Semua Bab DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL: Bab 91 - Bab 100

118 Bab

Bab 91

“Ayo,” ajak Julian saat dia selesai merapikan diri.“Eh, kita belum makan,” balas Jemima.“Aku kan sudah nyuruh kamu makan duluan, lalu apa yang kamu lakukan dari tadi?” tanya Julian, wajahnya tampak marah.Melihat wajah dingin itu, Jemima jadi kesal, nafsu makannya hilang seketika. Dia meraih tas yang akan dibawanya pergi ke Redapple.“Tidak usah mengantarku, aku pergi sendiri,” kata Jemima sambil membuka pintu dan keluar lebih dulu dalam keadaan kesal.Julian bingung sekaligus kecewa, lagi-lagi perpisahannya dengan Jemima diakhiri dengan situasi yang membingungkan. Saat Julian terduduk diam, tiba-tiba Jemima kembali datang.“Apa sih salahku?” tanyanya sambil melempar tas yang dibawanya ke atas sofa.“Apa maksudmu, Jemima?”“Justru seharusnya aku yang bertanya, kenapa kamu marah padaku?” cecar Jemima.Julian terdiam, dia juga bingung bagaimana menjelaskan tentang perasaannya hingga dia bersikap demikian.“Kenapa diam? Apa yang salah dengan pertanyaanku?” tanya Jemima lagi.“Apa kamu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 92

Jemima dibuat tak berdaya, kali ini Julian melakukannya dengan posisi berbeda dan dia merasakan kepuasan yang tiada tara.“Ayo Jemima jangan takut, bebaskan pikiranmu, jangan meragukan kemampuanku.”“Ah, Julian, aku__”“Menjeritlah, panggil namaku, Jemima.”“Julian, Julian__”Jemima terus mendesah saat Julian menghentakan tubuhnya, hingga tubuh Jemima terjatuh dan kini mereka berada di atas lantai dengan penuh cipratan keringat.“Julian, aku, aku__”Melihat reaksi tubuh Jemima dengan puting yang menegang serta klitorisnya yang terasa menonjol membentur ujung juniornya, Julian segera mempercepat ritme gerakannya, saat tubuh Jemima melengking, saat itu juga Julian mencabut juniornya dan segera menyedot area pribadi Jemima hingga tubuh Jemima melengking hebat dengan napas yang terengah-engah dia merasakan puncak kepuasan yang tiada tara meskipun itu semua belum usai saat Julian membalikkan tubuhnya dan menyodoknya dari belakang, dia kembali mendesah-desah sambil memanggil nama Julian.“R
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 93

Kedua orang yang disapa sekaligus orang yang tadinya akan diserang oleh Victor karena telah menyerobot masuk serta menyinggungnya dengan menabrak pundaknya secara sengaja itu menoleh ke arahnya. Si perempuan langsung tersenyum senang, sementara si pria tampak terganggu sambil tersenyum sinis. Dan Julian ada dalam posisi yang merasa sial, seharusnya Victor tak menyapa kedua orang itu, Julian memilih menyelinap dan lebih dulu masuk.“Victor? Senang bertemu denganmu__”“Ow maaf, aku tak merasakan hal yang sama denganmu. Sarah Anthony,” potong Victor sambil menjauh dan menolak pelukan dari Sarah.“Piuh! Sombong kau Victor,” balas Sarah Sinis. Meskipun sebenarnya wanita itu malu karena sikapnya yang ramah dibalas perlakuan tak mengenakkan dari Victor.“Lalu kenapa kau memanggil kami?” tanya Hector menyahuti.Victor membalas Sarah dengan kedikkan pundak, lalu menatap sinis ke arah Hector; “Ow, tadinya aku akan memberitahu kalian kalau kalian tidak bisa seenaknya menerobos dan menabrak punda
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 94

Sarah merangkul tangan Hektor dan bersikap manja seakan meminta sesuatu, dia tampak memelas dan Hektor pun merasa telah diinjak harga dirinya, di kota tersebut apa yang menjadi keinginannya biasanya selalu didapatkannya. Hanya saja hari ini dia merasa sial karena bertemu dengan Victor, pria yang selalu menjadi saingannya. “Hey pelayan! Siapa yang berani mendahuluiku masuk ke dalam butik ini?” tanya Hektor sambil mencegah pelayan tadi menutup pintu. “Maaf Tuan, saya tidak bisa membocorkan rahasianya__” “Halah, jangan banyak alasan. Bilang saja kalau dia, Victor Flaming.” “Bukan, Tuan,” balas pelayan tersebut. Sarah dan Hektor saling bertukar pandang, “lalu kenapa kunyuk itu masuk ke dalam?” tanya Hektor, kunyuk yang dia maksud tentu saja adalah Victor. “Soalnya yang membooking adalah temannya tuan Victor,” jawab pelayan tersebut. “Siapa dia, awas kau!” seru Hektor sambil mendorong pelayan barusan dan menerobos masuk, baik pelayan tersebut maupun para penjaga pintu butik tersebut
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 95

Terlihat mulai banyak penonton yang menggemari akun Hektor dan mereka senang terutama para wanita saat pria itu melakukan live streaming. Mereka mulai mengomentari siapa yang berada di dalam butik bersama pasangan terpopuler saat ini.(Wah, kalian sangat penasaran. Baiklah aku akan memperlihatkannya,) kata Hektor sambil bersiap-siap menekan layar kamera.(Tara… dia adalah Victor Flaming.) Kata Hektor sambil memperihatkan penampakan Victor yang tengah duduk santai ke kamera.Para penggemar Hektor tampak senang dan mengomentari ketampanan Viktor, mereka juga tak segan menggoda pria itu lewat komentar-komentarnya yang genit hingga tak senonoh.(Wah, ternyata banyak penggemarku yang menyukaimu, ayo dong lambaikan tanganmu dan sapa mereka.) Pinta Hektor sambil ngezoom wajah Victor.Mendengar itu Victor hanya menyunggingkan senyumnya tanpa mau banyak bertingkah.(Ada apa? Apa Victor Flaiming sekalem ini jika berhadapan dengan para wanita?) Ejek Hektor.(Wah, ada yang komen kalau dia mau men
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 96

“Mereka semua akhirnya pergi,” ucap Victor.“Ya, bagus. Tinggalkan orang kaya baru ini sejauh mungkin,” tambahnya.“TIDAK! JANGAN!” terdengar teriakan Hektor saat Victor menyuruh para penggemarnya meninggalkannya.Victor membalas dengan tawa mengejek sambil melemparkan ponsel Hektor ke arahnya hingga mengenai dada pria itu. Hektor segera melihat kamera ponselnya, follower yang sudah dikumpulkannya selama bertahun-tahun, kini benar-benar hanya tinggal beberapa orang saja, dan itu tentu saja cuma tersisa Sarah dan beberapa saudaranya.“Cih! Memalukan, dasar orang kaya baru.” Ejek Victor lagi.“Apa yang kau lakukan, Victor?!” teriak Hektor sambil memperlihatkan followernya.“Ah, orang yang masih mengikutimu pasti orang bodoh, atau… dia tidak tahu ultimatum dariku karena tidak tertarik melihat live streamingmu,” ejek Victor.Hektor yang tak terima, kali ini emosinya benar-benar meledak. Dia menghampiri Victor dan saat Victor lengah, dia segera melayangkan tinju pada wajahnya, para pelayan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 97

Sarah berjalan mendekat ke arah Dante, air matanya terlihat berlinang dan pastinya drama pun akan segera dimulai.“Aku menyesali perbuatanku, maafkan aku Dante,” kata Sarah dengan wajah memelas. Berharap pria itu akan kembali padanya, dan dia seyakin itu kalau Dante masih mencintainya.Melihat sikap Sarah yang berubah, Dante yang sudah tahu sifatnya itu segera berbicara pada Victor.“Hmp, Vic ayo kita kembali, kamu bayar semua kerusakan butik dan baju-bajuku.” Kata Dante.“Oke,” jawab Victor padahal tadinya dia merasa keberatan. Tapi setelah dia melihat gelagat Sarah, dia tahu maksud Dante.“Tunggu, bagaimana denganku? Apa kau memaafkanku, sayang?” tanya Sarah. Dan perkataannya barusan benar-benar membuat semua yang mendengarnya merasa muak, ada dari beberapa pelayan yang terlihat seperti akan mau muntah saja.“Ah iya, aku sampai melupakanmu Sayang,” balas Dante dan itu terdengar mengejek.“Tapi kamu kan sudah bertunangan dengan pria itu, aku tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikhl
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 98

Beberapa hari berlalu dan berita tentang Victor yang mengajak Dante ke sebuah butik hingga berakhir dengan perselisihan bersama Hektor pun masih belum reda, berita itu menyebar ke setiap kota, dan yang membuat berita itu tak kunjung surut karena adanya Dante Vascos di video tersebut. Mereka sangat penasaran dengan sosok yang populer namanya tapi tidak diketahui wajah aslinya.Hari ini adalah hari dimana Jemima kembali ke Spring Brooks, Dante bahagia karena istrinya itu akhirnya bisa bersamanya lagi. Pagi-pagi sekali Dante sudah berada di stasiun dan menunggu Jemima turun dari kereta. Setelah beberapa jam berlalu terlihat wanita yang ditunggunya itu keluar dari kereta dan berjalan sesukanya tanpa menoleh ke arah Dante.‘Tunggu, apa matanya sudah buta?’ tanya Dante dalam hati.‘Hah, mau kemana dia? Bukannya aku sudah bilang kalau aku akan menjemputnya?’ tanyanya lagi masih dalam hatinya, lalu segera menyusul Jemima.“Jemima!” serunya beberapa meter di belakang Jemima, dan wanita itu mas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 99

Jemima segera mendorong tubuh Julian, dan Julian segera keluar dari dalam tempat duduk Jemima. Dia berjalan pindah dan memasuki mobil, keduanya tersenyum canggung karena sudah melakukan hal diluar dugaan.“Ayo berangkat,” ajak Julian memecah kecanggungan. Mobil berjalan dengan elegan, sesekali Jemima mencuri pandang ke arah Julian yang menyetir mobil tersebut, dalam hatinya dia begitu memuji pria di sampingnya.“Aku tak tahu kalau kamu bisa menyetir,” kata Jemima.“Hm, well. Banyak sekali hal yang kamu tidak tahu tentangku, karena aku Dante Julian Vascos.”“Haha, ya, ya, ya. Kamu memang Dante Julian Vascos, yang biasa aku panggil Julian,” balas Jemima sedikit meledek. Sepertinya wanita ini masih tidak merasa bahwa yang dikatakan Julian itu fakta tentang dirinya.“Ya, memangnya kenapa?”“Tidak apa-apa, ngomong-ngomong soal Dante dan Vascos, apa kamu melihat beritanya?” balas Jemima balik bertanya. Julian tampak melonggarkan kancing kemejanya, dia pikir Jemima akan percaya jika dia mema
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 100

Melihat Julian yang diam saja, Jemima menatapnya penuh khawatir. “Ada apa denganmu?” tanyanya, “apa kamu baik-baik saja?” tanyanya lagi.Julian menepis tangan Jemima yang akan mengusap keringat di dahinya, baginya itu adalah keringat gugup, bukan keringat demam. Dan dia tidak butuh perhatian sama sekali.“Oh iya, sebentar lagi kita sampai di hotel, apa kamu tidak mau makan diluar dulu? Berdua denganku?” tanya Jemima menawarkan sesuatu agar Julian tidak murung. Sayangnya Julian menggelengkan kepalanya, dia menolak dengan tegas.‘Ada apa dengannya? Kenapa dia mendadak badmood?’ Batin Jemima sambil sesekali mencuri pandang ke arah Julian yang lebih fokus menyetir dibanding mengobrol dengannya.“Hmm, gimana kalau malam nanti kita makan malam bersama? Anggap aja kencan pertama kita?” tanya Jemima berusaha membujuk. Lagi-lagi Julian menggeleng, Jemima jadi kesal sendiri karena dia bingung dengan kesalahan yang dibuatnya hingga membuat pria itu berubah drastis.“Baiklah, sudah sampai. Turun,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status