Lea hanya menatap pencuri tersebut, tak berminat mengejarnya. Dia menyekat air mata, tak melakukan pergerakan sedikitpun dari tempatnya berdiri. Sedangkan si pencuri, merasa tak dikejar, dia menoleh ke belakang. Merasa ada yang tak beres dengan korbannya tersebut, pria itu mendekati Lea. "Mbak, aku mencuri tas mu," ucap pria itu. Lea menatap nanar, tak menjawab sama sekali dan hanya membisu. "Aku betul-betul pencuri loh, Mbak. Ini tatoku," ucap pria itu, sembari menyingkap lengan baju, memperlihatkan sebuah tato bunga yang ada di sana. "Nggak apa-apa, Mas. Ambil saja uang sama semuanya. Cukup balikin dompet, KTP, SIM sama kartu debit," ucap Lea tak semangat. "Loh, nggak bisa gitu dong, Mbak. Kejar saya dulu harusnya," protes pencuri itu. Lea menggelengkan kepala. "Asam lambung saya kumat, Mas. Nggak sanggup buat lari-lari." "Oh begitu. Aduh, kasihan sekali Mbak ini." Pria tersebut berakhir menyerahkan tas Lea, tak mengambil apapun dari sana. "Nah nah nah. Kasihan pula aku melih
Baca selengkapnya