"Alana, makanlah!" Damian memberikan steak daging ke dalam piring Alana."Terima kasih, Om."Setelah Damian berbicara banyak hal tentang Leo, Alana lebih banyak diam dan melamun. Bahkan wajahnya tampak murung an sedih. Pikirannya seperti benang kusut yang sangat sulit untuk bisa diurai. Bahkan, ujungnya pun, Alana belum dapat menemukannya. Apalagi untu menguarainya, rasanya sangat mustahil."Jangan terlalu dibawa pusing! Ikuti saja kata hatimu dan alurnya, maka kamu akan menemukan jawaban!" ucap Damian kembali menghibur Alana, sembari mengunyah makanan di dalam mulut."Iya, Om," jawab Alana lemah.Alana merasa napsu makannya kembali hilang setelah mendengar semua cerita Damian. Makanan yang seharusnya memiliki cita rasa lezat dan merupakan makanan kesukaannya, kini terasa hambar, bahkan terasa pahit di dalam mulutnya. Mungkin karena kehidupannya saat ini lebih pahit, makanya rasa makanan yang ditelannya pun terasa pahit.Karena merasa khawatir dengan kondisi
Terakhir Diperbarui : 2024-02-12 Baca selengkapnya