Beranda / Romansa / Hasrat Cinta Om Leo / Bab 121 - Bab 130

Semua Bab Hasrat Cinta Om Leo: Bab 121 - Bab 130

164 Bab

Bab 121. Akhirnya Meminta Batuan

"Nyonya, ada apa Anda ke sini?"Santi yang merupakan seorang karyawati bagian keuangan terkejut melihat kehadiran Alana yang tiba-tiba. Bahkan Alana telah berdiri di depan mejanya dengan gestur tubuh tenang, tetapi mata menjelajah luas."Ini perusahaanku, apakah ada larangan aku datang ke sini?" ucap Alana terdengar tenang, tetapi tegas."Maaf, Nyonya. Maksud saya bukan begitu." Santi tampak gugup. "Maksud saya, kalau Anda butuh apa-apa yang berhubungan dengan laporan keuangan perusahaan, seharusnya Anda bisa memanggil saya lewat telepon saja, maka saya yang akan datang ke ruangan Anda. Anda tidak harus datang ke sini," sambungnya menjelaskan maksud ucapannya tadi.Alana tersenyum tipis terkulum. Kaki jenjangnya pun segera melangkah pelan ke sisi meja lainnya. Sembari melangkah, sembari tangannya menyentuh beberapa lembar kertas yang tertumpuk di atas meja. Matanya juga menjelajah dengan jeli. Lalu, Alana kembali menghadap dan melihat Santi dengan sorot mata penuh."Aku butuh laporan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-22
Baca selengkapnya

Bab 122. Hampir Saja Ketahuan

"Mika, apa yang sedang kamu lakukan di sini?" tanya Carlos dengan suara menggelegar dari belakang tubuh Mika. Mendadak, Mika merasa terkejut dan langsung menegakkan punggung serta memutar badannya untuk melihat siapa yang berbicara."Tuan Carlos?" sapanya dengan gugup. Meski demikian, Mika tetap mencoba untuk menunjukkan sikap tenangnya meskipun kehadirannya diketahui oleh Carlos."Apa yang sebenarnya kamu lakukan di sini?" tanya Carlos sekali lagi dengan tatapan tajam nan lekat yang penuh dengan kecurigaan. Pandangan matanya seperti belati tajam menusuk langsung ke dalam hati Mika, memberikan peringatan keras bahwa ia tidak boleh berada di tempat ini. Namun, walaupun merasa tertekan dan takut, Mika tetap tegar dan tidak menunjukkan raut muka yang takut atau khawatir. Ia tidak gentar saat menghadapi musuh utama Leo dan Alana ini, bahkan ketika Carlos terus mempertanyakan alasan kehadirannya di sana.Sebaliknya, Mika memberikan senyum tipis terkulum sebagai respons terhadap wajah san
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-23
Baca selengkapnya

Bab 123. Aku Sudah Lelah

"Apa masih belum percaya penuh pada tuan Leo?" selidik Mika."Bukan. Bukan begitu maksudku. Aku-"Mika menjelaskan, "Meskipun saya tidak terlalu mengenal kehidupan pribadi tuan Leo, tapi saya tahu betapa besar perjuangannya dalam mempertahankan perusahaan ini. Namun, untuk menunjukkan rasa cinta dan kasih sayangnya kepada Anda, seharusnya Anda tidak perlu khawatir! Yang saya dengar, tuan Leo telah mengorbankan masa mudanya hanya untuk Anda."Memang benar, bahwa Mika tidak sepenuhnya paham tentang kehidupan pribadi Leo, terutama masa lalunya yang misterius. Meskipun dia adalah orang kepercayaan Leo di perusahaan, ia tidak terlalu mengenal sosok Leo di masa lalu. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa Leo selalu bekerja di balik layar dan hanya beberapa orang saja yang mengetahui identitas aslinya. Semua itu dilakukan demi melindungi perusahaan dari ancaman luar yang bisa membahayakan kelangsungan bisnis.Namun demikian, Mika meyakinkan bahwa apa pun yang terjadi, Leo akan selalu berusaha
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-24
Baca selengkapnya

Bab 124. Tamparan Keras Seorang Istri

"Tuan?""Duduklah!" Leo meminta Marco kembali duduk kala pria itu bangkit hendak pergi."Om, kenapa ke sini?" Alana pun bingung dan kaget dengan kedatangan Leo di siang bolong."Apa kamu tidak suka aku datang ke sini?" Leo memberi wajah tidak sedap dipandang untuk menanggapi Alana.Alana tidak memperdulikan bagaimana Leo mempertanyakan tentang respon penyambutannya. Tanpa ragu, dia langsung bangkit dari tempat duduknya dan menuju pintu. Dengan hati-hati, Alana membuka sedikit pintu tersebut dan menjorokkan kepalanya keluar untuk memeriksa apakah ada orang yang mencurigakan yang mungkin melihat kedatangan Leo. Dia sangat berhati-hati karena tidak ingin ada orang yang tahu bahwa Leo ada di sana. Karena itu, Alana memastikan bahwa sekeliling aman."Tidak perlu dikunci!" larang Leo saat Alana membuat gerakan ingin mengunci pintu."Kenapa?" Alana bingung."Kalau kamu kunci, maka akan menimbulkan kecurigaan. Sebaiknya biarkan saja seperti itu! Bila perlu, buka saja sedikit!" Alana semakin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-25
Baca selengkapnya

Bab 125. Hasil Tes Berbeda

"Leo, ada apa dengan wajahmu?"Damian terkejut ketika Leo masuk ke dalam mobil, dilihatnya sisi wajah Leo memerah dan sepertinya ada cap jari di sana."Tidak apa-apa," jawab Leo tanpa menunjukkan wajah sedihnya.Untuk membuktikan pertanyaan Damian, Leo memutar kaca spion dalam mobil dan melihat wajahnya sendiri dalam pantulan cermin. Ya, jari-jari Alana tergambar dan membekas pada wajahnya. Meski sedikit terasa panas kala Alana mendaratkan tamparan pada wajahnya, namun Leo tidak menyesali dan tidak pernah menyalahkan Alana dalam hal ini. Bibirnya malah menyunggingkan senyum, membuat Damian semakin bingung."Ada apa?" tanya Damian lagi semakin penasaran."Ayo pergi! Jangan sampai mereka menyusahkan Alana karena melihat kita di sini," ucap Leo, sementara mengabaikan pertanyaan dan rasa penasaran Damian.Setelah meninggalkan perusahaan Alana dan selama dalam perjalanan, Leo baru menceritakan segalanya pada Damian. Damian yang tadinya khawatir dan cemas, akhirnya mendukung apa yang telah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-26
Baca selengkapnya

Bab 126. Pria Asing

"Siapa kamu?"Damian terkejut, tiba-tiba orang asing masuk ke dalam mobilnya, di saat dia sedang menunggu Leo."Jalan saja!" perintah pria asing itu pada Damian dengan suara tegas, sedikit bergetar bas.Damian menghela napas panjang merasa marah. Tatapannya pun tajam menghunus, sedangkan bibirnya siap meluncurkan kata-kata kemarahannya."Silakan keluar dan pergi!" Damian sedang berjuang untuk menahan kemarahannya saat ia meminta pria asing itu untuk keluar dari mobilnya dan pergi. Dia dengan tegas mengusirnya dan bahkan membukakan pintu untuknya, namun sayangnya, si pria tetap menolak. Ia terus duduk dengan santai dan tidak peduli dengan kemarahan yang dirasakan oleh Damian. Situasi ini semakin membuat Damian merasa kesal dan frustasi karena ia tak dapat mengambil tindakan apa pun terhadap orang yang tetap berada di dalam mobilnya. Meskipun begitu, Damian mencoba untuk tetap tenang dan mengendalikan emosinya agar situasi ini tidak semakin rumit."Jangan paksa aku melakukan sesuatu h
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-26
Baca selengkapnya

Bab 127. Believe in Yourself!

"Jelas aku ingin dia datang," jawab Alana dengan suara lirih bercampur sedih.Alana menundukkan kepala menahan sesak dalam dada. Di dalam keramaian dan hiruk pikuk pesta, hatinya merasa kesepian. Ternyata kehadiran Leo sangat berarti baginya. "Kau merindukannya?" Damian meraih tangan Alana, bertanya tentang rasa rindu yang Alana rasakan, tetapi ekor matanya melihat ke arah Smith dengan lirikan dan senyum tipis.Alana mengangkat wajah menatap Damian dengan mata nanar."Aku takut," aku Alana.Ketakutan itu bukan hanya keluar dari bibirnya saja, tetapi Damian dapat melihat dari pancaran mata dan ekspresi wajahnya."Miss, what are you afraid of?"Smith yang sejak tadi diam, tetapi memperhatikan setiap ekspresi dan gerakan Alana, akhirnya buka suara dan menyapanya tentang ketakutan yang Alana rasakan.Alana memperhatikan Smith dengan seksama, membuat Smith sedikit merasa gugup. Dia khawatir Alana mengenali penyamarannya."Mr. Alana is the Leo's wife. You've heard it, is not it?"Cepat-ce
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-26
Baca selengkapnya

Bab 128. Merasa Telah Menang

"Sumpah! Rasanya aku ingin merobek mulut si tua bangka itu," lirih Leo pada Damian."Aku pun begitu. Rasanya, aku ingin mencabik-cabik bibirnya dan menjadikan lidahnya sebagai makanan hewan ternak," sahut Damian. Dia pun tidak kalah marah dan geram mendengar Carlos menyebar gosip tentang identitas Leo di depan banyak orang. Namun, semua ini sudah mereka duga sebelumnya."Om, apa yang kamu katakan?""Alana, semua yang aku katakan ini benar. Kamu dan Leo benar-benar memiliki hubungan darah," ucap Carlos menoleh dan melihat Alana.Ketika Carlos mengungkapkan hasil tes menunjukkan bahwa Leo dan Alana memiliki hubungan darah yang hampir sempurna, kejutan dan rasa kaget melanda semua orang di ruangan tersebut. Namun, yang paling terkejut dan shock adalah Alana sendiri. Bahkan tubuhnya hampir jatuh ketika Carlos menunjukkan bukti hasil tes tersebut. Alana tidak percaya bahwa dia memiliki hubungan darah dengan Leo, dan dengan tegas menyangkal hasil tes itu."Tidak mungkin!" Alana menolak unt
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-27
Baca selengkapnya

Bab 129. Urus Surat Cerai

"Bawa pergi dan kurung dia!" "Baik, Tuan!"Setelah berhasil melumpuhkan dan menghilangkan kesadaran Arga dengan cara memukulnya, Leo meminta Marco membawanya pergi ke tempat yang telah mereka siapkan untuk mengurung anak tiri Carlos yang telah berani menyentuh Alana, istrinya.Arga yang terlalu bernafsu ingin menikmati tubuh Alana sepuasnya setelah mencampurkan obat perangsang dalam minuman, tidak menyadari kalau gerak-geriknya telah diperhatikan oleh Leo, Damian dan Marco. "Bantu aku cari penawar!" minta Leo pada Damian.Dia sangat cemas dan khawatir melihat kondisi Alana yang mengenaskan. Terlebih melihat Alana bertingkah berlebihan karena pengaruh obat yang telah dia minum.Setelah Marco membawa Arga pergi, Leo segera membawa Alana pergi juga dari kamar itu dan membawanya ke kamar yang telah dia sewa. "Aku akan mencarikan susu murni dan air kelapa. Tapi, bagaimana dengan temannya?" tanya Damian."Biarkan saja! Dia tidak memiliki urusan dengan kita.""Baiklah!"Damian segera me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-27
Baca selengkapnya

Bab 130. Pemutusan dan Pembatalan Kerjasama

"Damian, ada apa?" "Perusahaan Jambore menarik dan mengajukan pembatalan kerjasama," jawab Damian dengan wajah kusut."Kalau begitu mau mereka, ya batalkan saja! Masih banyak perusahaan yang mau bekerjasama dengan kita," sahut Leo masih sibuk dengan pekerjaannya. "Lagi pula, perusahaan itu tidak terlalu baik untuk kita," sambungnya."Tapi-"Damian tidak melanjutkan perkataannya. Ada keraguan yang menyelinap dalam hati, terlebih saat melihat Leo sedang sibuk menekuni pekerjaannya."Ada apa?"Leo masih tetap tenang dan dingin ketika mendengar kabar dari Damian tentang pembatalan kerjasama. Namun, ketika melihat wajah tegang dan cemas Damian, dia mulai merasa ada sesuatu yang tidak beres. Dia pun memutuskan untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi kepada Damian dengan penuh perhatian."Damian?" Sekali lagi Leo membutuhkan penjelasan atas wajah buruknya."Bukan hanya Perusahaan Jambore saja yang mengajukan pembatalan dan pemutusan kontrak, tetapi beb
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-28
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
17
DMCA.com Protection Status