"Jelas aku ingin dia datang," jawab Alana dengan suara lirih bercampur sedih.Alana menundukkan kepala menahan sesak dalam dada. Di dalam keramaian dan hiruk pikuk pesta, hatinya merasa kesepian. Ternyata kehadiran Leo sangat berarti baginya. "Kau merindukannya?" Damian meraih tangan Alana, bertanya tentang rasa rindu yang Alana rasakan, tetapi ekor matanya melihat ke arah Smith dengan lirikan dan senyum tipis.Alana mengangkat wajah menatap Damian dengan mata nanar."Aku takut," aku Alana.Ketakutan itu bukan hanya keluar dari bibirnya saja, tetapi Damian dapat melihat dari pancaran mata dan ekspresi wajahnya."Miss, what are you afraid of?"Smith yang sejak tadi diam, tetapi memperhatikan setiap ekspresi dan gerakan Alana, akhirnya buka suara dan menyapanya tentang ketakutan yang Alana rasakan.Alana memperhatikan Smith dengan seksama, membuat Smith sedikit merasa gugup. Dia khawatir Alana mengenali penyamarannya."Mr. Alana is the Leo's wife. You've heard it, is not it?"Cepat-ce
"Sumpah! Rasanya aku ingin merobek mulut si tua bangka itu," lirih Leo pada Damian."Aku pun begitu. Rasanya, aku ingin mencabik-cabik bibirnya dan menjadikan lidahnya sebagai makanan hewan ternak," sahut Damian. Dia pun tidak kalah marah dan geram mendengar Carlos menyebar gosip tentang identitas Leo di depan banyak orang. Namun, semua ini sudah mereka duga sebelumnya."Om, apa yang kamu katakan?""Alana, semua yang aku katakan ini benar. Kamu dan Leo benar-benar memiliki hubungan darah," ucap Carlos menoleh dan melihat Alana.Ketika Carlos mengungkapkan hasil tes menunjukkan bahwa Leo dan Alana memiliki hubungan darah yang hampir sempurna, kejutan dan rasa kaget melanda semua orang di ruangan tersebut. Namun, yang paling terkejut dan shock adalah Alana sendiri. Bahkan tubuhnya hampir jatuh ketika Carlos menunjukkan bukti hasil tes tersebut. Alana tidak percaya bahwa dia memiliki hubungan darah dengan Leo, dan dengan tegas menyangkal hasil tes itu."Tidak mungkin!" Alana menolak unt
"Bawa pergi dan kurung dia!" "Baik, Tuan!"Setelah berhasil melumpuhkan dan menghilangkan kesadaran Arga dengan cara memukulnya, Leo meminta Marco membawanya pergi ke tempat yang telah mereka siapkan untuk mengurung anak tiri Carlos yang telah berani menyentuh Alana, istrinya.Arga yang terlalu bernafsu ingin menikmati tubuh Alana sepuasnya setelah mencampurkan obat perangsang dalam minuman, tidak menyadari kalau gerak-geriknya telah diperhatikan oleh Leo, Damian dan Marco. "Bantu aku cari penawar!" minta Leo pada Damian.Dia sangat cemas dan khawatir melihat kondisi Alana yang mengenaskan. Terlebih melihat Alana bertingkah berlebihan karena pengaruh obat yang telah dia minum.Setelah Marco membawa Arga pergi, Leo segera membawa Alana pergi juga dari kamar itu dan membawanya ke kamar yang telah dia sewa. "Aku akan mencarikan susu murni dan air kelapa. Tapi, bagaimana dengan temannya?" tanya Damian."Biarkan saja! Dia tidak memiliki urusan dengan kita.""Baiklah!"Damian segera me
"Damian, ada apa?" "Perusahaan Jambore menarik dan mengajukan pembatalan kerjasama," jawab Damian dengan wajah kusut."Kalau begitu mau mereka, ya batalkan saja! Masih banyak perusahaan yang mau bekerjasama dengan kita," sahut Leo masih sibuk dengan pekerjaannya. "Lagi pula, perusahaan itu tidak terlalu baik untuk kita," sambungnya."Tapi-"Damian tidak melanjutkan perkataannya. Ada keraguan yang menyelinap dalam hati, terlebih saat melihat Leo sedang sibuk menekuni pekerjaannya."Ada apa?"Leo masih tetap tenang dan dingin ketika mendengar kabar dari Damian tentang pembatalan kerjasama. Namun, ketika melihat wajah tegang dan cemas Damian, dia mulai merasa ada sesuatu yang tidak beres. Dia pun memutuskan untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi kepada Damian dengan penuh perhatian."Damian?" Sekali lagi Leo membutuhkan penjelasan atas wajah buruknya."Bukan hanya Perusahaan Jambore saja yang mengajukan pembatalan dan pemutusan kontrak, tetapi beb
"Beberapa hari ini, aku tidak melihat Arga, juga tidak ada pemberitahuan tentang ijin kerja. Ke mana dia?" Alana sembari memeriksa dokumen yang Carlos berikan padanya, Alana mempertanyakan keberadaan Arga.Setelah pesta berakhir sampai saat ini, Alana belum pernah bertemu dengan Arga. Dia sudah berusaha menghubungi. Nomornya aktif, tetapi setiap kali dihubungi, Arga tidak pernah menjawab panggilannya. Dia juga tidak pernah membalas pesan yang dia kirim."Dia-"Carlos terdiam dan bingung mencari cara untuk menjelaskan kepada Alana tentang keadaan Arga yang tak memberi kabar dalam beberapa hari terakhir. Dia sendiri juga tidak bisa menghubungi anak tirinya itu. Beberapa teman Arga sudah dihubungi, tetapi tidak ada satu pun yang mengetahui keberadaannya.Setelah beberapa saat, Carlos akhirnya berkata, "Dia?" dengan nada ragu, hingga tidak melanjutkan perkataannya. Hal ini menunjukkan bahwa Carlos merasa khawatir dan mungkin tidak tahu apa yang sedang terjadi dengan Arga. Namun demikian,
"Bagaimana? Apakah kalian sudah menemukannya?" "Belum, Tuan.""Bodoh! Percuma aku bayar kalian mahal, menemukan anak ingusan itu saja tidak bisa!" "Maaf, Tuan. Kami sudah cari ke semua teman-temannya, tapi mereka juga tidak tau di mana tuan muda berada." "Sial! Kemana perginya anak itu? Sudah tau situasinya sedang genting begini, bisa-bisanya dia menghilang begitu saja."Carlos merasa marah dan kecewa ketika beberapa hari setelah pesta berakhir, ia tidak pernah bertemu dengan Arga. Anak tirinya itu juga tidak memberikan kabar padanya bahkan tidak pulang ke rumah. Setiap kali nomornya dihubungi, selalu tidak ada yang menjawab dan pesan yang ia kirim pun tidak bisa dihubungi. Bahkan sekarang nomor itu tidak aktif lagi. Carlos merasa bingung dan khawatir karena dia tidak tahu apa yang terjadi pada Arga. "Bagaimana hasil pelacakan yang aku minta?" Carlos mengarahkan pandang dengan tatapan tajam pada dua pria yang berdiri di hadapannya dengan tubuh kaku karena telah menerima kemarahan
"Apa menurutmu, aku mengetahui keberadaannya?" Leo balik bertanya pada Alana."Entahlah. Aku merasa kamu mengetahui keberadaan Arga," jawab Alana dengan helaan napas halus dan kembali menyandarkan kepala pada dada Leo.Saat Alana memikirkan tentang hilangnya Arga, ia merasa bahwa hal itu mungkin ada hubungannya dengan Leo. Namun, ia tidak tahu apa yang membuatnya memiliki pikiran seperti itu. Yang pasti, setiap kali Alana membicarakan tentang kepergian Arga, Leo selalu menanggapinya dengan sikap tenang. Selain itu, suaminya juga tidak banyak memberikan komentar atau penjelasan mengenai hal tersebut. Sebagai atasan dari Arga, Alana merasa sangat penasaran dan ingin mencari tahu lebih lanjut tentang keberadaannya. Dia pikir, dengan bertanya pada Leo secara langsung, dia akan mendapatkan jawaban yang jelas. Namun sayangnya, Leo tidak memberikan informasi apapun yang dapat membantunya menemukan Arga."Aku tidak punya waktu untuk memikirkan pria brengsek itu, Alana. Daripada aku memikirk
"Bagaimana penampilanku?"Sebelum keluar mobil, Leo kembali mematut diri, melihat penampilan wajahnya menggunakan pantulan cermin pada layar ponselnya sendiri."Apa pria tua itu tidak akan mengenaliku seperti yang lain?"Wanita yang duduk di sampingnya tersenyum lebar, bahkan hampir tertawa mendengar pertanyaan Leo tentang penampilannya dan kemungkinan reaksi orang yang akan mereka temui."Bukankah Damian mengatakan, mereka saja tidak bisa mengenali Anda di acara pesta? Saya pikir dia juga pasti tidak akan bisa mengenali Anda, Tuan. Karena, yang ada dalam otaknya hanya uang."Menurut wanita itu, penampilan Leo dalam rupa Smith tidak akan mungkin dicurigai oleh Carlos. Kalaupun dia curiga, Leo juga tidak sedang menipu karena nama Smith adalah benar namanya yang lain yang dia gunakan untuk memperluas bisnisnya di luar negeri. Hanya saja selama ini Leo menyembunyikan rupa wajahnya, makanya dia dijulukan sebagai orang yang misterius.Leo tersenyum menanggapi perkataan Angel tentang penam