Fated

Fated

last updateHuling Na-update : 2021-11-17
By:  CassiaKumpleto
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 Rating. 1 Rebyu
60Mga Kabanata
8.2Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Synopsis

Angela Lee seorang gadis berumur 19 tahun yang sangat cantik dan lugu. Dia tidak pernah jatuh cinta sebelumnya. Orang tuanya meninggalkan dia di sebuah panti asuhan saat dia masih bayi. Dia menjalani kehidupan ini dengan air mata, tapi dia tidak pernah menyerah dan tetap berusaha untuk tabah dalam menjalani kehidupannya. Nasibnya menjadi semakin buruk ketika bos dominannya memaksa dia untuk menjadi miliknya dan mengubah hidupnya menjadi seperti neraka.

view more

Kabanata 1

Chapter 1

New York City, 2016.

Aku menatap salju dari balik jendela. Air mata menetes di pipiku. Salju membawa kenanganku kembali, dan membuat hatiku menangis.

Aku tidak tahu siapa orang tuaku. Mereka meninggalkanku di depan pintu sebuah panti asuhan pada malam natal dengan namaku dan tanggal lahirku, yang mereka tulis di selembar kertas.

Hari ini adalah hari ulang tahunku. Aku punya satu keinginan jauh di dalam hatiku. Aku berharap suatu hari nanti Aku bisa bertemu dengan mereka dan Aku ingin bertanya mengapa mereka tega melakukan itu kepadaku.

“Semuanya segera berkumpul!”

Aku terbangun dari lamunanku dan menghapus air mataku. Aku dan teman-teman sekerjaku segera berjalan mendekat dan berdiri menghadap manajer kami.

Namanya adalah Linda Blonde. Umurnya 28 tahun. Dia memiliki tubuh seksi dengan rambut pendek bewarna pirang. Aku tidak tahu mengapa dia sangat membenciku. Dia tidak pernah lelah memarahiku sepanjang waktu.

Aku bekerja sebagai seorang pelayan restauran di sebuah hotel bintang lima di kota New York. Aku sudah bekerja di tempat ini selama 3 minggu.

“Dengarkan Aku baik-baik. Bos kita, Vincent Gray. Dia akan makan malam disini. Kita harus melayani dia dengan baik. Jika ada dari kalian yang berani membuat masalah, Aku akan segera memecatnya!” Linda berkata sambil memelototiku.

“Iya, Bu,” kami semua menjawab dan membungkuk dengan sopan.

Linda lalu berjalan meninggalkan kami dengan arogan kembali ke ruang kerjanya.

“Ya, Tuhan! Vincent Gray akan kesini! Aku telah melihat fotonya. Dia sangat tampan dan seksi,” teman sekerjaku berkata.

“Dia juga sangat kaya raya. Aku telah membaca artikel tentang dia. Dia adalah pemilik hotel ini dan dia juga memiliki perusahaan properti. Umurnya 28 tahun, dan dia sangat cerdas. Ya, Tuhan! Aku berharap bisa menjadi istrinya,” teman sekerjaku yang lainnya berkata.

“Apa yang kalian lakukan disana! Segera kembali bekerja! Sekarang juga!

Kami menoleh dengan terkejut dan kami melihat Linda sedang memelototi kami dengan wajah marahnya. Kami segera berpencar untuk kembali bekerja.

 “Angela! Berhenti disana!”

Aku menghentikan langkahku saat Linda berteriak kepadaku. Aku menghela nafas, lalu berbalik.

Dia berjalan mendekat dan berdiri di depanku. “Dengarkan Aku! Aku tidak ingin kamu membuat masalah dan mempermalukanku di depan bos kita. Jangan pernah menunjukkan wajahmu. Diam saja di dapur. Mengerti!” dia berkata sambil memelototiku.

Aku hampir tidak bisa mempercayai apa yang baru saja Aku dengar dan Aku merasa lega. Aku sangat takut membuat kesalahan di depan bosku  dan Linda akan dengan senang hati memecatku.

“Iya, Bu!” Aku menjawab dengan senyum ceria di wajahku.

Dia bingung melihatku senang. Dia lalu mencibir kepadaku. “Kamu boleh pergi sekarang!”

Aku membungkuk sopan dan meninggalkannya untuk kembali bekerja.

******

Aku sedang duduk di dapur sambil menyandarkan punggungku ke kursi. Aku merasa sangat lelah. Linda memberikanku banyak pekerjaan sejak pagi. Aku lalu berdiri untuk mengambil minum.

Aku terkejut saat Aku melihat Jessica berjalan masuk ke dalam dapur.

“Angela! Apa kabar? Senang bertemu kamu lagi," dia berkata dan memelukku.

Dia yang menawariku untuk bekerja di tempat ini. Kami pertama kali bertemu saat Aku sedang mencari pekerjaan. Sejak itu, kami tidak pernah bertemu lagi. Aku telah meneleponnya berkali-kali, tapi ponselnya selalu tidak aktif.

Dia melepaskan pelukannya dan melihat ke mataku. “Apakah kamu senang bekerja disini?”

Aku tidak tahu harus berkata apa jadi Aku hanya berusaha tersenyum kepadanya.

Dia tersenyum balik kepadaku. “Aku tahu kamu akan senang bekerja di sini.”

Dia tiba-tiba memegang tanganku. “Ayo, ikut Aku.”

“Tunggu! Kamu mau bawa Aku kemana?” Aku bertanya saat dia menuntunku keluar dari dapur.

Kami menghentikan langkah kami, menghadap meja makan. Seorang pria memakai jas hitam sedang duduk disana dengan matanya tertuju ke padaku. Dia memiliki rambut pendek bewarna coklat dan mata biru yang sangat indah.

Jantungku tiba-tiba berdebar kencang, dan Aku tidak bisa berkedip menatap wajahnya yang sangat tampan.

“Bos, ini Angela Lee. Dia adalah gadis yang kuceritakan padamu,” kata Jessica sambil tersenyum.

Aku terkejut ketika Aku mengetahui bahwa dia adalah bosku.

Dia memberiku senyumnya yang tampan dan meletakkan jari telunjuknya di bibirnya. Jantungku berdetak semakin cepat dan semakin cepat ketika matanya yang penuh nafsu menjelajahi seluruh tubuhku. Matanya seolah memberitahuku bahwa dia sangat ingin menikmati setiap inci diriku. Tiba-tiba aku merasa takut padanya. Aku menghindari matanya dan melihat ke bawah.

“Kamu benar. Dia sama cantiknya dengan bidadari," katanya dengan suara serak.

Aku mengangkat wajahku untuk menatapnya. Aku menahan napas ketakutan saat melihat matanya yang mendominasi mencengkeram mataku.

Jessica tersenyum padanya. Dia tampak lega setelah mendengar apa yang dikatakan bos kami.

Aku melihat Linda dan rekan-rekan kerjaku yang berdiri tidak jauh dariku, menatapku dengan mata marah dan cemburu seolah-olah mereka ingin memotong tubuhku menjadi potongan-potongan kecil.

Bosku lalu meminum anggurnya dan bangkit dari kursinya. "Angela, bawa tasku bersamamu," katanya tanpa menatapku. Lalu dia berjalan menuju ke pintu keluar.

Aku berdiri diam dalam kebingungan dengan mulut tertutup.

“Kenapa kamu masih berdiri di sini? Ambil tasnya sekarang!” Jessica berkata, meninggikan suaranya.

“Y-ya,” jawabku gugup. Aku segera mengambil tas kerja mewah berwarna hitam yang ada di kursi makan dan berlari mengejar bosku.

Aku mengatur napas saat aku berdiri di belakangnya. Kami sedang menunggu lift. Pintu lift terbuka dan tidak ada orang di dalam. Kami kemudian berjalan masuk ke dalam lift.

Aku berdiri di belakangnya saat dia menekan tombol lift ke lantai paling atas. Dia tidak mengatakan apapun, hanya berdiri diam sambil menatap pintu lift.

Aku menggigit bibirku dan memejamkan mataku. Aku terus berkata kepada diriku bahwa semuanya akan baik-baik saja. Dia tidak akan melakukan hal buruk padaku. Dia hanya memintaku untuk membawakan tasnya.

Aku membuka mataku, dan aku merasa waktu telah berhenti berdetak. Ketakutan dan keheningan mencengkeramku, membuat jantungku berdetak kencang.

Aku kemudian menatapnya dengan seksama. Dia memiliki tubuh yang sempurna. Dia sangat tinggi. Tinggiku hanya mencapai bahunya. Aku mencium bau cologne-nya di hidungku. Baunya sangat harum; Aku menyukainya.

Pintu lift terbuka, dan dia berjalan keluar. Aku segera mengikutinya sebelum pintu itu tertutup.

Dia berhenti di depan pintu sebuah Penthouse. Dia mengambil kartu dari saku jaketnya dan membuka pintu itu. Dia berjalan masuk tanpa mengatakan apapun kepadaku, membiarkan pintu terbuka.

Aku berdiri diam; Aku terus bertanya pada diriku apa yang harusku lakukan. Aku takut untuk masuk ke dalam dan Aku tidak mau.

"Angela, masuklah. Taruh tas itu di atas meja," dia berkata dari dalam ruangan.

“Y-ya, Pak,” jawabku.

Aku menarik napas dalam-dalam dan memaksa kakiku untuk berjalan masuk.

Aku hampir tidak percaya apa yangku lihat ketika Aku berada di dalam ruangan. Penthouse ini sangat indah, besar, dan mewah. Ada tiga kamar tidur mewah, tiga kamar mandi, dua kamar rias, perpustakaan, dapur, ruang makan, dan ruang tamu yang berfungsi ganda sebagai ballroom.

Dan ada juga kolam renang dengan taman luar ruangan yang sangat indah. Aku bisa melihat seluruh Kota New York dengan lampu-lampu indahnya dari jendela kaca besar di ruangan ini.

Di sini hangat, meskipun di luar sedang turun salju. Aku tersenyum melihat pohon Natal yang indah di samping perapian.

"Apa kamu suka tempat ini?"

Aku berbalik dengan terkejut. Aku melihat bosku sedang duduk di sofa sambil menyilangkan kakinya. Jari telunjuknya berada di bibirnya sementara matanya tertuju ke mataku.

Aku ketakutan melihat caranya menatapku. Aku menghindari matanya dan segera meletakkan tas di tanganku ke atas meja.

Aku berjalan dan berdiri menghadapnya. “Pak, apakah ada lagi yang bisa Aku bantu?” Aku bertanya dengan sopan.

"Katakan padaku. Berapa banyak kamu ingin di bayar? Aku menginginkanmu sekarang," katanya sambil terus menatapku.

Aku tidak percaya dengan apa yang baru saja aku dengar. Aku merasa sangat sedih dan terhina. Aku mencoba yang terbaik untuk tidak menangis.

“Aku minta maaf Pak. Aku bukan wanita seperti itu. Jika Anda tidak lagi membutuhkan bantuanku, maka Aku akan kembali bekerja, ”kataku dan membungkuk dengan sopan.

Dia tiba-tiba berdiri dari sofa, meraih lenganku, dan membawaku ke tempat tidur.

“Apa yang kamu lakukan? Lepaskan aku!” kataku dengan panik.

Jantungku hampir berhenti berdetak saat dia membaringkan tubuhku dengannya di atasku. Dia melepas dasinya dan mengikat kedua tanganku dengan itu ke kepala tempat tidur. Dia dengan paksa membuka kancing bajuku dan melepas braku.

Aku terus meronta untuk melepaskan diriku tapi Aku tidak bisa.

Aku menahan napas kesakitan saat tangannya meremas payudaraku dengan erat sementara mulutnya mengisap dan menjilat putingku dengan rakus. Nafas nafsunya di kulitku. Aku merasakan p*nisnya yang keras di pahaku.

Dia kemudian memindahkan tangan kanannya dari payudaraku ke bawah rok pendekku. Tangannya merayap naik ke pahaku dan menyelip di bawah celana dalamku dan memainkan jarinya di sekitar pintu masukku.

“Tolong hentikan. Tolong... aku takut,” kataku sambil menangis. Aku merasa sangat tidak berdaya, tubuhku terus bergetar.

Dia berhenti memperkosaku ketika dia melihat air mataku. Dia berjuang untuk mengendalikan nafsunya sambil terus menatap mataku.

“Mengapa? Mengapa kamu tidak ingin melakukan ini? Aku akan memberikanmu banyak uang dan semua yang kamu inginkan,” katanya dalam kebingungan sambil mengatur napasnya.

“Aku tidak menginginkan uangmu. Tolong... lepaskan aku. Aku mohon,” kataku dengan isak tangis.

Dia terdiam melihatku menangis; Aku melihat kesedihan di matanya. Aku terkejut saat dia dengan lembut menyeka air mata di pipiku.

Dia kemudian melepaskan ikatanku dan turun dari tempat tidur. Dia berjalan menjauh dariku, tanpa mengatakan apapun.

Aku segera bangun dari tempat tidur, mengancingkan bajuku sambil berlari keluar kamar, menahan kesedihan dan ketakutanku.

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

user avatar
Elveyana Lukas
sangat2 bagus
2023-05-21 08:20:52
0
60 Kabanata
Chapter 1
New York City, 2016. Aku menatap salju dari balik jendela. Air mata menetes di pipiku. Salju membawa kenanganku kembali, dan membuat hatiku menangis. Aku tidak tahu siapa orang tuaku. Mereka meninggalkanku di depan pintu sebuah panti asuhan pada malam natal dengan namaku dan tanggal lahirku, yang mereka tulis di selembar kertas. Hari ini adalah hari ulang tahunku. Aku punya satu keinginan jauh di dalam hatiku. Aku berharap suatu hari nanti Aku bisa bertemu dengan mereka dan Aku ingin bertanya mengapa mereka tega melakukan itu kepadaku. “Semuanya segera berkumpul!” Aku terbangun dari lamunanku dan menghapus air mataku. Aku dan teman-teman sekerjaku segera berjalan mendekat dan berdiri menghadap manajer kami. Namanya adalah Linda Blonde. Umurnya 28 tahun. Dia memiliki tubuh seksi dengan rambut pendek bewarna pirang. Aku tidak tahu mengapa dia sangat membenciku. Dia tidak pernah lelah memarahiku sepanjang waktu. Aku bekerja sebaga
last updateHuling Na-update : 2021-08-27
Magbasa pa
Chapter 2
Vincent sedang duduk di sofa di dalam kamarnya sambil menyilangkan kakinya. Tangan kanannya berada di dahinya dengan matanya tertutup. Dia terus bertanya pada dirinya apa yang telah terjadi kepadanya. Kenapa dia bisa kehilangan akal sehatnya?. Dia sangat ingin menikmati tubuh Angela dan dia hampir memperkosanya. Dia menghela nafas dan membuka matanya. Dia kemudian mengambil profil di meja samping di sebelah kirinya dan membacanya. Saat matanya melihat foto Angela, jantungnya kembali berdebar kencang, seperti saat pertama kali dia melihatnya. Dia belum pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya. Dia tidak bisa menghilangkannya dari pikirannya. Hatinya terus memohon untuk bertemu dengannya lagi. Dia telah bertemu banyak wanita cantik dan tidur dengan mereka. Tapi dia tidak punya perasaan untuk mereka. Dia hanya menggunakan mereka untuk seks. “Angela Lee. Sembilan belas tahun. Tinggi 167, berat 56. Golongan darah A,” dia berkata. Dia lalu t
last updateHuling Na-update : 2021-08-27
Magbasa pa
Chapter 3
Aku mengambil tasku dan berjalan menuju ke pintu keluar dari apartemenku. Aku menghentikan langkahku saat ponselku berbunyi. Aku mengeluarkannya dari tasku dan memeriksanya. Salah satu rekan kerjaku meneleponku.“Ya, Ami. Ada apa?” Aku menjawab panggilan itu.“Angela, Linda memberi tahu kami kalau kamu telah berhenti bekerja. Apakah itu benar?” dia bertanya dengan rasa ingin tahu.“Hm, aku ingin mencari pekerjaan baru,” jawabku.Dia menghela nafas. “Aku pikir itu yang terbaik untukmu. Linda akan terus menyiksamu jika kamu masih bekerja di sini,” katanya dengan nada sedih.Dia terdiam sejenak lalu berkata, “Oh, ya, Aku tahu sebuah perusahaan besar yang sedang mencari seorang resepsionis. Kamu bisa melamar kerja di sana jika kamu mau.”Aku tersenyum senang dan sangat antusias. Pikiranku tiba-tiba mengingatkanku pada sesuatu. “Tapi, Ami. Aku tidak kuliah. Apakah me
last updateHuling Na-update : 2021-08-28
Magbasa pa
Chapter 4
Aku menghela napas dengan punggungku bersandar ke kursi bus. Aku sekarang dalam perjalanan menuju tempatku bekerja. Aku tidak bisa tidur tadi malam. Ketakutan dan kecemasan memenuhi pikiranku. Ketika Aku melihat bosku tersenyum kepadaku, saat itu juga Aku menyadari kalau Aku telah jatuh ke dalam perangkapnya. Semua ini adalah rencananya untuk membuatku bekerja untuknya. Aku tidak pernah ingin melihatnya lagi, tapi sekarang aku tidak bisa lari darinya. Aku telah menandatangani kontrak itu yang membuatku tidak bisa berhenti dari pekerjaanku. Aku terjebak dalam cengkeramannya selama setahun.Aku sudah menelepon Ami berkali-kali tetapi ponselnya tidak aktif sejak kemarin. Dia tidak mau menjawab panggilanku dan sengaja bersembunyi dariku. Aku terbangun dari lamunanku dan segera berdiri dari kursi berjalan  keluar dari bus ketika bus telah berhenti di halte bus. Aku lalu memaksa kakiku untuk berjalan menuju ke tempat kerjaku.******“A
last updateHuling Na-update : 2021-08-28
Magbasa pa
Chapter 5
Aku berjalan keluar dari ruang kerja bosku, bernapas dengan ketakutan. Pikiranku kosong, aku merasa seperti berada dalam mimpi terburukku dan aku tidak bisa bangun dari mimpiku. “Angela? Apa yang kamu lakukan di sini?” Aku terkejut saat mendengar suara itu. Aku melihat Amanda sedang berdiri dengan Olivia dan seorang pria paruh baya mengenakan setelan hitam. Pria itu berambut pendek bewarna hitam dan berkacamata. Dia terlihat rapi, dan ramah.Eva telah memberi tahuku bahwa Amanda bekerja di sini sebagai asisten manajer. Dia membantu Olivia dalam melakukan pekerjaannya. Aku lalu berjalan ke depan dan berdiri menghadap mereka sambil mencoba menyembunyikan apa yangku rasakan. Olivia tersenyum melihat wajah pucatku. “Angela sekarang sudah menjadi sekretaris bos kita,” dia menjawab pertanyaan Amanda. Amanda terkejut, dia hampir menjatuhkan rahangnya. “Apa! Tapi... Bagaimana mungkin? Bos kita sudah memiliki Pak Carson sebagai sekretarisnya.”Ol
last updateHuling Na-update : 2021-08-28
Magbasa pa
Chapter 6
Bosku membawa Aku ke rumahnya. Tempat ini sangat megah, seperti istana. Aku belum pernah berada di tempat seindah ini sebelumnya. Aku berdiri dalam diam, ketakutan, menghadap meja makan mewah di depanku. Jantungku terus berdebar, memikirkan apa yang akan dilakukan bosku padaku. Dia mengunciku di ruangan ini bersama dengan seorang pelayan wanita yang berdiri tidak jauh dariku. Mata pelayan itu terus mengawasiku.Aku terkejut ketika pintu ruangan ini terbuka dan aku melihat bosku berjalan masuk. Dia tersenyum padaku lalu duduk di kursi makan. “Kamu bisa pergi sekarang,” katanya kepada pelayan itu. “Ya, Tuan,” jawab pelayan itu dengan membungkuk sopan dan kemudian dia berjalan meninggalkan ruangan. Bosku lalu memotong steak yang ada di piring di depannya. Dia kemudian mengalihkan pandangannya ke mataku. “Berapa lama kamu ingin berdiri di sana? Duduk dan makan,” katanya. “Tidak! Aku tidak ingin duduk dan Aku tidak ingin makan. Aku ingin
last updateHuling Na-update : 2021-08-28
Magbasa pa
Chapter 7
Seorang wanita mengenakan gaun pendek ketat hitam sedang duduk di sofa di salah satu ruangan di rumah Vincent. Wajahnya cantik dan tubuhnya sangat seksi. Pintu ruangan itu terbuka. Wanita itu tersenyum genit pada Vincent saat dia berjalan masuk dan kemudian duduk di sofa di seberangnya. “Carolina, mengapa kamu ingin bertemu denganku?” Vincent bertanya menatap ke matanya.“Aku ingin mengubah kesepakatan kita. Aku ingin kamu membayar dua kali lipat dari harga itu,” dia menggigit bibirnya dengan genit, "Dan... aku ingin kamu meniduriku sekarang."Vincent memberinya senyum lembut. “Bagaimana jika aku tidak mau melakukan itu?" katanya dengan nada menggoda.Wanita itu berdiri dari sofa dan berjalan mendekat dan berdiri di depannya. Dia membuka ritsleting gaunnya perlahan dan membiarkannya jatuh ke lantai. Tubuh telanjangnya terlihat begitu cantik dengan kulit putih mulusnya. Mata genitnya terus menggoda mata Vincent sementara jari-jari
last updateHuling Na-update : 2021-08-28
Magbasa pa
Chapter 8
Angela’s POVDua orang pelayan wanita membawaku dengan paksa ke dalam kamar bosku. Mereka memandikanku dan memakaikanku baju tidur bewarna merah. Mereka lalu pergi meninggalkanku dan mengunciku di sini.Baju tidur yang Aku pakai sangat pendek, transparan, dan terbuka. Mereka bahkan tidak mengizinkanku memakai celana dalam dan bra. Aku menyeka air mataku sambil duduk di tepi tempat tidur. Jantungku berdetak cepat. Ketakutan dan ketidakberdayaan mencengkeramku dengan sangat erat. Aku merasa seperti anak domba yang sedang menunggu untuk disembelih.Aku terus bertanya pada diriku mengapa bosku melakukan semua ini kepadaku. Apakah dia marah karena saat itu aku tidak memberikan apa yang dia inginkan? Aku terbangun dari lamunanku dan segera berdiri dari ranjang ketika seseorang membuka pintu ruangan ini. Aku melihat bosku berjalan masuk. Ketika dia melihatku, dia tidak bisa mengalihkan pandangannya dariku. Matanya berbinar penuh nafsu menatap tubuhku.
last updateHuling Na-update : 2021-08-28
Magbasa pa
Chapter 9
Angela’s POVAku baru saja selesai mandi dan keluar dari kamar mandi dengan handuk putih menutupi tubuhku. Aku melihat bosku sedang duduk di sofa sambil menyilangkan kakinya. Dia memakai baju tidur bewarna hitam. Dia tersenyum kepadaku saat mata kami bertemu.“Pak, tolong kembalikan bajuku. Aku mau pergi sekarang,” kataku.“Siapa bilang kamu boleh pergi dari sini,” jawabnya, matanya yang mendominasi mencengkeram mataku. Aku terkejut mendengar apa yang dia katakan. “Kau yang bilang itu kepadaku. Aku telah memberikan apa yang kamu inginkan,” jawabku sambil menahan amarahku. “Nona Lee, Aku tidak pernah bilang kepadamu bahwa Aku akan membiarkan kamu pergi. Aku hanya bilang Aku akan melepaskanmu jika kamu memuaskanku, dan Aku tidak puas dengan pelayananmu,” katanya sambil tersenyum menggoda.Aku mengepalkan telapak tanganku dengan erat. “Vincent Gray! Aku benci kamu!  Kamu benar-benar bajingan! ” Kataku sambil berjalan ke arahnya.
last updateHuling Na-update : 2021-08-29
Magbasa pa
Chapter 10
Bosku membawa Aku ke sebuah rumah yang sangat indah dan megah. Teman ayah bosku sedang merayakan pesta ulang tahunnya. Aku mengenakan gaun pendek tanpa lengan berwarna hitam. Gaun ini sangat cantik, aku sangat menyukainya. Pak Carson telah memberitahuku kalau ayah bosku telah meninggal 3 tahun yang lalu dalam kecelakaan pesawat. Ketika Aku bertanya tentang ibu bosku, dia tidak mengatakan apa-apa dan hanya mencoba tersenyum kepadaku. Aku bisa melihat di matanya yang sedih kalau dia sedang menyembunyikan sesuatu dariku.Semua orang di ruangan ini menatap dengan takjub pada bosku, yang berjalan di sampingku dengan setelan hitamnya. Semua gadis tidak bisa mengalihkan pandangan darinya, terpesona oleh pesonanya. Mata mereka bersinar dengan gairah mengamati bosku dari ujung kepala sampai ujung kaki. Bosku tidak memperdulikan mereka semua dan terus berjalan bersamaku.Aku menunduk untuk menutupi wajahku. Aku merasa tidak pantas bersanding dengan bosku. Aku
last updateHuling Na-update : 2021-08-29
Magbasa pa
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status