Home / Romansa / Hasrat Cinta Om Leo / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Hasrat Cinta Om Leo: Chapter 141 - Chapter 150

164 Chapters

Bab 141. Menyerahkan Perusahaan

"Leo, kamu yakin?" Damian merasa ragu."Cepat berikan padaku, Damian!" seru Leo meminta Damian memberikan dokumen yang dibawa Damian padanya."Tapi, Leo?""Cepat!" teriak Leo dengan suara lebih keras. Bahkan, Leo yang sejak tadi tidak melihatnya karena terus menatap Alana, kini memutar leher dan memberinya tatapan marah.Damian yang baru datang karena Leo menelponnya dan memintanya membuat surat peralihan perusahaan merasa tidak setuju. Dia pikir masih ada cara lain untuk menyelamatkan Alana tanpa harus menyerahkan perusahaan pada Carlos.Namun, melihat tangis Alana juga nyawanya semakin terancam, Leojuga mendesaknya, akhirnya Damian pun menyerahkan dokumen itu."Lepaskan dia!" seru Leo pada Carlos setelah dokumen ada di tangannya.Carlos tertawa keras."Tidak semudah itu, Leo. Aku harus memeriksanya terlebih dahulu," ucap Carlos."Jangan berbelit-belit, Carlos!" bentak Leo. Kesabarannya telah habis, tetapi nyawa Alana dalam bahaya."Carlos!" teriaknya lagi.Leo kembali terkejut dan n
last updateLast Updated : 2024-03-08
Read more

Bab 142. Nyaris Menyentuh Nyawa

"Alana?" Leo terkejut.Di saat Carlos tumbang oleh tembakan bius yang dilakukan Marco saat pintu lift terbuka, Alana pun ikut tumbang. Untung Leo dengan cepat bergegas dan langsung menyangga tubuhnya sehingga tidak sempat terjatuh di lantai."Alana, bertahanlah, Sayang!"Leo segera mengangkat tubuh lemah Alana ke dalam gendongannya dan segera membawanya pergi. Dia tidak peduli lagi dengan Carlos yang tersungkur tidak sadarkan diri. "Marco, kamu urus dia!" seru Damian meminta Marco mengurus Carlos dan membawanya ke tempat aman mereka.Damian segera membuka jalan bagi Leo untuk membawa Alana pergi ke rumah sakit."Sayang, bertahanlah!" Lagi-lagi Leo ingin Alana bertahan.Sepanjang perjalanan, Leo terus meminta agar Alana bertahan dan bangun. Sembari menopang kepala Alana, satu tangan digunakan untuk mendekap leher Alana menggunakan kain karena luka yang diberikan Carlos masih mengeluarkan darah. Meski tidak deras, tetapi perdarahannya aktif."Tidak bis
last updateLast Updated : 2024-03-09
Read more

Bab 143. Setelah Luka

"Alana, kamu sudah bangun, Sayang?"Melihat Alana menggerakkan tangannya juga mengerjapkan mata, Leo langsung bangkit dari duduknya dan tubuhnya condong ke arah Alana. "Jangan takut, Sayang! Ini aku," sambung Leo ketika tubuh Alana melonjak seperti orang terkejut dan ketakutan"Aku takut!" Ketika Alana mengenali pria yang berdiri di hadapannya adalah suaminya sendiri, Leo, tanpa ragu-ragu, Alana langsung memeluknya dengan erat dan tak ingin melepaskannya lagi. Leo terkejut dengan reaksi istrinya dan kesulitan bernapas karena kekuatan pelukan tersebut. Namun, meskipun agak sulit untuk bernapas, Leo mencoba menahan diri agar tidak mengecewakan Alana."Maafkan aku, Alana. Aku nyaris tidak bisa menjaga dan melindungimu," sesal Leo dengan wajah sedih. Leo merasa sedih dan menyesal karena gagal menjaga dan melindungi Alana sehingga istrinya hampir kehilangan nyawa dan dia hampir kehilangan sosok wanita yang sangat dicintai. Saat melihat Alana terbaring tidak berdaya, kehidupannya pun ter
last updateLast Updated : 2024-03-09
Read more

Bab 144. Aku Istrimu, Bukan Dia

"Dokter, bagaimana? Apa yang sebenarnya terjadi pada istri saya?" Leo terlihat sangat cemas dan tidak sabar ingin mendengar penjelasan dokter mengenai penyakit istrinya. Padahal, hari ini Alana sudah diijinkan pulang oleh dokter yang merawatnya, tiba-tiba, Alana mual dan muntah. Hal ini jelas saja membuatnya panik dan cemas."Tuan, sepertinya kepulangan nyonya Alana harus ditunda terlebih dahulu," ucap dokter itu pada Leo."Tapi, Dokter. Setelah mendapatkan obat tadi, perutku sudah tidak terlalu mual lagi," ucap Alana.Dari ucapannya, Alana ingin menyampaikan kalau dia tidak ingin dirawat lebih lama lagi di rumah sakit. Dia ingin segera pulang. Rasanya sudah sangat rindu ingin tidur di kamar sendiri dengan tempat tidur yang besar dan kasur yang sangat empuk."Sayang?" Leo berusaha membujuk dengan wajah dan tatapan mata."Bear, aku mau pulang." Alana merengek sembari bergelayut pada lengan Leo.Leo kembali membujuk Alana agar sedikit bersabar. Setelah ber
last updateLast Updated : 2024-03-10
Read more

Bab 145. Kecewa pada Dokter

"Tuan, seorang wanita hamil perlu ketenangan dan suasana nyaman. Dia juga perlu perasaan bahagia untuk tumbuh kembang janin dalam rahimnya," jelas dokter itu.Leo dan Alana terdiam sejenak, wajah mereka saling memandang dengan penuh tanda tanya. Mereka berusaha mencerna setiap kata yang keluar dari mulut sang dokter, khususnya bagi Leo yang tampak kebingungan."Maaf, Dokter, bisa tolong jelaskan lagi apa maksud dari ucapan Anda? Saya belum sepenuhnya memahaminya," ucap Leo dengan sopan. Leo memilih untuk meminta penjelasan lebih lanjut dari dokter karena dia tidak ingin memiliki pandangan negatif terhadap penjelasannya. Meskipun begitu, ada pikiran yang muncul di kepala Leo tentang kemungkinan adanya kesalahpahaman dalam situasi ini. Leo ingin memastikan bahwa ia memahami sepenuhnya apa yang telah dikatakan oleh dokter dan tidak membuat kesimpulan yang salah. "Begini, Tuan." Sebelum menjelaskan ulang, dokter itu memperbaiki posisi duduknya dan membawa sedikit maju tubuhnya dengan
last updateLast Updated : 2024-03-11
Read more

Bab 146. Tidak Ingin Tangan pembunuh

"Hari ini, pastikan pria itu menerima hukuman atas kejahatannya!" Suara Leo terdengar tegas penuh penekanan yang bermakna kebencian dan dendam. "Kita akan pergi ke sana siang ini. Aku ingin dia menyesali semua perbuatannya. Bila perlu, buat dia frustasi dan tidak ingin hidup lagi, tapi jangan biarkan dia mati dengan mudah!" sambungnya."Bagaimana dengan bocah mesum itu?" Suara di seberang sana pun tidak kalah bengis."Biarkan saja dulu! Dosanya, masih bisa diampuni. Fokus kita hanya pada pria tua licik itu.""Bagaimana dengan istrinya? Apa kamu akan membiarkan wanita itu lolos begitu saja? Dia juga ikut andil dalam pembunuhan itu.""Minta orang untuk terus mengawasi setiap gerak-gerik wanita itu! Untuk sementara ini, biarkan dia merasakan kehilangan, lalu mencari keberadaan suaminya! Itu akan menjadi awal dari penderitaannya."Seperti yang telah dipikirkan sejak lama, Leo tidak akan membuat mereka mati dengan mudah. Perlahan dan pasti, dia akan membuat hidup Carlos dan Tanty mengalami
last updateLast Updated : 2024-03-12
Read more

Bab 147. Tuduhan Sebagai Pelakor

"Kamu sembunyikan di mana suamiku?"Alana sangat terkejut, bahkan hampir terjatuh. Di saat dia sedang ikut dalam antrian di kasir di sebuah swalayan, tiba-tiba seorang perempuan mendorong pundaknya. Untung seorang laki-laki di belakangnya dengan cepat menolongnya dengan menopang kedua lengannya sehingga Alana tidak terjatuh."Nona, sopanlah sedikit!" seru seorang wanita di samping pria itu.Wanita itu tampaknya adalah istri pria itu. Dia terlihat tidak suka dengan perbuatan kasar wanita yang tiba-tiba mendorong Alana hingga hampir jatuh."Ini bukan urusanmu!" balas wanita itu semakin marah. "Ini urusanku dengan wanita jalang ini," sambungnya sembari menunjuk Alana menggunakan jarinya. Wanita itu memasang wajah marah layaknya seorang istri yang suaminya direbut oleh wanita lain, yaitu Alana. Alana bukan hanya terkejut karena tiba-tiba wanita itu mendorongnya hingga hampir jatuh, tapi dia juga dikejutkan dengan perkataan wanita itu yang mengatakan dirinya adalah w
last updateLast Updated : 2024-03-13
Read more

Bab 148. Kiriman Video

"Sayang!" Leo memanggil Alana untuk kedua kalinya, namun istrinya tidak merespon sedikit pun. Meskipun tatapan Alana terlihat melekat padanya, sebenarnya pikirannya sedang melayang jauh ke dalam lamunan yang mendalam. Leo berpikir, sepertinya ada sesuatu yang mengganggu pikiran Alana hingga ia tak bisa memberikan perhatian penuh pada suaminya."Alana!"Leo merasa cemas dan khawatir akan reaksi Alana yang begitu cuek dan dingin. Terpaksa menambah volume suaranya dan juga melambaikan tangan di depan wajah Alana, tetapnya di depan mata istrinya. Sekali lagi, lamunan Alana tidak dengan mudah tergugah."Alana, Sayang!" panggilnya lagi."Bear?" Alana tergugah dari lamunannya. "Ada apa?" tanyanya dengan sikap gugup karena terkejut.Leo mendengus pelan."Seharusnya yang tanya ada apa itu aku, bukan kamu," ujar Leo dengan wajah protes.Alana tersenyum menyeringai malu karena telah membiarkan suaminya khawatir dan mencemaskan dirinya."Alana, ada apa? Apa yang sedang kamu pikirkan?" tanya Leo
last updateLast Updated : 2024-03-15
Read more

Bab 149. Mendatangi Mulut Harimau

"Apa kau sudah menemukan siapa pemilik akun itu?" Leo memberi tatapan lekat pada Damian."Sepertinya, akun ini sengaja dibuat dan digunakan hanya untuk menyebarkan video Alana saja." "Artinya, orang-orang kita tidak bisa menemukan siapa pemiliknya?" Tatapan Leo semakin tajam, wajahnya pun semakin terlihat gelap. Namun, Leo tetap bergeming di tempat pada posisi yang sama. Meski terlihat tenang, tapi sesungguhnya ada ombak besar dalam dirinya yang siap menerjang dan menghantam karang hingga hancur.Karena video itu, banyak yang menyerang Alana dan mengoloknya. Mereka menghujat Alana sebagai wanita yang tidak memiliki perasaan karena tega merebut suami dari wanita lain. Meski Leo dan Damian telah melakukan pemblokiran dan telah mengendalikan video itu di internet, tetap saja masih ada yang mengirim hujatan untuk istrinya."Dari data yang didapat, akun ini dibuat di luar kota. Pengunggahan video pun dilakukan di tempat yang sama. Tapi, setelah video tersebar, sepertinya pemilik akun lang
last updateLast Updated : 2024-03-16
Read more

Bab 150. Jadi, Aku Bukan Suamimu?

"Aku tidak mengenalnya," ucap wanita itu dengan tegas."Kamu dengar, Tuan? Istriku tidak mengenalmu," ucap pria itu tidak kalah tegas.Leo menaikkan salah satu sudut bibirnya memberi senyuman penuh misteri."Tuan, silakan pergi dan jangan mengganggu selera makan kami!" ucap pria itu mengusir Leo.Leo kembali mendengus dengan seringainya. Dengan kedua tangan terlipat di depan dada, dia memberi sikap tenang, namun dalam wajahnya memberi ekspresi cibiran sembari menahan kemarahan. Hingga saat wanita dan pria itu tidak mengacuhkannya, Leo semakin merasa geram.Dia dengan tegas memembungkukkan tubuh, lalu menghentakkan kedua tangan di atas meja dengan hentakan sedikit keras sehingga menarik perhatian sebagian besar pengunjung restauran, terutama yang duduk di sekitar keberadaan mereka.Sembari berkata, "Yakin kamu tidak mengenal aku?" Matanya menatap tajam wanita itu dengan jarak yang tidak jauh.Wanita itu terkejut dan wajahnya sempat terkesiap karena hentakan dan pertanyaan Leo yang ber
last updateLast Updated : 2024-03-17
Read more
PREV
1
...
121314151617
DMCA.com Protection Status