Home / Romansa / Hasrat Cinta Om Leo / Bab 104. Kemarahan Leo Pada Arga

Share

Bab 104. Kemarahan Leo Pada Arga

Author: Soesan
last update Last Updated: 2024-02-10 13:05:42

"Lepaskan dia!"

Dengan kuat Leo menarik tubuh Alana ke arahnya merebutnya dari tangan Arga, sembari mendorong kuat tubuh Arga hingga pria itu mundur beberapa langkah, sedangkan Alana berpindah dalam rengkuhannya.

Melihat Arga memeluk paksa Alana membuat Leo naik pitam. Niat hati ingin mendatangi salah satu karyawannya untuk membahas masalah pekerjaan, tapi matanya malah melihat Arga memaksa Alana dan merengkuh tubuh ramping istrinya. Suami mana yang tidak naik darah melihat istrinya berada dalam pelukan pria lain? Meski saat ini hubungan mereka sedang tidak baik-baik saja, tapi Alana masih berstatus sebagai istrinya dan sampai kapan pun akan tetap menjadi istrinya.

"Jaga sikapmu kalau tidak mau aku memotong tanganmu!" hardik Leo pada Arga.

Mendapat hardikan dari Leo rupanya tidak membuat Arga takut atau gentar. Setelah menegakkan tubuhnya kembali, Arga segera merapikan pakaiannya yang sempat berantakan karena pemberontakan Alana.

Plak!

Arga terkejut.

Tiba-tiba dari arah samping, seb
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Hasrat Cinta Om Leo   Bab 105. Akhirnya Menyerah dan Pergi

    "Jelaskan semua ini padaku!" Tiba-tiba Alana masuk ke dalam ruang kerja Leo, lalu membanting beberapa lembar kertas di meja kerja Leo. Leo yang sedang berbicara membahas masalah perusahaan bersama Damian pun bingung dan juga kaget. Dengan wajah marah, Alana meminta penjelasan atas apa yang belum dilihat olehnya. "Alana, ada apa?" tanya Damian yang tidak kalah kaget dan bingung juga."Lihat saja sendiri dan tanyakan padanya!" jawab Alana sembari memberi Leo tatapan tajam. Untuk menunjang kemarahannya, Alana melipat kedua tangan di depan dada memberi sikap tertutup.Untuk sementara waktu, Leo mengabaikan kemarahan Alana. Dia lebih tertarik mengambil dan memeriksa berkas yang dilemparkan Alana untuk dilihat dan dipelajari. Matanya membuka lebar setelah membaca sekilas dan memeriksa isi berkas itu."Alana, dari mana kamu mendapatkan semua ini?" tanyanya dengan wajah tegang."Dari mana aku mendapatkan itu tidak penting. Yang terpenting adalah bagaimana kamu menj

    Last Updated : 2024-02-11
  • Hasrat Cinta Om Leo   Bab 106. Melihat Kebenaran Dengan Mata Hati

    "Apa itu harus?" tanggap Alana ketika Carlos mengatakan bila mereka harus mengadakan pesta perayaan atas keberhasilannya."Tentu saja harus, Alana. Ini adalah pencapain besar," ujar Carlos dengan semangat menggebu. "Bagaimanapun, mereka harus tau kalau kamu adalah pewaris keluarga Charles yang selama ini hilang dan sudah ditemukan.""Benar, Alana. Mereka harus tau kalau kamu adalah putri Charles pemilik perusahaan ini. Bagaimanapun, siapa kamu, akan mempengaruhi perkembangan perusahaan ini," sahut Arga menimpali dan membenarnya perkataan papa tirinya.Meski Alana sempat marah pada Arga karena sikapnya yang tidak sopan kepadanya, tapi karena Arga sudah meminta maaf dan beberapa hari belakangan telah menunjukkan sikap yang baik, hubungan mereka kembali baik. Bahkan Arga sering kali menunjukkan perhatiannya pada Alana dengan sopan.Alana membagi pandang antara Arga dan Carlos sembari memikirkan dan mempertimbangkan usulan mereka. Di sisi lain, dia pikir apa yang dikatakan mereka benar. S

    Last Updated : 2024-02-11
  • Hasrat Cinta Om Leo   Bab 107. Lingkaran Labirin Tak Berujung

    "Alana, makanlah!" Damian memberikan steak daging ke dalam piring Alana."Terima kasih, Om."Setelah Damian berbicara banyak hal tentang Leo, Alana lebih banyak diam dan melamun. Bahkan wajahnya tampak murung an sedih. Pikirannya seperti benang kusut yang sangat sulit untuk bisa diurai. Bahkan, ujungnya pun, Alana belum dapat menemukannya. Apalagi untu menguarainya, rasanya sangat mustahil."Jangan terlalu dibawa pusing! Ikuti saja kata hatimu dan alurnya, maka kamu akan menemukan jawaban!" ucap Damian kembali menghibur Alana, sembari mengunyah makanan di dalam mulut."Iya, Om," jawab Alana lemah.Alana merasa napsu makannya kembali hilang setelah mendengar semua cerita Damian. Makanan yang seharusnya memiliki cita rasa lezat dan merupakan makanan kesukaannya, kini terasa hambar, bahkan terasa pahit di dalam mulutnya. Mungkin karena kehidupannya saat ini lebih pahit, makanya rasa makanan yang ditelannya pun terasa pahit.Karena merasa khawatir dengan kondisi

    Last Updated : 2024-02-12
  • Hasrat Cinta Om Leo   Bab 108. Mulai Mencurigai

    "Alana, aku dan papa sudah merancang dan mendata semua yang perlu kita persiapkan untuk pesta besar kita," ucap Arga dengan wajah berseri-seri dan tampak bersemangat dengan senyum lebarnya.Pagi-pagi sekali saat Alana baru datang dan masuk ke dalam ruang kerjanya, bahkan belum sempat duduk, Arga sudah menyusul dan langsung memberikan lembaran kertas padanya yang dikatakan adalah data hasil diskusinya dengan Carlos tentang persiapan pesta perusahaan. Hal ini membuat Alana terbengong dan tidak habis pikir atas sikap terburu-buru Arga dan Carlos. Padahal, baru kemarin dia mengatakan pada mereka untuk tidak memikirkan tentang rencana pesta perusahaan karena beberapa hari ini perusahaan sedang mempersiapkan hal lain yang lebih penting dari sekedar pesta."Arga, bukankah sudah aku katakan, kita masih memiliki pekerjaan yang lebih penting dari sebuah pesta?" Alana mencoba untuk mengabaikannya."Alana, coba kamu baca dan pelajari saja dulu!" Arga menyodorkan kembali dokumen rancangannya itu

    Last Updated : 2024-02-12
  • Hasrat Cinta Om Leo   Bab 109. Menemukan Kejanggalan

    "Aku mau lihat gudang penyimpanan," ucap Alana.Setelah keluar dari mobil dan menapakkan kaki di tanah proyek pembangunan, Alana langsung mengenakan kaca mata hitam untuk menghalau sinar mentari yang sedikit terik. "Alana, di sana banyak barang-barang besar. Berbahaya bagi wanita masuk ke dalam," ucap Arga.Alana langsung menoleh ke arah Arga sembari melepas kacamata hitamnya untuk melihat Arga dengan jelas.“Apa hanya pada wanita saja yang berbahaya?” balas Alana dengan lirikan tajam.“Bukan begitu maksudku. Maksudku-““Bukan hanya pada kontruksi pembangunan saja yang harus mematuhi standar keamanan pekerja, tapi gudang penyimpanan bahan pokok dan lainnya pun harus memenuhi standar keamanan. Kalau semua itu sudah dipenuhi dan dilakukan, kenapa harus khawatir aku ke sana? Kecuali ada yang tidak mematuhi peraturan.” Alana semakin menajamkan pandangnya pada Arga dengan tatapan penuh arti.Sebenarnya Arga tidak bekerja di bagian proyek atau lapangan karena pria itu berdiri sebagai asist

    Last Updated : 2024-02-13
  • Hasrat Cinta Om Leo   Bab 110. Kecelakaan dan Hampir Cidera

    “Ah!” rintih kesakitan Marco tertahan, menahan rasa sakit akibat benturan keras kardus mengenai punggungnya.Tanpa memikirkan keselamatannya sendiri, Marco langsung menarik tubuh Alana. Pria itu menjadikan tubuh kokohnya sebagai benteng perlindungan untuk Alana, sehingga tumpukan kardus yang jatuh tidak menimpa Alana, melainkan menimpa dirinya."Nyonya Alana!" teriak beberapa orang terdengar kaget saat melihat adegan yang begitu cepat.Ya, kejadian itu begitu cepat. Untungnya, Marco pun bergerak dan melesat dengan cepat, sehingga masih sempat melindungi dan menghindarkan Alana dari musibah yang tidak terduga. Tumpukan kardus tidak menimpa kepala Alana, tetapi menimpa punggung Marco."Marco?" Masih dengan rasa terkejut hingga shock, Alana membuka mata dan melihat wajah Marco. Wajah kesakitan Marco berada tepat di atas wajahnya dengan jarak, sedangkan satu tangan kirinya berada di bawah kepala Alana. Marco menggunakan tangannya untuk melindungi kepala Alana saat jatuh agar tidak memben

    Last Updated : 2024-02-14
  • Hasrat Cinta Om Leo   Bab 111. Kegelisahan dan Kemarahan Leo

    "Kenapa bisa lalai? Selama ini tidak pernah ada kejadian seperti itu," cecar Leo merasa marah dan geram mendengar Alana hampir mengalami kecelakaan kerja."Aku rasa ada yang merencanakan semua ini," jawab Damian curiga semua yang terjadi pada Alana ada yang mendalangi. "Yang jelas, mereka tau kalau Alana hari itu akan pergi ke lapangan," sambung Damian."Bukankah katamu, mereka pergi saat itu juga, tanpa direncanaan?" Damian mendengus mendengar pertanyaan Leo."Kamu pikir, perjalanan Alana ke lapangan butuh berapa waktu? Rasanya sangat cukup untuk melakukan semua," jelas Damian membuka pikiran Leo."Sudah kuduga," celetuk Leo.Meski Damian belum mengutarakan kecurigaannya, pemikiran Leo sama dengan Damian. Ada orang yang telah merencanakan semua itu."Minta seseorang untuk memeriksa cctv keamanan di sana!" "Cctv di area itu rusak," jawab Damian.Brak!Leo tiba-tiba marah besar hingga menggebrak meja dan menepis semua barang yang ada di atas meja dengan keras. Akibatnya, sebagian bes

    Last Updated : 2024-02-15
  • Hasrat Cinta Om Leo   Bab 112. Shock dan Takut

    "Marco, bagaimana punggungmu?" Rupanya, Leo tidak mengindahkan perkataan Damian untuk menemui Alana terlebih dahulu. Dia malah memilih menemui Marco."Tuan, Anda di sini?" Marco yang sedang rebahan mengistirahatkan punggungnya, tiba-tiba terkejut mendengar suara Leo menyapanya. Tubuh tegapnya langsung bangkit hendak berdiri, tetapi Leo dengan cepat mencegahnya."Duduk saja!" Leo kembali menekan kedua pundak Marco dan memintanya duduk."Bagaimana kejadiannya?" tanya Leo setelah duduk dengan nyaman di samping Marco, sedangkan Damian duduk di depan Marco.Keduanya bersiap-siap untuk mendengarkan cerita dari Marco. Walaupun Damian telah mengetahui isi cerita sebelumnya, namun dia tetap antusias untuk menyimak kisah yang hampir membahayakan Alana.Marco pun mulai bercerita dengan rinci dan detail mengenai kronologi kejadian yang terjadi hingga Alana nyaris mengalami cidera. Dia tidak melewatkan satu detail pun dalam ceritanya. "Tuan, maafkan saya. Ini adalah kelalaian saya. Saya tidak b

    Last Updated : 2024-02-16

Latest chapter

  • Hasrat Cinta Om Leo   Bab 164. Aura Erzan Samudera

    "Sudah, Bear. Aku kenyang," ucap Alana.Alana menolak suapan Leo dengan menutup mulutnya menggunakan tangan. Dia juga menoleh sedikit ke samping menghindari sendok yang disodorkan Leo padanya."Satu kali lagi, Sayang. Kamu sudah mengeluarkan banyak tenaga saat melahirkan. Sekarang, kamu harus mengganti tenagamu dengan makan yang banyak," ucap Leo."Bear, sampai siang ini saja kamu sudah memintaku makan banyak makanan. Kalau tidak salah ingat, kamu sudah memberi aku makan tiga kali, dua kali makanan ringan, dua kali jus buah. Perutku rasanya seperti mau pecah karena kekenyangan," ucap Alana melakukan protes atas tindakan Leo yang terus membujukkan untuk makan.Leo tertawa mendengar keluhan dari Alana. Dia berpikir bahwa karena istrinya telah melalui perjuangan yang melelahkan untuk melahirkan putra mereka, maka dia harus memberikan makanan bergizi yang cukup agar istrinya bisa pulih dengan cepat. Namun, ternyata usahanya tersebut menimbulkan protes dari Alana. "Baiklah. Kali ini aku t

  • Hasrat Cinta Om Leo   Bab 163. Berada di Sisimu

    "Dokter, bagaimana?" Leo tidak sabar menunggu penjelasan hasil pemeriksaan kehamilan istrinya."Usia kehamilan istri Anda sudah cukup bulan, Tuan. Tinggal menunggu waktu lahir saja," jelas dokter.Dokter itu mengarahkan pandang pada Alana dengan senyum ramahnya."Nyonya, kelahiran seperti apa yang Anda inginkan?""Dokter, aku tidak ingin istriku kesakitan saat melahirkan. Bisakah kami ajukan untuk melakukan operasi saja?" ucap Leo cepat sebelum Alana memberi jawaban."Bear!" Alana memberi wajah protes."Sayang." Leo meraih tangan Alana dan mengenggamnya lembut. "Aku tidak mau melihatmu kesakitan."Wajah Leo tampak sedih membayangkan istrinya kesakitan saat melahirkan. Makanya, dia ingin kelahiran anak mereka melalui operasi caesar saja dengan tehnologi terbaru agar istrinya tidak merasakan sakit. Namun, niat baik Leo melindungi istrinya dari rasa sakit mendapat penolakan tegas dari Alana."Aku tidak mau, Bear. Aku mau melahirkan secara normal saja," u

  • Hasrat Cinta Om Leo   Bab 162. Berita Duka

    “Damian, ada apa?” tanya Leo dengan wajah penasaran sembari berjalan meninggalkan Alana dengan langkah hati-hati agar langkahnya tidak menimbulkan suara. “Apa Marco sudah memberitahumu?” tanya Damian di ujung sana, di balik teleponnya. Suaranya terdengar tidak biasa seperti ada sesuatu yang terjadi.“Apa?” tanya Leo semakin penasaran.“Siang tadi, Arga berusaha memberontak dengan melarikan diri dan mencoba kabur dari pengawasan. Saat mereka mengejar dan mencarinya, mungkin juga karena panik, pria itu tidak melihat jalanan. Dia juga tidak melihat ada truk yang melintas saat menyeberang jalan,” cerita Damian.Damian menceritakan tentang kecelakaan yang dialami oleh Arga saat pria itu melarikan diri dan mencoba kabur dari pengawasan mereka. Karena ceroboh dan mungkin juga panik karena takut penjaga mengejarnya, Arga tidak memperhatikan ada truk yang melintas dengan kecepatan tinggi saat dia menyeberang jalan, sehingga tubuhnya tertabrak dan terpental hingga beberapa meter.“Mereka baru

  • Hasrat Cinta Om Leo   Bab 161. Semakin Terlihat Seksi

    “Sayang, kamu cantik sekali menggenakan pakaian ini,” puji Leo sembari mengelus perut buncit Alana."Bear, kamu mengejutkan aku?" Alana kaget, tiba-tiba Leo memeluknya dari belakang.Sore ini Alana mengenakan pakaian daster tidak berlengan, sehingga perutnya yang besar terlihat. Bahan yang lembut dan jatuh membuat perut Alana yang membesar terlihat menonjol dan lebih seksi ditambah dengan bentuk tubuhnya yang memang indah semakin membuat Leo tidak mau melepaskan pelukannya."Kenapa berdiri di sini sendirian?" lirih Leo."Pemandangannya bagus, Bear. Lihat itu!" Alana menunjuk langit sore, di mana matahari hampir tenggelam di antara bukit-bukit hijau. Bias sinar yang mulai redup menghias langit sore tampak semburat merah keemasan memberi warna indah yang membuat mata sejuk dan hati teduh."Indah banget langitnya!" decak kagum Alana.Leo tersenyum. Peluknya semakin erat. Meski perut Alana sudah membesar, tetapi tidak menjadi penghalang untuk tetap memeluknya. Sebaliknya, perut besar Ala

  • Hasrat Cinta Om Leo   Bab 160. Kalian Bersandiwara

    "Nyonya, teh Anda."Dona mendekati Alana yang sedang duduk santai di bangku taman yang berada di dekat kolam renang belakang rumah. Kemudian, memberikan secangkir teh yang masih hangat pada Alana dengan penuh kebaikan hati."Terima kasih."Alana pun merasa sangat berterima kasih dan mengucapkan kata-kata itu dengan senyum yang manis, lalu menyeruput teh hangat sembari menunggu Dona duduk di depannya.Suasana taman sore ini terasa semakin nyaman dan tenang dengan hadirnya secangkir teh hangat tersebut."Mulai hari ini, jangan panggil aku nyonya lagi! Aku bukan nyonyamu," kata Alana sembari meletakkan cangkir di atas meja.Dona tercengang kaget."Kenapa? Apa aku telah melakukan kesalahan?" Dona merasa perlu tau alasan Alana. Dia tidak merasa melakukan kesalahan. Hubungan mereka beberapa hari ini juga baik-baik saja, tetapi tiba-tiba Alana mengatakan hal itu padanya. Jelas saja hal ini membuatnya bingung dan bertanya-tanya.Melalui ekspresi kagetnya saja, seharusnya Alana sudah mengerti

  • Hasrat Cinta Om Leo   Bab 159. Wanita Itu Kekasih Marco

    “Bear,sebenarnya kita mau ke mana?” tanya Alana bingung.Leo menoleh, lalu memberi senyum manisnya.“Bukankah kita sudah membicarakannya, Sayang? Aku akan membawamu ke tempat yang tenang dan sejuk. Kita akan ke luar kota,” jawab Leo mengingatkan Alana tentang apa yang sudah pernah mereka bicarakan.“Tapi, kenapa pakaian yang kamu bawa sangat banyak?” Alana melempar pandangnya ke arah tumpukan pakaian dalam koper yang belum tertutup.Leo pun melirik ke arah yang dikatakan istrinya. Bibirnya kembali menyunggingkan senyum.“Karena kita akan melakukan liburan dalam waktu yang lumayan cukup lama,” jawab Leo.Dia sibuk mengemas beberapa pakaian mereka dan memasukkan ke dalam koper. Ada dua koper di sana, salah satunya sudah terisi penuh dengan pakaian Leo sendiri. saat ini suami Alana itu sedang menegmas pakai Alana. Tadinya, Alana ingin membantu, tetapi Leo melarangnya dan memintanya duduk saja di tempat tidur.Setelah merasa cukup dan selesai, Leo bangkit dari tempatnya, lalu mendekati A

  • Hasrat Cinta Om Leo   Bab 158. Butuh Konsultasi Psikolog

    "Dokter, bagaimana?""Nyonya, apakah Anda merasa baik-baik saja?" tanya dokter pada Alana. Leo tampak sangat cemas menatap wajah dokter yang memeriksa kondisi kandungan istrinya. Apalagi saat dokter itu tidak segera menjawab pertanyaannya, melainkan mengarahkan pandang pada Alana dengan sorot mata yang tidak baik-baik saja. Refleks dia pun ikut mengarahkan pandangnya pada Alana, lalu meraih tangan Alana dan menggenggamnya."Dokter?" Setelah Leo menyapa dokter, dokter tersebut menghela napas panjang dengan suara yang terdengar berat saat memandang Leo. Reaksi ini membuat Leo merasa semakin cemas dan khawatir akan kondisi istrinya. Meskipun tidak diketahui secara pasti apa yang dipikirkan oleh dokter, namun dari reaksinya itu dapat diartikan bahwa ada sesuatu yang membuatnya khawatir tentang kesehatan Alana dan bayi dalam kandungannya. Hal ini tentunya menambah kekhawatiran bagi Leo dan membuatnya merasa semakin tidak tenang."Dalam kondisi kehamilan yang masih muda, seharusnya istri

  • Hasrat Cinta Om Leo   Bab 157. Lingkaran Hitam

    "Leo-""Sstt!" Leo segera meletakkan jari telunjuknya di depan bibir ketika Damian datang dan berjalan ke arahnya sembari berbicara. Karena hal ini, Damian pun menghentikan ucapannya dan memperlambat serta memperhalus langkahnya. Sembari mendekat, matanya tertarik memperhatikan wanita yang tertidur di sofa dengan kepala di atas pangkuan Leo."Apa istrimu sakit?" tanyanya dengan suara lirih setelah duduk di depan Leo. Matanya masih memperhatikan wajah lelap Alana yang menurutnya sedikit pucat dan tampak sedikit lelah."Tidak, tapi dia tidak baik-baik saja," jawab Leo juga mengarahkan pandangnya pada wajah Alana.Damian menoleh dan memiringkan kepalanya sedikit, sedangkan matanya menyipit ketika mendengar perkataan Leo. Ia kemudian bertanya, "Ada apa?"Melihat ekspresi Damian yang penasaran, akhirnya Leo menceritakan tentang masalah yang dialami Alana. Dia bercerita tentang mimpi buruk yang membuat Alana ketakutan dan sulit tidur hingga pagi hari. Karena itu, Leo memutuskan untuk tidak

  • Hasrat Cinta Om Leo   Bab 156. Mimpi Buruk

    "Jangan bunuh anakku! Aku mohon," mohon Alana dalam rintih kesakitan dan tangis.Tenaganya telah habis dan suara tangisnya hampir tak terdengar lagi. Arga telah melakukan hal yang membuat dunianya runtuh dan tak berarti lagi. Meskipun ia memberontak dan menjerit, tak seorang pun yang bisa menolongnya. Hidupnya telah hancur dan kini ia berada pada titik terdalam kesedihan yang tak terbayangkan. Semua harapan dan impian yang pernah dimilikinya kini sirna, meninggalkan dirinya dalam kehancuran yang sangat menyakitkan. Alana kembali berteriak histeris sembari memberontak menggunakan sisa tenaganya. Meski merasa tidak lagi memiliki harapan karena Arga terus menghujam tubuhnya dengan maksud untuk membunuh bayi dalam perutnya, Alana, dia berharap masih memiliki harapan untuk menyelamatkan anaknya."Berhentilah melawan, Alana! Tidak ada yang bisa menyelamatkan anakmu," ujar Arga dengan bengisnya."Dasar bajingan! Aku bersumpah akan membunuhmu, Arga!" sumpah Alana.Plak!Arga kembali melayang

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status