Semua Bab DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL: Bab 101 - Bab 110

118 Bab

Bab 101

Beberapa lama sudah berlalu, Dante juga sudah bergerak dari duduknya, Victor dan Egan terlihat sudah selesai berbicara. Saat Egan memilih keluar, Victor memilih duduk di samping Dante. “Are you okay?” tanya Victor, dan Dante menggeleng. “Katakan, ada masalah apa?” tanya Victor lagi. Dante menghela napas kesal, “Sepertinya ada wanita tua aneh yang meracuni pikiran Jemima.” “Oh ya?!” seru Victor tampak penasaran sambil mendekat ke arah Dante, dan memperbaiki posisi duduknya. “Wanita tua? siapa? neneknya?” tanya Victor, Dante menggeleng dengan dahi mengkerut tampak berpikir. “Hah? bukan? lalu siapa?” desak Victor lagi. Dante menghela napas putus asa, rasanya dia ingin kembali ke kota Redapple, kota dimana rumahnya berada sekaligus kota tempat Jemima bekerja. “Ayolah kawan jangan diam saja, mau sampai kapan kau mendengarkan pendapat orang lain, dan mau sampai kapan kau menerima hinaan dari orang-orang yang tak mengenalimu?” desah Victor, kini dia yang terlihat frustasi. “Hmmm, ga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 102

Egan menoleh ke arah Dante yang masih penasarannya dengan pertanyaannya. “Karena mungkin saja mantan Anda juga datang ke acara tersebut,” balas Egan. “Mantan? Siapa?” Egan mengedikkan pundaknya acuh tak acuh. “Saatnya bersiap, Tuan.” Dante melihat jam di tangannya, memang sekitar tiga puluh menit lagi adalah waktunya makan malam, dia mengangguk pada Egan yang tampak segera mempersiapkan segala sesuatunya. Dante mulai membersihkan diri, berdandan rapi dan bersiap pergi. “Sepertinya kita akan terlambat,” ujar Egan. “Biarkan saja, bukan tamu penting, apa yang kau cemaskan?” tanya Dante. “Bukankah disana juga sudah ada Victor? sepertinya aku tak datang pun tidak jadi masalah,” sambungnya. “Oh iya, perasaan kamu ada terus siang malam di hotel ini, memangnya kamu gak mau pulang?” tanya Dante setelah sadar jika Egan selama ini selalu berada disisinya. “Tidak, Tuan. Tempatku di sisi Anda,” jawab Egan. Dahi Dante mengkerut, “tunggu! maksudnya? perasaan aku tak memintamu berada disis
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 103

“Ah, baiklah sepertinya kita makan malam dulu,” timpal Samuel tampak canggung. Terlihat Victor melambaikan tangan pada seseorang, dan mereka seakan mengerti apa maksudnya, satu persatu pelayan datang sambil membawa menu makanan untuk mengisi meja panjang yang kini berada di depan Dante juga anggota keluarga Anderson. “Ekhem, tuan Vascos,” kata Samuel masih tampak gugup tapi sepertinya pria itu tak bisa dan tak tahan dengan sikap berbasa basi. “Iya, silahkan jika Anda ingin berbicara,” balas Dante. “Ekhem, sebelumnya saya ingin meminta maaf atas kelancangan sikap putra kedua saya,” jelas Samuel sambil melirik sejenak ke arah Hector. “Sebagai orangtua… saya merasa malu karena__” “Halo, aku tak menyangka bisa bertemu kalian disini,” seseorang memotong perkataan Samuel hingga semua yang hadir menoleh ke arah suara tersebut. ‘Ah, sial. Mau apa dia datang kesini,” batin Dante tampak kesal. Samuel yang perkataannya dipotong pun tampak marah setelah melihat siapa pemilik suara tersebu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 104

Wajah Samuel beserta Mira tampak murka meskipun pasangan itu berusaha menjaga harga diri yang sudah dirobohkan oleh sikap Sarah yang ceroboh, namun ada Dante juga Victor disana, kedua tamu itu lebih berharga daripada sikap murahan Sarah yang seharusnya perlu ditindak lanjuti secepatnya. Semua terdiam, semua gugup kecuali Dante dan Victor. “Baiklah, sepertinya apa yang dikatakan tuan Victor benar,” ujar Samuel. “Mungkin kita bertemu saat tuan Vascos ada waktu saja,” sambungnya dengan nada suara dan wajah yang kecewa. Dante tampak mengangkat tangannya, “tidak masalah. Biarkan calon menantu Anda berada disini, Anda bisa melanjutkan perkataan Anda tadi,” katanya. “Saya takut Anda merasa tidak nyaman,” balas Samuel. “Tentu saja tidak, mari kita bersulang,” ajak Dante sambil mengangkat gelas wine di depannya, bersamaan itu beberapa pelayan wanita tampak berjalan mendekat ke arah meja tersebut dan berdiri di belakang para tamu sambil memegang botol wine yang tampaknya sangat berharga.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 105

Sepertinya Hera tak mau mengalah, dia ingin terlihat baik dimata Dante juga Victor, berharap kedua pria itu terutama Dante dapat menyukai keberaniannya dalam melawan Sarah. “Ayolah kakak iparku tersayang, bisakah kamu tak mempersulit keadaan kami yang sedang ada acara ini?” tanya Hera tampak kesal dengan kedua tangan terkepal kuat-kuat. Sarah menjentikkan telunjuknya ke arah Hera, “Tidak Hera, aku menolak keras baju bekasmu itu.” Hera semakin kesal, dia menatap ke arah Jemima sambil mendengus kasar, “BODOH! GARA-GARA PELAYAN SEPERTIMU, SEMUANYA JADI BERANTAKAN!” Jemima tampak terdiam, kini ada satu lagi wanita yang memakinya, dan dia tidak bisa berbuat apa-apa selain menangis. “Begini saja, aku akan membalaskan kemarahanmu pada pelayan hina itu__” “Oh ya?” potong Sarah tampak senang sambil menoleh ke arah Dante, seakan menyiratkan sesuatu. “Apa yang akan kamu lakukan?” lanjutnya bertanya. “Aku akan lakukan hal serupa, tapi aku harap kak Sarah mau duduk diam dulu, setelah semua
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 106

Dante maju mendekat ke arah Sarah, lalu membisikkan sesuatu hingga membuat semua yang hadir penasaran dengan apa yang dikatakan pria itu. “Meskipun kamu mempertontonkan tubuhmu pada duni, aku tak akan sudi kembali padamu, hatiku sudah mati.” Sarah menggigit bibirnya, rasanya hatinya ditusuk-tusuk jarum kecil, tak menyangka jika pria yang pernah tergila-gila padanya itu sudah tak memiliki perasaan lagi padanya. “Bagaimana nona Sarah? masih ingin pergi denganku?” tanya Dante. Sarah tak segera menjawab, dia terpaku membeku tanpa suara dengan kedua matanya berkaca-kaca. “Bagaimana? kenapa diam saja? masih mau lanjut?” desak Dante, tak seperti yang terdengar, pria itu tampak sangat dominan hingga berani melawan Sarah yang notabene adalah seorang wanita. Akhirnya Sarah menggeleng, dia mungkin menyerah saat ini, tapi dia masih memiliki rencana lainnya untuk bisa mendapatkan hati Dante kembali. “Tuan Vascos, tapi pelayan ini__” Dante segera menoleh ke arah Hera yang segera terdiam, “a
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 107

Tepatnya di lobby hotel, Hector meninggalkan Sarah sendirian, disaat wanita itu terpuruk, tiba-tiba saja ada seseorang yang memakaikan jas ke tubuh wanita itu. ‘Dante, aku yakin ini kamu,” batin Sarah dengan wajah tersenyum girang yang dengan segera dia perbaiki menjadi wajah sedih dan merajuk. Sayangnya saat dia menoleh, pemilik jas tersebut bukanlah pria yang diharapkannya. “Ah, Frank. Aku pikir kamu sudah pulang,” kata Sarah saat tahu pria yang memakaikan jas untuk menutupi bahunya yang terbuka juga gaunnya yang basah itu adalah calon kakak iparnya. “Hm, kamu berantakan sekali Sarah.” Sarah mengangguk sambil tersenyum ketir, “kamu gak jadi pulang?” tanya Sarah lagi. “Ah… bagaimana aku bisa pulang, meninggalkanmu juga adikku yang basah kuyup. Aku menunggu siapa yang datang duluan dan harus aku tolong,” jelas Frank. Sarah tersenyum dengan berusaha bersikap anggun untuk menutupi kekesalan juga rasa malunya di depan Frank, dia haus pujian dan ingin terlihat tegar di depan pria ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 108

Frank melipat baju lengan panjangnya, otot kekar pria itu terlihat jantan dan seksi, membuat jantung Sarah semakin berdebar kencang. Ditambah lagi beberapa kancing di dada Frank terbuka, menampilkan sedikit dadanya yang bidang. “Sini aku gosok punggung kamu,” tawar Frank sambil duduk di belakang punggung Sarah. Frank mulai menggosok punggung Sarah, tak hanya itu, pria itu juga memijak pundak hingga kepala Sarah dengan amat telaten. Sesekali terdengar suara desahan dari bibir Sarah, wanita itu merasa tubuhnya tenang. “Aku tak percaya kamu bisa membuatku setenang ini,” puji Sarah. “Hem, aku bahkan bisa membuatmu lebih tenang,” balas Frank. “Oh ya? Bagaimana caranya?” tanya Sarah sambil berdecak kagum. “Kamu yakin mau aku tunjukkan caranya?” desak Frank. “Tentu saja, tunjukkanlah,” balas Sarah. “Baiklah,” jawab Frank dengan suara lirih. Perlahan tangan Frank memijat pundak, leher, lalu tangannya menelusuri bagian dada, membuat Sarah membeku sambil menutup kedua matanya. Tubuh
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 109

Julian dan Jemima, keduanya tak bisa menahan hasrat panas yang membara. Mereka bergumul penuh gairah, seakan dunia hanya milik mereka berdua. Kamar yang kedap suara menambah suasana romantis, jari-jari mereka saling bertaut, dan bibir mereka bertemu dalam sebuah ciuman yang penuh gairah. Desahan dan erangan memenuhi ruangan, malam ini terasa istimewa, hanya untuk mereka berdua.Julian perlahan turun dari tubuh Jemima, yang polos dan indah. Jemima menarik selimut untuk menutupi tubuhnya, matanya malu-malu. Julian tersenyum senang melihatnya.Jemima terengah-engah, matanya berkaca-kaca, tatapannya penuh kasih sayang. "Kau membuatku merasa seperti bunga yang baru mekar, lembut dan penuh gairah," bisiknya, suaranya serak karena hasrat yang baru saja mereka nikmati. "Aku belum pernah merasakan sensasi seperti ini sebelumnya," lanjutnya, matanya berbinar-binar.Julian menatap Jemima, pipinya memerah. Dia menarik selimut untuk menutupi wajahnya. Julian menarik selimut itu dengan iseng, dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-15
Baca selengkapnya

Bab 110

Jemima terdiam, matanya masih berkaca-kaca. Lagipula apa kata Julian memanglah benar, dalam kesusahan mereka, sempat-sempatnya dia memikirkan seorang anak?Jemima mengusap air matanya, "Aku bahagia, Julian."Keduanya terdiam sejenak, menikmati kehangatan tubuh dan jiwa mereka yang saling bersatu. Malam itu, di tengah keheningan kamar yang kedap suara, cinta mereka bersemi dengan indah, tetapi di balik keindahan itu, tersembunyi sebuah rahasia yang mungkin akan mengubah hidup mereka selamanya. ***Keesokan harinya Julian mendapati Jemima sudah tidak ada di sampingnya, dia melihat sekeliling kamar itu, sayup-sayup terdengar percikan air di kamar mandi. Aroma sabun dan tubuh Jemima tercium samar, mengundang hasratnya.Julian segera bangun, dan berjalan menuju kamar mandi. Saat pintu dibuka, terlihat Jemima sedang mandi di dalam sana, dari luar kaca terlihat samar-samar tubuh polos yang sedang berdiri sambil bermain dengan shower air di atasnya. Rambutnya yang basah menempel di pipi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-15
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status