jangan bicara sembarangan.
Read more

Bab 2215 Tuan Muda Werdi

"Plak ...."Begitu Futari selesai berbicara, pundaknya langsung ditepuk. Akibat pukulan itu, Futari berseru kaget. Dia menatap Ardika dengan sorot mata agak marah."Kak Ardika, kenapa kamu memukulku?!"Ardika berkata dengan kesal, "Kamu ini masih muda, tapi sudah licik saja, ya. Kamu memanfaatkanku lagi, 'kan?!""Baiklah. Maafkan aku, Kak Ardika. Bantu aku sekali ini saja, ya ...."Sambil menarik-narik lengan Ardika, Futari mulai menunjukkan sikap manjanya.Melihat tingkah adik iparnya itu, hati Ardika langsung meleleh. Dia buru-buru menarik lengannya dan berkata, "Oke, oke, oke, aku bantu kamu."Adik iparnya yang satu ini, masih semuda ini saja bisa memainkan trik "meluluhkan pria" seperti ini. Beberapa tahun lagi, bukankah dia akan menjadi "malapetaka" bagi para pria?Ardika berjalan berdampingan dengan Futari. Sambil memperhatikan Raina yang melangkah dengan sepatu hak tingginya seolah-olah tidak memedulikan siapa pun itu, dia bertanya dengan datar, "Tapi, Raina ini juga aneh, menga
Read more

Bab 2216 Adik Perempuan Nenekmu

Raina mengucapkan beberapa patah kata marah itu sambil tersenyum. Kemudian, dia menarik Futari ke sampingnya dan berkata, "Futari, kemarilah, kenalan dulu! Ini adalah Herdi Lotoka, pewaris Grup Loukun. Kamu panggil dia Kak Herdi!""Ini adalah Viera Pambudi, Nona Keluarga Pambudi, keluarga kelas satu ibu kota provinsi. Kamu panggil dia Kak Viera!"" ... "Raina sangat familier dengan orang-orang ini, memperkenalkan mereka satu per satu pada Futari.Setiap orang ini memiliki latar belakang yang tidak sederhana.Sejak kecil, Futari sudah mengikuti orang tuanya untuk menghadiri berbagai acara seperti ini, dia sudah terbiasa dengan suasana seperti ini sejak kecil. Jadi, dia tidak merasa malu atau canggung di acara seperti ini, melainkan menyapa semua orang dengan santai dan riang.Penampilannya yang polos, cantik dan manis ini langsung membuat orang-orang tersebut merasakan kesan baik terhadapnya."Ayo, kita mengobrol saja di sana. Futari baru pertama kalinya bergabung dengan kalangan kami,
Read more

Bab 2217 Berutang Memanggilku Kakek

"Adik perempuan nenekku?"Untuk sesaat, Kalris tidak sempat bereaksi. Dia berkata dengan dingin, "Eh, Ardika, apa maksudmu?!"Dia sendiri bahkan tidak tahu kapan neneknya punya seorang adik perempuan."Oh, ya itu artinya."Sambil tersenyum tipis, Ardika berkata, "Adik iparku yang membawaku masuk.""Hingga sekarang kamu masih berutang memanggilku Kakek. Karena kamu adalah cucuku, bukankah secara otomatis adik iparku adalah adik perempuan nenekmu?""Kapan aku berutang memanggilmu kakek?!"Emosi Kalris langsung meluap. Dia mengulurkan tangannya, hendak meraih leher Ardika. "Katakan dengan jelas. Kalau nggak, hari ini kamu sudah pasti akan mati!""Plak ...."Ardika langsung memukul tangan Kalris, lalu berkata dengan datar, "Tuan Muda Kalris, berani berbuat, nggak berani bertanggung jawab, ya. Kamu yang berlagak hebat di siaran langsung Jeslin. Begitu kalah, kamu langsung menghapus akunmu dan kabur begitu saja. Kamu juga nggak menepati janjimu untuk memanggil Kakek.""Jujur saja, itu benar-
Read more

Bab 2218 Reinkarnasi dari Hantu Kelaparan

"Kalris, jangan bilang hubungan kerabat antara kamu dan Wilgo juga hanya sekadar bualanmu.""Aku peringatkan kamu untuk terakhir kalinya, jangan ganggu aku.""Kalau kamu benar-benar berkemampuan, tunjukkan dengan memberikan hadiah senilai puluhan miliar.""Kalau kamu nggak berkemampuan, pergi sana saja! Jangan menggangguku makan!"Selesai berbicara, Ardika kembali fokus pada makanannya, dia tidak memedulikan Kalris lagi."Kamu ... kamu!"Saking kesalnya, sekujur tubuh Kalris gemetaran. Dia benar-benar ingin sekali mencabik-cabik Ardika hidup-hidup.Akan tetapi, dia juga hanya berani membayangkan hal itu saja.Orang-orang yang menghadiri acara malam ini menganggap diri sendiri sebagai kalangan kelas atas. Kalau dia benar-benar terlibat dalam pertengkaran sengit dengan Ardika si orang kampungan itu di sini, hanya akan menjadi bahan tertawaan orang lain.Biarpun dia ingin memberi Ardika pelajaran, dia juga tidak bisa melakukannya sendiri.Namun, Kalris juga bukan orang biasa, tentu saja d
Read more

Bab 2219 Bagaimana Kamu Tidak Sungkan Terhadapku

Ardika mengalihkan pandangannya, melirik wanita itu sekilas. Kemudian, dia kembali menundukkan kepalanya, lalu mengulurkan tangannya untuk mengambil sepotong melon. Dia berkata dengan santai, "Oh? Makan saja butuh undangan? Bahkan butuh ada orang yang membawa masuk?""Kamu nggak bertanya pada orang lain, tapi malah langsung menghampiriku.""Bu Mitha, 'kan?""Bisakah aku beranggapan kamu sengaja menekanku?"Kalau Mitha berbicara baik-baik dengannya, tentu saja Ardika juga akan menanggapinya dengan sungkan.Namun, begitu datang menghampirinya, wanita yang satu ini langsung bersikap arogan, tentu saja Ardika tidak akan membiarkannya begitu saja.Mitha mengamati Ardika dari ujung kepala hingga ke ujung kaki sejenak. Dia sama sekali tidak mendapati ada keunggulan apa pun dalam diri pemuda ini, bahkan auranya juga tidak sesuai dengan orang-orang di tempat ini.Intinya, bagi Mitha yang sudah terbiasa berinteraksi, melayani orang, serta membaca orang, Ardika sama sekali tidak cocok dengan ling
Read more

Bab 2220 Tahu Diri

Saat ini, Kalris juga berjalan menghampiri bersama beberapa orang rekannya.Dia melirik Ardika dengan sorot mata senang, lalu berkata pada orang-orang di sekelilingnya dengan volume suara keras, "Semuanya, maaf, ya. Aku kenal orang ini, dia adalah murid seorang tetuaku. Yah, dia baru datang dari kampung, nggak paham aturan kota.""Sebelumnya, dia juga mengunjungi rumah tetuaku itu untuk makan dan minum gratis. Hari ini, nggak tahu mengapa, dia malah datang ke sini untuk makan dan minum gratis lagi.""Walau dia nggak punya hubungan apa pun denganku, bagaimanapun juga aku mengenalnya. Dia nggak tahu aturan, aku nggak bisa nggak tahu aturan.""Sudah merusak suasana hati kalian, aku benar-benar minta maaf."Banyak orang yang mengenal Kalris, mereka tahu hubungannya dengan Rosa.Tentu saja orang-orang ini akan mempertimbangkannya."Tuan Muda Kalris, kamu benar-benar terlalu sungkan! Kamu hanya mengenalnya, bukan ayahnya, nggak perlu mewakilinya meminta maaf!""Ya, benar! Orang kampungan sep
Read more
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status