"Ah, aku pikir sudah punya seorang kakak ipar tokoh besar, ternyata aku sudah berpikir banyak."Dengan perasaan kecewa berat, Handoko berjalan pergi.Melihat ekspresi adiknya, Luna merasa kesal sekaligus terhibur.Namun, detik berikutnya, dia kembali mengkhawatirkan Ardika.Dia hanya berharap sebelum Ardika sampai di tempat perjudian itu, Tina sudah selesai menangani masalah dengan Alvaro.Di sisi lain, Ardika, Darius dan Susi sudah tiba di luar sebuah hotel."Alvaro meminta kami untuk ke sini dan menemui manajer hotel."Darius menunjuk ke arah hotel tersebut, lalu melirik Ardika dan berkata, "Hei, menantu pecundang Keluarga Basagita, apa kamu benar-benar bisa menyelamatkan putraku?""Kalau sampai kata-kata kasar keluar dari mulutmu lagi, ajal pasti akan menjemput putramu di sini!" kata Ardika sambil melirik pria paruh baya itu dengan sorot mata dingin.Dalam sekejap, Darius dan istrinya langsung marah besar.Bagi mereka, Luna sekeluarga tidak lebih hanya alat pengambilan uang. Mereka
Read more